38 research outputs found

    ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MRP (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (STUDI KASUS PT. LEPRIM GLOBALINDO UTAMA)

    Get PDF
    PT LePrim Globalindo Utama bergerak dibidang funiture, dengan tingkat produksi yang terbilang cukup tinggi dan waktu rentang pemesanan yang cukup pendek, maka, perencanaan bahan baku mutlak diperlukan guna menjamin lancarnya proses produksi. Permasalahan antara lain Sering terjadi penumpukan bahan baku dan tidak ada jadwal pembelian bahan baku. Hal ini tanpa disadari perusahaan akan menimbulkan kerugian-kerugian, baik berupa kerusakan bahan bila terlalu lama disimpan dan menimbulkan masalah biaya-biaya yang seharusnya dapat diminimalisasi. Semua kegiatan perencanaan kebutuhan bahan baku pada PT LePrim Globalindo Utama harus ditentukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, untuk itu ditentukan perencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan MRP (Material Requirements Planning). Tahapan MRP yang dilakukan antara lain: Pembuatan Bill Of Material,Pembuatan struktur produk,Peramalan: metode kuadratis, metode siklis, regresi linear,MPS (Master Planning Schedule), Membuat skema produksi,Membuat Struktur Produk,Perencanaan Bahan Baku, Penjadwalan induk produksi, Perhitungan kebutuhan bahan baku dengan metode Lot For Lot (LFL), metode Least Unit Cost (LUC). Data sekunder yang diambil di perusahaan adalah data penjualan dan bahan baku kitchen set. Perencanaaan bahan baku dibutuhkan peramalan penjualan bulan berikutnya dengan metode siklis. Hasil perhitungan perencanaan bahan baku pada PT LePrim Globalindo Utama diperoleh ramalan produksi perbulannya 7 unit kitchen set dengan waktu pemesanan rata-rata 3 bulan sekali

    Kajian Potensi Energi Panas Buangan dari Air Conditioner (Ac)

    Full text link
    AC (Air Conditioner) yang lebih dikenal dengan pendingin ruangan, banyak digunakan baik pada rumah tangga maupun perkantoran. Selama ini AC hanya dimanfaatkan udara dinginnya saja, sedangkan panas buangannya lebih banyak dibuang kelingkungan. Secara teori AC yang merupakan suatu sistem dngan siklus kompresi uap, selain udara dinginnya yang dapat dimanfaatkan, panasnya dari kondensornya juga dapat dimanfaatkan, yang biasa disebut dengan sistem kompresi uap hibrid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar potensi energi yang dimiliki oleh panas buangan dari kondensor AC. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa panas yang dibuang (dilepaskan) dari kondensor AC temperaturnya dapat mencapai maksimum 53,5oC dan rata-ratanya adalah 47,47oC, sedangkan kalor (energi) yang dilepaskan sebesar 0,84 kW atau, udara yang melalui kondensor, setiap 1 kg udara kering menyerap panas sebesar 24,471 kJ dengan volume 0,936 m3. Potensi penyerapan uap air oleh udara adalah 2 g/kg udara kering atau 91,76 gr uap air per menit

    Analisis Perancangan Sistem Informasi Terintegrasi di Lingkungan Perguruan Tinggi Swasta di Medan

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh Sistem Informasi Terpadu (SIT) di Perguruan Tinggi Swasta. Analisis biaya desain Sistem Informasi yang terintegrasi dan mengintegrasikan sistem informasi di lingkungan kampus. Subyek penelitian sebanyak 108 PTS di Medan. Dari hasil analisis diperoleh Cronbach Alpha nilai uji reliabilitas sebesar 0,825 atau dapat diandalkan (reliability) sangat tinggi. Uji Korelasi Ganda (R) dari 0,303 atau lebih rendah dari hubungan antara variabel independen terhadap variabel independen. Uji R2 sebesar 0,92 atau (92%). Sedangkan nilai F hitun

    Analisis Pengaruh Ukuran Batubara Terhadap Performa PLTU dengan Jenis Boiler Tipe Chain Grate

    Get PDF
    Based on ASME standard section VII, Part. 13, the recommended coal sizing for boiler stoker is 32 mm with a maximum mixture of 25% in 6 mm. PLTU Tanjung Balai Karimun (2x7 MW) which has a chain grate type of stoker boiler, for its operation using mostly in fine particle coal size with 58% in 31,5 mm – 2,38 mm and 17% in < 2,38 mm.  Regarding the use of non-standard ASME coal size on boiler stoker, the aim of this research is to know the effect of that coal to the performance of the power plant in the term of specific fuel consumption (SFC), turbine heat rate (THR), gross plant heat rate (GPHR), net plant heat rate (NPHR) and thermal efficiency of the cycle. After analyzing and calculating the operation data of the power plant, it is known that to produce 1 kWh of power, the power plant that uses fine particle coal size has a 26,80% higher on SFCgross and GPHR value, 25,87% higher on SFCnetto and NPHR value, and also 0,47% higher on THR value, but the thermal efficiency value is 4,43% smaller than when the power plant operates using standard ASME coal size. So it can be concluded that to produce 1 kWh the power plant when operating using non-standard ASME coal size requires more both energy and coal than when the power plant operates using standard ASME coal siz

    Analisis Perpindahan Panas pada Kondensor dengan Metode Lmtd pada Proses Pirolisis Ampas Kelapa

    Get PDF
     Pirolisis merupakan proses dekomposisi kimia bahan organic melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen  atau regen lainnya, dimana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Pirolisis dilakukan di sebuah reactor dengan pengurangan atmosfer (hampa udara) pada temperatur hingga 8000 C.  Konversi biomasa menjadi bahan bakar terdiri dari 2 cara Biochemical dan Thermochemical. Pada penelitian ini penulis akan mengkonversi biomasa ( ampas kelapa )  dengan cara pirolisis. Tujuan penelitian ini di lakukan untuk menganalisis laju perpindahan panas pada kondensor dengan mengunakan metode LMTD log mean temperature difrent. Bahan yang di uji pada penelitian ini adalah sisa ampas kelapa dari industri pmerasan santan kelapa yang banyak terbuang sia-sia. Bahan yang telah di dapatkan kemudian di pirolisis di reactor pirolisis. Dari hasil pengujian dapat di ketahui bawah analisis perpindahan panas dengan metode log mean temperature different aliran berlawanan arah lebih efektif di gunakan dibandingkan dengan aliran searah, efektifitas kondensor sebesar 97,9%  pada aliran berlawanan aran dan pada aliran searah sebesas 88.8%. Nilai kondensasi filem di dapat sebesar 9.8% Pada aliran berlawanan arah dan 3.2% pada aliran searah yang merupakan hasil luaran biooil

    Penentuan Waktu Standar Bagian Produksi pada CV. Sanggar Putra Kalingga Medan

    Full text link
    CV. Sanggar Putra Kalingga adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Furniture yang bahan utamanya adalah Kayu Jati. Perusahaan ini akan melakukan produksi jika mendapat pesanan/orderan dari pelanggan. Hal utama yang diprioritaskan oleh setiap Perusahaan manufactur adalah waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan pelanggan. Waktu Standar adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang dilakukan menurut metode kerja dan kecepatan normal dengan pertimbangan faktor penyesuaian ditambah kelonggaran waktu untuk keperluan pribadi dan lain-lainya yang tidak terduga. Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil waktu standar pada proses pemotongan kayu sebesar 49,28 menit. Pada proses penghalusan kayu didapat waktu standar sebesar 50,51 menit. Pada proses perakitan didapat waktu standar sebesar 317 menit. Pada proses pewarnaan/finishing didapat standar sebesar 155 menit

    PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

    Get PDF
    Bank harus memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas. Pelayanan tersebut akan menciptakan produktivitas bagi Bank. Begitu juga halnya dengan bank bank yang ada di kota Medan. Pengukuran produktivitas kerja karyawan digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi, maka peningkatan produktivitas akan memberikan kemampuan yang lebih besar bagi perusahaan untuk memperbaiki pengupahan karyawannya, yang kemudian akan mendorong kegairahan dan semangat kerja karyawan. Tingkat pendidikan, motivasi, keterampilan dan tingkat penghasilan karyawan merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas karyawan dalam pekerjaannya. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan di Bank kota Medan. Penelitian ini dilakukan dengan melalukan kuisioner ke responden karyawan bank di kota Medan untuk melihat variabel motivasi, pengetahuan, ketrampilan dan tingkat penghasilan terhadap fakto faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja. Dari hasil penelitian menunjukkan data penelitian ini sudah sangat handal yang ditunjukkan dengan nilai cronbach alha sebesar 0.83. Hubungan variabel menunjukkan kategori 'sedang'. dari penelitian juga menunjukkan prosentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 27%. Tidak ada pengaruh secara signifikan antara 4 variabel independen secara bersama-sama terhadap Produktivitas (dependen). Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel variabel independen terhadap Produktivitas (Dependen). Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Motivasi, Pengetahuan, Ketrampilan, Penghasilan

    KAJIAN POTENSI ENERGI PANAS BUANGAN DARI AIR CONDITIONER (AC)

    Get PDF
    AC (Air Conditioner) yang lebih dikenal dengan pendingin ruangan, banyak digunakan baik pada rumah tangga maupun perkantoran. Selama ini AC hanya dimanfaatkan udara dinginnya saja, sedangkan panas buangannya lebih banyak dibuang kelingkungan. Secara teori AC yang merupakan suatu sistem dngan siklus kompresi uap, selain udara dinginnya yang dapat dimanfaatkan, panasnya dari kondensornya juga dapat dimanfaatkan, yang biasa disebut dengan sistem kompresi uap hibrid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar potensi energi yang dimiliki oleh panas buangan dari kondensor AC. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa panas yang dibuang (dilepaskan) dari kondensor AC temperaturnya dapat mencapai maksimum 53,5oC dan rata-ratanya adalah 47,47oC, sedangkan kalor (energi) yang dilepaskan sebesar 0,84 kW atau, udara yang melalui kondensor, setiap 1 kg udara kering menyerap panas sebesar 24,471 kJ dengan volume 0,936 m3. Potensi penyerapan uap air oleh udara adalah 2 g/kg udara kering atau 91,76 gr uap air per menit

    Perbandingan Cr-51 (III) Dan Cr-s1 (VI) Anorganik Pada Hasil Iradiasi Cr(co)s Dan Cr(c5h7o2)3 Dengan Neutron Termal

    Full text link
    Thermal neutron irradiation on Cr(CO)6 and Cr(C5H7O2)3 target compounds had been conducted with an average neutron flux of about 2.8 x 10(12) n.cm(-2).der(1). Both post-irradiated target compounds gave inorganic radiochromium in oxidation states of +3 and +6 which were separated by solvent extraction method: For radioactivity measurement, the trivalent species was separased from the hexavalent by hydroxide precipitation using K2CrO4 and Cr(NO)3. 9H2O carriers. The inorganic chromium content was chemically determined by spectrophotometric method without adding arry carriers. The activity of the trivalent inorganic chromium produced from Cr(CO)6 irradiation was higher than that of the hexavalent ones, but in the case of Cr(C5H7O2)3 irradiation; the activity of the hexavalent species was higher. In both cases, the specific activity of the trivalent species was higher than that of the hexavalent species. The specific activity of total inorganic chromium obtained from the irradiation of Cr(CO)6 was higher than that of Cr(C5H7O2)3
    corecore