2 research outputs found
Pemberdayaan Usaha Kecil Manisan Terong Ungu di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Manisan terong ungu merupakan produk olahan makanan yang
diproduksi di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten
Bandung. Manisan ini terbilang unik karena berbahan dasar terong
ungu yang biasa dijadikan sebagai sayur pelengkap makan. Namun,
saat ini terong ungu dapat dijadikan sebagai olahan cemilan terutama manisan. Permasalahan yang dihadapi mitra terkait dengan masalah
pemasaran, produksi, dan keuangan. Berkaitan dengan masalah
pemasaran, hal yang dilakukannya masih sangat terbatas. Pada
proses produksi dalam hal kemasan masih sangat sederhana tidak
mempertimbangkan kualitas. Selain itu dalam keuangan, di mana
penentuan harga jual dilakukan secara taksiran sehingga mitra tidak
mengetahui keuntungan yang diperoleh. Metode pelaksanaan yang
dilakukan dalam kegiatan pengabdian terdiri atas perencanaan di mana
dalam kegiatan perencanaan adanya koordinasi tim, penentuan waktu
kegiatan, dan koordinasi dengan mitra. Selanjutnya untuk pelaksanaan
dilakukan pelatihan dan pendampingan serta diakhiri dengan evaluasi.
Hasil pelaksanaan berkaitan dengan pemasaran tidak hanya dengan
pemasaran langsung tetapi mitra perlu melakukan pemasaran secara
online dengan menggunakan cara yang paling sederhana dengan
menggunakan Handphone sebagai medianya. Selanjutnya untuk
produksi mitra diberikan peralatan untuk mendukung produksi, dan
untuk meningkatkan kualitas produk mitra perlu mengetahui hasil
laboratorium manisan terong ungu terkait dengan kandungan gizi
dan kedaluwarsa. Selain itu juga untuk produk, kemasan tidak selalu
menggunakan toples tetapi juga dapat menggunakan standing fouch
dan diberi label. Setelah itu mitra diberikan pemahaman berkaitan
dengan keuangan mengenai penentuan harga pokok produksi untuk
menentukan harga jual, agar mitra tahu berapa keuntungan yang
diperolehnya.
Kata kunci: Pemberdayaan,
Usaha Kecil, Terong Ung
PKM DEVELOPMENT OF BUSINESS OPPORTUNITIES FOR COFFEE FARMERS IN WARNASARI VILLAGE, SUBDISTRICT PANGALENGAN, DISRICT BANDUNG
Pangalengan is one of the districts in Bandung Regency which is an agricultural
center. One of the potential products in the Pangalengan area is Pangalengan coffee
which is well known to foreign countries. However, not all of the village areas in
Pangalengan coffee farming have not been made a top priority, so there is still a need
for coaching and mentoring as the PPM team of this group is serving together with
the PPM team of the Faculty of Social and Political Sciences (FISIP) Unpas in
February 2019 in Warnasari Village, Pangalengan District Bandung. The problems
identified in the partners are human resources, raw materials, production, products,
and marketing. The target or partners in this activity are coffee farmers in the
Warnasari Village, Pangalengan. The method of activities includes social mapping
related to the identification of problems faced by coffee farmers and FGDs with
entrepreneurship material. The results of this period PPM devotion shows a change
in the mindset of coffee farmers to turn coffee into a priority or mainstay of the region's
commodities, in addition to the awareness related to the increasing spirit of
entrepreneurship desiring to process coffee yields with variant forms in the future. The
next target is the need for further service programs from the social mapping and FGD
results from this period. in addition there is also an awareness related to the
increasing spirit of entrepreneurship in wanting to process coffee yields with variant
forms in the future. The next target is the need for further service programs from the
social mapping and FGD results from this period. in addition there is also an
awareness related to the increasing spirit of entrepreneurship in wanting to process
coffee yields with variant forms in the future. The next target is the need for further
service programs from the social mapping and FGD results from this period.
Keywords: PKM, Business Development, Coffee Farmers, Warnasari, Pangalenga