523 research outputs found

    Regenerasi Tanaman Sedap Malam Melalui Organogenesis dan Embriogenesis Somatik

    Get PDF
    Secara konvensional perbanyakan tanaman sedap malam dilakukan melalui umbi. Semakin kecil ukuran umbi semakin lama tanaman berbunga. Penerapan teknik kultur in vitro diharapkan dapat membantu perbanyakan tanaman secara masal. Hingga saat ini, teknik kultur in vitro tanaman sedap malam belum pernah dilaporkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan memperoleh formulasi media yang efektif menginduksi organogenesis dan embriogenesis kultur in vitro tanaman sedap malam serta memacu regenerasinya. Percobaan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu (1) induksi tunas, (2) multiplikasi tunas, (3) induksi kalus embriogenik, dan (4) regenerasi kalus embriogenik. Media induksi tunas yang diuji adalah MS+BA 0 ppm, MS+BA 3 ppm, MS+BA 5 ppm, dan MS+BA 7 ppm. Pemacuan multiplikasi tunas lanjut dilakukan pada media subkultur MS+BA 7 ppm+glutamin 100 ppm, MS+BA 7 ppm, DKW+TDZ 7 ppm, dan DKW+TDZ 7 ppm+glutamin 100 ppm. Untuk induksi kalus embriogenik, media induksi kalus yang diujikan adalah MS+2,4-D 2,5 ppm, MS +2,4-D 5 ppm, dan MS+2,4-D 10 ppm. Untuk meregenerasikan kalus embriogenik, media yang diujikan MS+BA 2 ppm+TDZ 0,2 ppm, MS+BA 3 ppm+TDZ 0,4 ppm, MS+zeatin 1ppm+kinetin 1ppm, dan MS+zeatin 0,5 ppm+kinetin 2 ppm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembentukan tunas terbanyak diperoleh dari media BA 3 ppm (80%) namun inisiasi tunas tercepat dihasilkan pada media BA 0 ppm. Formula media MS+BA 7 ppm+glutamin 100 ppm menghasilkan jumlah tunas dan akar terbanyak. Penggunaan MS+2,4-D 5 ppm dapat menginduksi kalus embriogenik dengan persentase pembentukan nodul sebesar 18,75% dan jumlah nodul yang terbentuk sebanyak 3,6 dengan visual kalus yang paling baik. Setelah disubkultur, calon tunas terbanyak (17) dihasilkan dari perlakuan MS+BA 2 ppm+TDZ 0,4 ppm. Kalus embriogenik pada media MS+zeatin 0,5 ppm+kinetin 2 ppm dapat berkembang membentuk benih somatik.Regeneration of tuberose through organogenesis and embryogenesis. Tuberose is normally propagated by the tuber. The smaller size of tuber the longer time plant to flower. The application of in vitro culture technique might be used for mass propagation. Up to know, the research of in vitro culture of tuberose in Indonesia has not been reported. The objective of the study was to find out media formulation for organogenesis and embryogenesis. The experiments consisted of 4 steps of (1) shoot induction, (2) shoot multiplication, (3) induction of embryogenic callus, and (4) regeneration of embryogenic callus. The treatments for shoot induction were MS+BA 0 ppm, MS+BA 3 ppm, MS+BA 5 ppm, and MS+BA 7 ppm. The shoots were multiplied on media MS+BA 7ppm+glutamine 100ppm, MS+BA 7 ppm, DKW+TDZ 7 ppm, and DKW+TDZ 7 ppm+glutamin 100 ppm. For induction of embryogenic callus, the treatments were MS+2.4-D 2.5 ppm, MS+2,4-D 5 ppm, and MS+2.4-D 10 ppm. For regeneration of embryogenic callus, the treatments were MS+BA 2 ppm+TDZ 0.2 ppm, MS+BA 3 ppm +TDZ 0.4 ppm, MS+zeatin 1ppm+kinetin 1ppm, and MS+zeatin 0.5 ppm+kinetin 2 ppm. The results showed that the highest shoot formation was obtained from media MS+BA 3 ppm but the earliest shoot initiation was obtained from media MS+BA 0 ppm. The media formulation of MS+BA 7 ppm+glutamine 100 ppm gave the highest number of shoot and root. The application of media MS+2.4-D 5 ppm could induce embryogenic callus with high percentage of nodul formation (18.75%) and high number of nodul (3.6) with the best visual calli. After subculturing, the highest number of nodul (17) was obtained from media MS+BA 2 ppm+TDZ 0.4 ppm. The embryogenic callus from media MS+zeatin 0.5 ppm+kinetin 2 ppm could develop to form somatic seed

    Regenerasi Tanaman Sedap Malam melalui Organogenesis dan Embriogenesis Somatik

    Full text link
    Secara konvensional perbanyakan tanaman sedap malam dilakukan melalui umbi. Semakin kecil ukuran umbi semakin lama tanaman berbunga. Penerapan teknik kultur in vitro diharapkan dapat membantu perbanyakan tanaman secara masal. Hingga saat ini, teknik kultur in vitro tanaman sedap malam belum pernah dilaporkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan memperoleh formulasi media yang efektif menginduksi organogenesis dan embriogenesis kultur in vitro tanaman sedap malam serta memacu regenerasinya. Percobaan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu (1) induksi tunas, (2) multiplikasi tunas, (3) induksi kalus embriogenik, dan (4) regenerasi kalus embriogenik. Media induksi tunas yang diuji adalah MS+BA 0 ppm, MS+BA 3 ppm, MS+BA 5 ppm, dan MS+BA 7 ppm. Pemacuan multiplikasi tunas lanjut dilakukan pada media subkultur MS+BA 7 ppm+glutamin 100 ppm, MS+BA 7 ppm, DKW+TDZ 7 ppm, dan DKW+TDZ 7 ppm+glutamin 100 ppm. Untuk induksi kalus embriogenik, media induksi kalus yang diujikan adalah MS+2,4-D 2,5 ppm, MS +2,4-D 5 ppm, dan MS+2,4-D 10 ppm. Untuk meregenerasikan kalus embriogenik, media yang diujikan MS+BA 2 ppm+TDZ 0,2 ppm, MS+BA 3 ppm+TDZ 0,4 ppm, MS+zeatin 1ppm+kinetin 1ppm, dan MS+zeatin 0,5 ppm+kinetin 2 ppm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembentukan tunas terbanyak diperoleh dari media BA 3 ppm (80%) namun inisiasi tunas tercepat dihasilkan pada media BA 0 ppm. Formula media MS+BA 7 ppm+glutamin 100 ppm menghasilkan jumlah tunas dan akar terbanyak. Penggunaan MS+2,4-D 5 ppm dapat menginduksi kalus embriogenik dengan persentase pembentukan nodul sebesar 18,75% dan jumlah nodul yang terbentuk sebanyak 3,6 dengan visual kalus yang paling baik. Setelah disubkultur, calon tunas terbanyak (17) dihasilkan dari perlakuan MS+BA 2 ppm+TDZ 0,4 ppm. Kalus embriogenik pada media MS+zeatin 0,5 ppm+kinetin 2 ppm dapat berkembang membentuk benih somatik.Regeneration of tuberose through organogenesis and embryogenesis. Tuberose is normally propagated by the tuber. The smaller size of tuber the longer time plant to flower. The application of in vitro culture technique might be used for mass propagation. Up to know, the research of in vitro culture of tuberose in Indonesia has not been reported. The objective of the study was to find out media formulation for organogenesis and embryogenesis. The experiments consisted of 4 steps of (1) shoot induction, (2) shoot multiplication, (3) induction of embryogenic callus, and (4) regeneration of embryogenic callus. The treatments for shoot induction were MS+BA 0 ppm, MS+BA 3 ppm, MS+BA 5 ppm, and MS+BA 7 ppm. The shoots were multiplied on media MS+BA 7ppm+glutamine 100ppm, MS+BA 7 ppm, DKW+TDZ 7 ppm, and DKW+TDZ 7 ppm+glutamin 100 ppm. For induction of embryogenic callus, the treatments were MS+2.4-D 2.5 ppm, MS+2,4-D 5 ppm, and MS+2.4-D 10 ppm. For regeneration of embryogenic callus, the treatments were MS+BA 2 ppm+TDZ 0.2 ppm, MS+BA 3 ppm +TDZ 0.4 ppm, MS+zeatin 1ppm+kinetin 1ppm, and MS+zeatin 0.5 ppm+kinetin 2 ppm. The results showed that the highest shoot formation was obtained from media MS+BA 3 ppm but the earliest shoot initiation was obtained from media MS+BA 0 ppm. The media formulation of MS+BA 7 ppm+glutamine 100 ppm gave the highest number of shoot and root. The application of media MS+2.4-D 5 ppm could induce embryogenic callus with high percentage of nodul formation (18.75%) and high number of nodul (3.6) with the best visual calli. After subculturing, the highest number of nodul (17) was obtained from media MS+BA 2 ppm+TDZ 0.4 ppm. The embryogenic callus from media MS+zeatin 0.5 ppm+kinetin 2 ppm could develop to form somatic seed

    Komparasi Ikon Cabang Olah Raga Asian Games 2018 Jakarta-palembang dan Asian Para Games 2018

    Get PDF
    Seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi dunia, penggunaan ikon mulai sering kita lihat pada industri kreatif. Aplikasi ikon ini bisa bermacam-macam penggunaanya, mulai dari ikon aplikasi untuk gawai, sign system, perangkat lunak, marka jalan, dan lain-lain. Menurut Van Leeuwen, secara harfiah ikonografi berarti “penulisan gambar”. Dalam pemakaiannya sehari-hari, istilah ikonografi seringkali merujuk pada kegiatan mendeskripsikan dan mengklasifikasikan gambar. Salah satu penggunaan ikon yang penting adalah pada perhelatan olah raga Asian Games & Asian Para Games. Kedua event Internasional ini sama-sama merupakan event olah raga regional Asia, namun berbeda antara satu sama lain walaupun berkelanjutan. Perbedaan itu dapat dilihat jelas dari brand identity yang mereka miliki, mulai dari logo, slogan, maskot, bahkan hingga ikon. Ikon yang digunakan pada kedua event ini sangatlah banyak, mewakili tiap-tiap cabang olahraga yang diipertandingkan, namun walaupun sama-sama ikon cabang olahraga, terdapat perbedaan pada ikon kedua event ini yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tanda pada ikon cabang olah raga Asian Games & Asian Para Games 2018, dan melihat ikon mana yang lebih dapat melambangkan cabang olahraga yang dipertandingkannya

    Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Lebo Sidoarjo. Sebanyak 53% siswa dari 49 siswa hasil belajar pada mata pelajaran IPS masih di bawah KKM, yaitu 70. Permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, dan aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akhirnya menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan PTK yang terdiri dari 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I hasil belajar siswa mencapai 43,2% dengan nilai rata-rata 65,5. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan mencapai 61% dengan nilai nilai rata-rata 70. Dan pada siklus III hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 84,4% dengan nilai rata-rata 80,1. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN Lebo Sidoarjo

    Perilaku Makan Orang Tua Dengan Kejadian Picky Eater Pada Anak Usia Toddler

    Full text link
    PERILAKU MAKAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PICKY EATER PADA ANAK USIA TODDLER Parents' eating behavior and picky eater case in toddler-aged childrenIka Rizki AnggrainiProgram Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah MalangJalan Bendungan Sutami 188A Malang 65145e-mail: [email protected] toddler (1-3 tahun) merupakan usia emas (golden period) dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan berada pada fase imitasi (meniru) perilaku orang terdekatnya. Orang tua adalah role model bagi anak, sehingga perilaku orang tua dapat dicontoh oleh anak. Hal ini dapat dilihat pada perilaku makan anak yang menunjukkan picky eater atau pilih-pilih makan. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Sampel dari penelitian ini adalah anak usia toddler dan ibunya. Analisa data menggunakan Uji Spearman Rank Hasil menunjukkan bahwa perilaku makan orang tua memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian sulit makan (picky eater) pada anak usia toddler. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar untuk menginformasikan akan pentingnya memberi contoh makan yang baik khususnya bagi orang tua yang memiliki anak usia toddler.Kata Kunci: Perilaku Makan Orang Tua, Kejadian Sulit Makan (Picky Eater), Anak Usia ToddlerABSTRACTToddler age (1-3 years old) is the golden age (golden period) which children has grown and developed vastly. Children at this age are in an imitating phase or copying phase of the behavior of their closest person. Parent is a role model for children, so parent's behavior should become a model for their children. This matter can be seen in children's picky eating behavior. This research used Cross Sectional method. Samples of this research are toddler-age children and their mother. Data analysis of this research was using Spearman Rank Test. The findings of this research shows that parent's eating behavior has a relationship with picky eater case at toddler-age children. It can be concluded that parent's eating behavior has a relationship with picky eater case at toddler-age children .This research can be used as an information for Health UPTD (Regional Technical Implementation Unit) Kepanjenkidul Village in Blitar City to inform the others the importance of giving the children good examples of eating behavior especially for parent that have toddler-age children

    Pembelajaran Luas Daerah Persegi Panjang Berdasarkan Standar Pengajaran National Council Of Teachers Of Mathematics (NCTM) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SDN Dinoyo I Malang

    Full text link
    This research is analyzing the problem that faced by students of SD Negeri 1 Dinoyo Malang in  difficulty of understanding rectangle area. According to the discussion with their teacher, it is found that the learning still not gives more chance to the students to find out the concept of rectangle area with their own ways. Moreover, some students are difficult in solving daily problem containing model of rectangle area. Therefore it needs great effort to build students understanding on the concept of rectangle area. One of effort that teacher can do is trying to apply the learning based on process standard NCTM. The aim of this research is to describe the learning of rectangle area based on process standard NCTM that believed can help student understanding. The learning process is done through five phases that each using Student Worksheet. The research yields: (1) the increasing of student activities quality from 85% (in the first cycle) to 90% (in the second cycle), (2) the raising of student understanding from 73.5% (in the first cycle) to 82.5% (in the second cycle), and (3) good response from students

    Implementation of Trade Regulations on Fisheries to Prevent Fish Laundry in Indonesia

    Full text link
    Fish laundry or commonly known as fraud of fish origin or theft of fish in trade is to hide the origin and procedure of how fish is caught through unlawful processes such as IUU fishing or fisheries crime. The objective of this study was to answer two questions about: first, to what extent is the implementation of trade regulation in fisheries in order to prevent fish laundry in Indonesia and second, to analyze the shortcomings of Indonesia\u27s trade regulation in fisheries to prevent the penetration of fish laundry into domestic market. This was a normative study, using secondary data with statute approach, conceptual approach, and comparative approach, which was analyzed using descriptive qualitative approach. This study suggested that: first, fishery regulations are still focused on administrative procedures in disclosing the origin of fish, so that these are still less effective in preventing fish laundry. Second, the shortcoming of trade law is that it still prioritizes service function compared to supervision in fisheries, thus reducing the effectiveness of fish laundry monitorin

    Kebijakan Aplikasi Dalam Tindak Pidana Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anak Di Pengadilan Negeri Semarang

    Full text link
    Pelindungan kepada anak dalam suatu tindak pidana khusususnya tindak pidana narkotika menjadi hal yang sangat penting, anak merupakan generasi penerus bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan formulasi hukum pidana terhadap anak yang meakukan tindak pidana narkotika saat ini; juga menjelaskan kebijakan aplikasi ketentuan pidana terhadap anak yang melakukan tindak pidana narkotika dan mengetahui kebijakan hukum pidana terhadap anak yang melakukan tindak pidana narkotika yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan Perundang-undangan, serta asas hukum. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemidanaan terhadap anak pelaku tindak pidana narkotika saat ini masih menimbulkan kerancuan dalam penerapan peraturan Perundang-undangan ke dalam praktek peradilan, karena tidak ada sinkronisasi dengan peraturan Perundang-undangan mengenai pengadilan anak. Diperlukan kajian perbandingan berbagai negara tentang pemidanaan terhadap anak yang melakukan tindak pidana narkotika agar masa yang akan datang tidak menimbulkan kerancuan dalam praktek penerapan peraturan Perundang-undangan di pengadilan

    Pembelajaran Luas Daerah Persegi Panjang Berdasarkan Standar Pengajaran National Council Of Teachers Of Mathematics (NCTM) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SDN Dinoyo I Malang

    Full text link
    This research is analyzing the problem that faced by students of SD Negeri 1 Dinoyo Malang in difficulty of understanding rectangle area. According to the discussion with their teacher, it is found that the learning still not gives more chance to the students to find out the concept of rectangle area with their own ways. Moreover, some students are difficult in solving daily problem containing model of rectangle area. Therefore it needs great effort to build students understanding on the concept of rectangle area. One of effort that teacher can do is trying to apply the learning based on process standard NCTM. The aim of this research is to describe the learning of rectangle area based on process standard NCTM that believed can help student understanding. The learning process is done through five phases that each using Student Worksheet. The research yields: (1) the increasing of student activities quality from 85% (in the first cycle) to 90% (in the second cycle), (2) the raising of student understanding from 73.5% (in the first cycle) to 82.5% (in the second cycle), and (3) good response from students
    • …
    corecore