25 research outputs found

    Persepsi Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Stres Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi PT X Di Bekasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara persepsi terhadap Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT “X. Hipotesis penelitian ini, ada hubungan negatif antara persepsi terhadap K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT “X”. Sampel penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT “X” yang berjumlah 95 orang. Sampel diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu Skala Persepsi K3 dan Skala Stres Kerja. Metode analisis data dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukan nilai koefisien korelasi rxy = -0,369 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT “X”. Semakin positif persepsi K3 maka akan semakin rendah stres kerja karyawan, sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap K3 maka akan semakin tinggi stres kerja. Sumbangan efektif variabel persepsi terhadap K3 pada stres kerja sebesar 13,6 % sedangkan 86,4 % dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini

    Hubungan Antara Subjective Well-being Dengan Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan PT. Jateng Sinar Agung Sentosa Jawa Tengah & DIY

    Full text link
    Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku sukarela seorang karyawan di luar deskripsi formal yang tidak berkaitan langsung dengan sistem reward yang dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas Perusahaan. Penyebab munculnya OCB salah satunya adalah ketika karyawan merasakan afek positif. Individu yang merasakan afek positif lebih sering daripada afek negatifnya disebut sebagai individu dengan Subjective Well-being (SWB) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara SWB dengan OCB pada karyawan PT Jateng Sinar Agung Sentosa Jateng & DIY.Subjek sejumlah 66 karyawan.dan penentuan sampel penelitian menggunakan sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan skala SWB (24 aitem, α = 0,899) dan skala OCB (40 aitem, α = 0,942). Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil (rxy = 0,427, p = 0,000 (p<0,001), artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan PT Jateng Sinar Agung Sentosa memiliki tingkat OCB yang tinggi karena memiliki tingkat SWB yang tinggi pula. SWB memberikan sumbangan efektif sebesar 18,2 % sedangkan 81,8% sisanya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini

    Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Work-family Balance Pada Guru Wanita Di SMA Negeri Kabupaten Purworejo

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan work-fammily balance pada guru wanita di SMA Negeri Kabupaten Purworejo. Sampel penelitian adalah 100 orang guru wanita yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah skala work-family balance (32 aitem, α = 0,95) dan skala dukungan sosial suami (46 aitem, α = 0,97). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan analisis regresi sederhana. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial suami dengan work-family balance, rxy = 0,65 dengan p= 0,00 (p < 0,001). Dukungan sosial suami memberikan sumbangan efektif sebesar 42,4% terhadap work-family balance, sedangkan sisanya sebesar 57,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini

    Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Perilaku Inovatif Karyawan Non Proses (Supporting) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Palimanan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan perilaku inovatif karyawan non proses (supporting) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Palimanan. Perilaku inovatif merupakan perilaku karyawan untuk memperkenalkan tentang ide-ide yang dianggap baru pertama kali dicetuskan dalam sebuah organisasi mengenai proses, produk, atau prosedur kepada kelompok kerja atau organisasi untuk memperoleh keuntungan. Sampel penelitian ini adalah 87 karyawan tetap di bagian non proses (supporting), terdiri dari empat departemen, yaitu Human Resources – General Affair (HR-GA), Technical Service Department (TSD), Safety, Health, Environment (SHE), dan Supply. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional (46 aitem; α = 0,974) dan Skala Perilaku Inovatif (30 aitem; α = 0,889). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dan perilaku inovatif karyawan (rxy= 0,226; p = 0,036). Gaya kepemimpinan transformasional memberikan sumbangan efektif sebesar 5% terhadap perilaku inovatif

    Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Melayani Dengan Work-family Conflict Pada Dosen Wanita Di Perguruan Tinggi “X”

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan melayani dengan work-family conflict pada dosen wanita di Perguruan Tinggi “X”. Populasi penelitian berjumlah 87 dosen wanita di Perguruan Tinggi “X” dengan karakteristik dosen tetap yang memiliki NIDN, masa kerja minimal 1 tahun, berstatus menikah, dan aktif mengajar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.Sampel penelitian berjumlah 43 dosen wanita. Metode pengambilan data menggunakan skala gaya kepemimpinan melayani sebanyak 38 aitem dengan nilai α = 0,984 dan skala work-family conflict sejumlah 30 aitem dengan nilai α= 0,920. Data dianalisa dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan hasil (rxy) = -0,512 dengan p = 0,000 (p<0,001), artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan melayani dengan variabel work-family conflict. Gaya kepemimpinan melayani memberikan sumbangan efektif sebesar 26,2% terhadap work-family conflict

    Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun Pada Karyawan Di PT Perkebunan Nusantara VII Unit USAha Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

    Full text link
    Masa pensiun merupakan masa peralihan dari bekerja menjadi memiliki banyak waktu luang. Pensiun seringkali menimbulkan kecemasan karena individu sulit menyesuaikan diri dari bekerja menjadi tidak bekerja. Oleh karena itu karyawan perlu memiliki kemampuan bersikap fleksibel dan memaknai secara positif masa pensiun yang akan dihadapi, hal tercakup dalam kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan menghadapi pensiun pada karyawan di PT Perkebunan Nusantara VII Betung. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 105 karyawan masa persipan pensiun yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara VII Betung dengan rentang usia 50 sampai 55 tahun. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan Skala Kecerdasan Spiritual (40 aitem, α = 0,944) dan Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun (28 aitem, α = 0,920). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan negatif antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan menghadapi pensiun (rxy = -0,724; p < 0,001) yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan spiritual maka semakin rendah kecemasan menghadapi pensiun. Kecerdasan spiritual memberikan sumbangan efektif terhadap kecemasan menghadapi pensiun sebesar 52,4%, sedangkan 47,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini

    Hubungan Antara Psychological Capital Dengan Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan intensi berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.Subjek penelitian adalah 141 mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan datamenggunakan Skala Intensi Berwirausaha (28 aitem, α = .877) dan Skala Psychological Capital (19 aitem, α = .874). Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan angka koefisien korelasi sebesar r = .565 dengan nilai p = .000(p<.001). Tingkat signifikansi sebesar p = .00 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif sigmifikan antara psychological capaital dengan intensi berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Peternakandan Pertanian Universitas Diponegoro. Psychological Capital memberikan sumbangan efektif terhadap Intensi Berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pternakan dan Pertanian Universitas Diponegorosebesar 31.9% dan sisanya 68.1 % dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini

    Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Keterikatan Kerja Pada Guru Sekolah Menengah Atas Negeri Berakreditasi a Di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

    Full text link
    Kecerdasan emosional merupakan dasar untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, penuh perhatian, serta optimis sehingga mampu mengatasi masalah dalam kehidupan. Keterikatan kerja adalah keadaan pikiran yang positif berkaitan dengan pekerjaan ditandai dengan adanya energi, dedikasi, dan penghayatan. Tujuan penelitian adalah mengamati apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan keterikatan kerja pada Guru Sekolah Menengah Atas berkareditasi A di kecamatan Ngaliyan kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah 112 guru, dengan sampel 62 guru yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Keterikatan Kerja (33 aitem valid, α= 0,937) dan Skala Kecerdasan Emosional (43 aitem valid, α=0,944). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy =0,703 dan p=0,000 (p<0,001). Hasil ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan keterikatan kerja. Semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula keterikatan kerja, dan sebaliknya. Kecerdasan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 49,4% dalam mempengaruhi keterikatan kerja, sedangkan sisanya sebesar 51,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini

    Optimisme Dan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kesejahteraan psikologis merupakan kondisi dimana individu berfungsi optimal karena mampu untuk menerima keadaan dirinya, membangun hubungan positif dengan orang lain, mengatur lingkungan, memiliki tujuan hidup, memiliki kemandirian, dan mengembangkan pertumbuhan pribadi. Optimisme adalah pola pikir individu yang positif mengenai masa depan dan masalah yang sedang dihadapi. Subjek penelitian sejumlah 135 mahasiswa tahun pertama di program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNDIP, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Kesejahteraan Psikologis (37 aitem; α = 0,92) dan Skala Optimisme (26 aitem; α = 0,83). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan kesejahteraan psikologis (r = 0,59; p < 0,001), yang berarti bahwa semakin tinggi optimisme maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis. Optimisme memberikan sumbangan efektif sebesar 35% terhadap kesejahteraan psikologis
    corecore