2 research outputs found
Kontra Radikalisme Pesantren: Melacak Pemikiran Kebangsaan Kiai Zaini Mun’im
Artikel ini menalaah pemikiran KH. Zaini Mun’im tentang kebangsaan. Metode dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (library research) dengan studi analisis deskriptif. Studi analisis menggunakan analisis konten dan deskriptif terkait pemikiran kebangsaan KH. Zaini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH. Zaini Mun’im tentang kebangsaan tertuang Trilogi santri dan Panca Kesadaran Santri yang dikenal al-dawabit al-santri dan al-wa’iyyah al-khamsah. Kiai Zaini tidak bertentangan dengan keislaman. Islam tidak perlu dipertentangkan dengan negara, keduanya adalah ranah dalam satu konsep perjuangan. Salah satu poin dalam konsep Panca Kesadaran Santri adalah kesadaran berbangsa dan bernegara. Ideologi yang ditanamkan Kiai Zaini kepada santrinya tersebut dikaji tidak hanya pada tataran ideologis saja, tapi juga pada tataran praktis. Pemikiran Kebangsaan KH. Zaini Mun’im bercorak Islam tradisional yang berfokus pada bidang akhlak tasawwuf, akidah (ahlussunah wal jama’ah) dan fiqh. Sedangkan, pemikiran kebangsaannya digunakan sebagai perjuangan untuk mempersatukan umat dan melakukan perlawanan terhadap penjajah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
PKM Revitalisasi Islam Wasatiyah: Moderasi Pemikiran Kader PMII Komisariat Universitas Nurul Jadid
Di tengah maraknya gerakan Islam dengan beragam ideologi, paham dan latar belakang di negara kita belakangan ini, cukup menghawatirkan citra Islam dan keutuhan bangsa. Gerakan tersebut tidak hanya menyentuh basis kultur dan organisasi yang selama ini dianggap ekstreim, radikal dan intoleran, tapi sudah mulai masuk pada basis kultur dan organisasai yang afiliasi ideoginya dikenal toleran dan moderat. Oleh karenanya, PKM ini mencoba melakukan pendampingan pada organisasi pengkaderan tertentu yaitu, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang berbasis di pesantren sebagai upaya internaliaisasi pemahaman Islam wasatiyah. PMII yang berbasis di pesantren ini setidaknya menjadi ujung tombak dalam penguatan kader gerakan Islam yang lebih toleran, adil dan berimbang dalam gerakan guna menularkan paham Islam yang ramah, toleran moderat.Moderasi pemikiran keislaman, utamanya pada kalangan muda dan organisasi kader dirasa sangat penting agar Islam yang berkembang di negeri kita lebih ramah, adil dan membawa rahmat untuk semua. Cara pandang dan pemahaman Islam wasatiyah mengajak setiap individu memiliki tanggungjawab terhadap individu lain dengan solidaritas yang terbangun secara organik. Posisi tengah dijadikan Islam wasatiyah sebagai medium untuk menjalankan fungsi Islam melihat dua sisi secara seimbang. Paradigma Islam wasatiyah menyajikan nilai toleransi, humasnis-dialogis, mengutamakan kekuatan persaudaraan, keadilan, menjunjung toleransi antar umat beragama, suku dan golongan guna menghindari perilaku ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa. Berangkat dari fenomena di atas, PKM melalui pendampingan moderasi pemikiran keislaman kader PMII Komisariat UNUJA menjadi penting sebagai wahana kaderisasi mahasiswa Islam agar masyarakat terhidar dari berbagai macam konflik atas nama agama. Kata Kunci: Revitalisasi, Islam wasatiyah, Mederasi Islam, PMII Nurul Jadid