2,931 research outputs found
Kajian Motivasi Tato Rangda pada Orang Bali
Seni tato saat ini sangat berkembang dalam perjalanannya, dari wujud atau bentuk dan pemaknaan. Tidak hanya sekedar peniruan dari tato yang sudah ada sebelumnya, tapi juga mengalami modifikasi dalam bentuk. Tidak dapat dipungkiri, tato dalam hal gaya visual banyak terpengaruh dari motif tradisional dan ini terfokus pada Tato Motif Rangda.
Wujud Tato Motif Rangda sebenarnya dihindari oleh Masyarakat Bali, dikarenakan wujud tersebut secara nyata dihubungkan dengan nilai sakral. Namun dibalik fenomena yang ada, beberapa Orang Bali saat ini mengaplikasikan Tato Motif Rangda ke dalam tato mereka. Dari hanya sekedar sebagai hiasan pada tubuh sampai dengan memaknainya lebih dari sekedar motif belaka.
Dengan mendeskripsikan secara kualitatif, Tato Motif Rangda dari pemakainya memang sangat beragam. Hasil pengamatan beragam motif dari pemakai tato dapat disimpulkan bahwa, tato dengan Motif Rangda merupakan sarana komunikasi menjunjung budaya lokal yaitu Budaya Bali. Atas dasar motivasi yang ada, hal ini akan mengungkap lebih dalam tentang Tato Rangda pada Orang Bali dari sudut pandang motivasi dalam berkesenian
Tari Dibingi: Sebuah Upaya Penggalian Data Awal Tarian Tradisional Yang Terancam Punah Di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung
Kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam pada saat ini sedang menghadapi tantangan pelestarian akibat pengaruh budaya modern yang semakin mewabah pada sebagian besar generasi muda. Kesenian tradisional, salah satunya, merupakan unsur budaya yang sebenarnya dapat bertahan dengan cara mengkolaborasikan dengan gerak, tata panggung ataupun suara dari kesenian lainnya yang menjadi senjata cukup ampuh minimal untuk mempertahankan jumlah peminatnya. Lain halnya dengan kesenian tradisional yang masih erat dalam memegang teguh prosedur adat seperti halnya tari dibingi sebagai sebuah tari tradisional yang ada di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Ketentuan untuk mengadakan tahapan baik sebelum dan setelah pergelaran, membuat seniman kesulitan untuk mempergelarkan tari dibingi. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini merupakan sebuah penggalian data awal sebagai salah satu upaya memperkenalkan kembali keberadaan tari dibingi di tengah masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat.Indonesia's diverse cultural richness is currently facing the challenge of conservation due to the increasingly prevalent modern culture in most of the younger generation. Traditional art is one of them, which is an element of culture that can actually survive by collaborating with movements, stage performance, or the sound of other arts. It becomes a minimal powerful weapon to maintain the number of interested ones. It is different with the traditional arts that are still closely held to the traditional procedures, such as Dibingi Dance as a traditional dance in Pesisir Barat Regency, Lampung Province. The stages of rule to perform Dibingi Dance, both before and after, create difficulties for the artists. This qualitative descriptive research is an initial data extraction that attempts to reintroduce the existence of Dibingi Dance in the community, especially the people in Pesisir Barat Regency
“Mengenang” Upacara Ngalokat Walungan Cimanuk di Wilayah Genangan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang
Waduk Jatigede merupakan sebuah megaproyek pemerintah yang telah dicanangkan jauh sebelum tahun 1960-an dan baru mengalami taraf penyelesaian berupa penggenangan waduk pada akhir tahun 2015. Di wilayah penggenangan, banyak aset budaya yang menjadi bagian cukup penting bagi sejarah asal usul Kabupaten Sumedang yaitu Kerajaan Sumedanglarang. Selain itu, lokasi aset budaya tersebut kerap digunakan untuk melaksanakan kegiatan ritual yang salah satunya adalah Upacara ngalokat Walungan Cimanuk. Sebuah upacara permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memberkati leluhur Sumedang sekaligus memohon dijauhkan dari bencana amukan Sungai Cimanuk. Upacara tersebut saat ini dapat dikatakan tidak dapat dilaksanakan lagi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan sebuah kearifan lokal yang diambang kepunahan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil dari penelitian dapat memperkuat asumsi bahwa dinamika budaya berjalan seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia dengan mengesampingkan unsur kearifan lokal yang sebenarnya berfungsi untuk memperkuat jatidiri manusia sebagai satu-satunya mahluk yang seharusnya menjaga keseimbangan alam
Pemanfaatan pustaka budaya Pura Tirta Empul sebagai daya tarik wisata di Bali
Pusaka budaya dewasa ini telah mendapat perhatian yang luas. Pura Tirta Empul yang terletak di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, Bali adalah salah satu pusaka yang memiliki ciri khas dan keunikan bila dibandingkan dengan tinggalan budaya lainnya. Pura Tirta Empul merupakan sebuah daya tarik wisata yang cukup banyak menyerap pengunjung dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata unggulan
Analisis Fasilitas Elektronik Surat Pemberitahuan (E-spt) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Tax is the main element of state revenue, and national development is funded by taxes. Therefore, this research was conducted to see community participation in paying taxes. The research method uses quantitative with descriptive analysis approach and linear regression. The number of taxpayers used as respondents is 100 with a simple random sampling technique. The research instrument used a questionnaire with a Likert scale. The stages of the research consisted of descriptive analysis, validity test, reliability test, classic assumption test and hypothesis test. The results showed the tax facilities (E-SPT) affect the compliance of paying taxes. This finding suggests the role of community is very large towards tax revenue, but not all tax compliance, therefore, innovation is needed to make it easier to pay taxe
Keberadaan Kampung Seni Jelekong dalam Menunjang Kebutuhan Ekonomi Rumah Tangga
Kampung Seni Jelekong telah lama menapakkan kiprahnya dalam bidang industri kreatif berbasis kebudayaan. Hasil yang dicapai adalah ketenaran Jelekong hingga ke mancanegara sebagai kelurahan di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung yang memproduksi lukisan dan kerajinan wayang golek. Berdasarkan pengalaman tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung memberikan predikat Desa Wisata melalui SK Nomor 556.42/Kop.71 – Dispopar/2011. Pengalaman yang telah dicapai sebagai kampung seni tentunya harus melalui proses yang cukup panjang. Di samping itu juga ada kiat-kiat tertentu yang menjadi pedoman mereka untuk tetap menekuni industri berbasis kebudayaan tersebut. Kiat-kiat yang tentunya harus memperhatikan unsur hobi, kemahiran, dan sektor pendapatan yang mereka terima selama bekerja sebagai seniman di Kelurahan Jelekong. Penelitian yang menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan kualitatif ini menemukan adanya aspek ketekunan, strategi pemasaran, dan pola pembagian kerja yang bervariasi. Aspek ketekunan dicapai oleh para pelopor seni yang secara intensif mengajarkan pada warga Jelekong untuk berkecimpung dan mencari nafkah melalui pemberdayaan produk seni. Strategi pemasaran menuntut kreativitas mereka semaksimal mungkin baik melalui modifikasi karya seni maupun memperbanyak relasi mulai dari strategi door to door hingga membuka galeri seni. Pola pembagian kerja yang fleksibel, yaitu segi kualitas dan kuantitas seniman menjadi tolak ukur besaran pendapatan yang mereka terima untuk nantinya digunakan mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari
Perbaikan Sistem Kendali Motor Peralatan Fabrikasi Elemen Bahan Bakar Cirene Me-29
PERBAIKAN SISTEM KENDALI MOTOR PERALATAN FABRIKASI ELEMEN BAHAN BAKAR CIRENE ME-29. Telah dilakukan penelusuran gangguan pada sistem pengendali motor Fuel Element Machining Equipment ME-29. FEME ME-29 adalah mesin untuk membentuk sudut tertentu pada tutup ujung (end cap) dari elemen bakar nuklir tipe cirene sehingga end cap dapat berbentuk tirus. FEME ME-29 dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis tetapi pada Kenyataannya FEME ME-29 ini tidak dapat dioperasikan sehingga perlu dilakukan perbaikan, langkah awal dilakukan penelusuran gangguan yang menyebabkan tidak dapat beroperasinya FEME ME-29. Dari penelusuran gangguan yang diketahui bahwa beberapa komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik, yaitu sakelar elektromagnetik. Sakelar elektromagnetik tidak berfungsi dibersihkan terutama titik kontaknya dengan menggunakan contact cleaner dan yang mengalami kerusakan pada bagian kontaknya diganti dengan sakelar elektromagnetik yang baru. Setelah dilakukan, perbaikan dan penggantian dengan sakelar elektromagnetik yang baru, FEME ME-29 dapat dioperasikan kembali secara manual maupun otomatis
- …
