24 research outputs found

    Hubungan Life Style dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang bertanggung jawab atas68% dari 56 juta kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Hiper tensi merupakan yang menjadi salahsatu masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat. Sertamengakibatkan kematian dengan jumlah 9,4 juta setiap tahunnya. Hipertensi bertanggung jawab sekitar 45%kematian akibat penyakit jantung iskemik dan 51% akibat stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiHubungan Life Style Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa (20-44 Tahun) Di Wilayah Kerja PuskesmasPuuwatu Kota Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional.Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan simple random sampling. Uji statistikmenggunakan chi square dengan menggunakan SPSS. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 responden.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan tekanan darah terhadap responden untukmengidentifikasi kejadian penyakit hipertensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berhubungandengan kejadian hipertensi adalah kebiasaan minum kopi (p=0,012), Sedangkan faktor yang tidakberhubungan adalah kebiasaan merokok (p=0,666), pola makan (p=0,509), kualitas tidur (p=1,000) dan aktifitasfisik (p=0,293).Kata Kunci Life Style, Hipertensi, Usia Dewasa

    Hubungan Pengetahuan, Teman Sebaya dan Status Ekonomi dengan Perilaku Ngelem pada Anak Jalanan di Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Anak adalah aset bangsa dan bagian dari generasi muda yang berperan sangat strategis, yaitu sebagai pewaris(successor) bangsa, penerus cita-cita perjuangan bangsa, sekaligus sebagai potensi sumber daya manusia dalamperkembangan nasional. Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan dalam melakukan perilaku berisikoterhadap kesehatan seperti perilaku ngelem. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan,teman sebaya dan status ekonomi dengan perilaku ngelem pada anak jalanan di Kota Kendari tahun 2016.Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitianadalah anak jalanan Kota Kendari dan sampel dalam penelitian ini adalah anak jalanan Kota Kendari sebanyak49 anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh. Analisis data menggunakan uji chisquare dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,3% anak jalananmemiliki perilaku ngelem dengan uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antarapengetahuan (ρValue=0,826 > α) dengan perilaku ngelem pada anak jalanan, terdapat hubungan antara temansebaya (ρValue=0,001< α), dan status ekonomi (ρValue =0,025) dengan perilaku ngelem pada anak jalanan yangmemiliki kategori kekuatan hubungan sedang

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Tonsilitis Kronis pada Anak Usia 5-11 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Tonsillitis Kronis adalah peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut atau subklinis yangberulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko hygiene mulut, paparan asap dan riwayat ISPAterhadap kejadian tonsillitis kronis pada anak usia 5-11 tahun di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendaritahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional menggunakan desain casecontrol dengan prosedur non matching. Sampel dalam penelitian ini 76 pasien tonsilitis kronis dengan jumlahsampel sebanyak 38 kasus dan 38 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.statistikmenggunakan uji Chi-squre pada tingkat kepercayaan 95% ( =0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaterdapat faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian tonsilitis kronis dengan paparan asap OR= 6,981 denganrentan nilai LL 2,534 dan UL 19,235 dan riwayat ISPA OR= 4,800 dengan rentan nila i LL 1,535 dan UL 15,007 padainterfal kepercayaan (CI) 95%. Sedangkan Hygiene Mulut dengan kejadian tonsilitis kronis pada pasien tonsilitiskronis bukan merupakan faktor risiko yang bermakna. Disarankan untuk penyebaran informasi kepada masyarakatkhususnya pada anak mengenai hygiene mulut, paparan asap dan riwayat ISPA yang mempengaruhi kejadianTonsilitis kronis

    Hubungan Personal Hygiene, Lama Kontak dan Riwayat Penyakit Kulit dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut di Desa Akuni Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016

    Full text link
    Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang diakibatkan karena berkontak dengan paparan yang bersifat toksikmaupun alergik sehingga menimbulkan rasa gatal, kemerahan, tonjolan berisi air dan bengkak. Petani rumput lautmemiliki risiko yang cukup tinggi terhadap kejadian dermatitis kontak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antara personal hygiene, lama kontak dan riwayat penyakit kulit pada petani rumput laut di Desa AkuniKecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik denganpendekatan cross- sectional. Populasi dalam penelitian ini 500 orang dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang.Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi squaredengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan 37 petani rumput laut (57,8%) mengalamidermatitis kontak. Uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel personalhygiene (p=0,045) dan lama kontak (p=0,035) dengan kejadian dermatitis kontak. Saran untuk petani rumput lautagar lebih memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara diantaranya mencuci tangan dan kakidengan air mengalir dan sabun setelah bekerja, sebelum dan setelah makan, serta menggunakan barang pribadimilik sendiri

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Tb Paru Bta Positif pada Masyarakat Pesisir di Wilayah Kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan Tahun 2016

    Full text link
    Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacteriumTuberculosis. Penularan terjadi ketika pasien TB batuk atau bersin, kuman tersebar ke udara dalam bentukpercikan dahak (droplet nuclei). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko antara pengetahuan,kebiasaan merokok, riwayat kontak, kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru BTA positifdi wilayah kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini adalah penelitian analitikobservasional dengan metode pendekatan case control study dengan besar sampel 40 responden. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji MC Nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidakada faktor risiko pengetahuan dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 2,5; 95% CI = 0,815-7,645 (p value =0,18) > α), tidak ada faktor risiko merokok dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 1,33; 95%CI = 0,303 –5,92; p value (1,00) > α), ada faktor risiko antara riwayat kontak dengan kejadian TB paru BTA positif (p value(0,039) < α), (OR = 5; 95%CI = 1,27 – 19,32), ada faktor risiko antara kepadatan hunian dengan kejadian TBparu BTA positif (OR = 8; 95%CI = 1,39 – 46 (p value (0,039) < α), ada faktor risiko antara pencahayaan dengankejadian TB paru BTA positif (OR = 9; 95%CI = 1,64–14,58 (p value (0,021) < α. Rekomendasi dari penelitian inikepada pihak-pihak pengambil kebijakan dan tenaga kesehatan untuk bekerjasama dengan masyarakatsetempat dalam mewaspadai penyakit, dengan mengenali gejala awal, cara penularan hingga pencegahanpenyakit unutk menurunkan angka kejadian kasus TB paru dan terhindar dari risiko terkena penyakit TB paruBTA positif selanjutnya

    Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Mengkonsumsi Garam, Alkohol,kebiasaan Merokok dan Minum Kopi terhadap Kejadian Dipertensi pada Nelayan Suku Bajo di Pulau Tasipi Kabupaten Muna Barat Tahun 2015

    Full text link
    Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, dimana tekanan tersebut dihasilkan oleh kekuatanjantung ketika memompa darah sehingga hipertensi ini berkaitan dengan kenaikan tekanansistolik dan tekanan diastolik. Standar hipertensi adalah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90mmHg. Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkatberdasarkan NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey) tahun 2010, dari 66,9juta penderita hipertensi di USA, 46,5% hipertensi terkendali dan 53,5% hipertensi. Di IndonesiaData Riskesdas tahun 2013 melaporkan prevalensi hipertensi penduduk umur 18 tahun ke atassebesar 25,8%. Dari 15 juta penderita hipertensi, 50% hipertensinya belum terkendali. Padatahun 2015 kasus hipertensi di Pulau Tasipi total penderita berjumlah 46 orang. Tujuan daripenelitian ini yaitu Menganalisis faktor risiko mengonsumsi garam,minum, konsumsi alkohol,merokok dan minum kopi terhadap kejadian hipertensi pada nelayan Suku Bajo di Pulo TasipiKab. Muna Barat tahun 2015. Desain penelitian ini adalah analitik observasional denganrancangan case control. Sampel terdiri dari 46 kasus dan 46 kontrol dengan rasio 1:1. Analisisdata dilakukan dengan analisis unuvariat dan analisis bivariat dengan penghitungan OR tabel 2x2.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan semua variabel independen merupakafaktor risiko kejadian penyakit hipertensi di Pulau Tasipi yaitu kebiasaan mengonsumsi garamnilai (OR = 5,271; p=0.04), konsumsi alkohol (OR=7,917 ; p=0.00), merokok nilai (OR = 6,750;p=0.00), dan minum kopi nilai (OR=12,500 ; p=0.00) Diharapkan kepada masyarakat agarmeningkatkan pencegahan dan penanggulangan hipertensi secara komprehensif danberkesinambungan agar terhindar dari penyakit DBD dan dapat meminimalisir risiko penyakithipertens

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Paru Obtruktif Kronik (Ppok) di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo- Lepo Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Prevalensi,morbiditas, dan mortalitas PPOK mulai meningkat diseluruh dunia dan diperkirakan merupakan masalahkesehatan yang membutuhkan perhatian khusus dalam penatalaksanaan pencegahan terhadap penurunanprogesivitas fungsi paru. Banyak faktor yang dapat memicu seorang terkena penyakit paru obstruktif kronikyaitu kebiasaan merokok, riwayat penyakit pernafasan (Asma, Bronchtis, dan Enfisema) , usia, jenis kelamin,genetik, polusi udara, dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok,riwayat penyakit pernafasan, dan depresi terhadap kejadian penyakit paru obstriktif kronik di wilayah kerjapuskesmas lepo- lepo kota kendari 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian epidemiologianalitik observasional menggunakan desain case control study. Populasi dalam penelitian berjumlah 1.420 jiwadengan jumlah sampel sebanyak 47 kasus dan 47 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposivesampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwah kebiasaan merokok memiliki OR sebesar 2,641 yang artinyaresponden perokok berisiko 2 kali lebih besar menderita penyakit paru obstruktif kronik dan riw ayat penyakitpernafasan memiliki OR sebesar 7,451 artinya responden yang memiliki riwayat penyakit pernafasan berisiko 7kali lebih besar menderita penyakit paru obstruktif kronik. Sedangkan depresi tidak memiliki hubungan yangsignifikan terhadap kejadian penyakit paru obstruktif kronik dengan nilai OR sebesar 1,000. Bagi masyarakatdiharapkan agar selalu melakukan hal- hal positif disetiap kegiatan dan menjaga kesehatan dengan melakukanperilaku hidup bersih dan sehat serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas ataupun rumahsakit

    Identifikasi Kadar Timbal (Pb) pada Buah Apel (Malus Pumila) yang Dijual di Pasar Tradisional Se-kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Logam timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui makanan jajanan yang dijual di pinggir jalan dalam keadaanterbuka. Hal ini akan lebih berbahaya lagi apabila makanan tersebut didagangkan dalam waktu yang lama. Timbal(Pb) yang terdapat dalam asap-asap kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran terhadapbuah-buahan yang dijual di pinggir jalan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakanmetode Spektrofotometri Serapan Atom dan pengambilan data secara total sampling. Sa mpel dalam penelitian iniberjumlah 44 Pedagang dan 44 sampel buah apel, buah apel yang dijadikan sampel adalah jenis buah apel Fujidimana apel-apel tersebut dikumpulkan dari masing-masing penjual buah yang berjualan di seluruh Pasar se-KotaKendari antara lain Pasar Kota, Pasar Mandonga, Pasar Peddys, Pasar buah, Pasar Baruga, Pasar wua -wua, danPasar Anduonohu, kemudian dilakukan pengujian Laboratorium. Hasilnya adalah 44 sampel apel tersebut terdapattimbal didalamnya dengan konsentrasi rata-rata adalah 0,0078 mg/kg dan konsentrasi tertinggi adalah 0,0652mg/kg. Hasil yang didapatkan tersebut masih dibawah nilai ambang batas berdasarkan Standar Nasional Indonesia(SNI) tahun 2009 yaitu 2,0 mg/kg. Selain itu diperoleh juga hasil dari pengetahuan pedagang tentang bahayalogam timbal yaitu 24 pedagang (54,5%) berpengetahuan cukup dan 20 pedagang (45,5%) berpengatahuankurang, semua pedagang memiliki sikap yang baik tentang bahaya timbal yaitu sebesar 44 pedagang (100%) dantindakan pedagang yang berkategori baik tentang bahaya timbal sebesar 23 pedagang (52,3%) dan memilikitindakan kurang baik sebesar 21 pedagang (47,7%)
    corecore