736 research outputs found

    ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA USAHA MENENGAH KECIL MIKRO (UMKM) KONVEKSI DI KELURAHAN SOREANG KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Usaha menengah kecil mikro (UMKM) diharapkan dapat membantu penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar UMKM sifatnya padat karya, sehingga pertumbuhan UMKM mempunyai dampak terhadap penyerapan tenaga kerja, terutama didaerah padat penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal (jumlah unit mesin), jumlah produksi, tingkat upah serta lama usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada UMKM di Kelurahan Soreang Kabupaten Bandung. Analisis dalam penyerapan tenaga kerja pada UMKM di Kelurahan Soreang Kabupaten Bandung ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dengan menyebarkan kuesioner pada responden pengusaha UMKM konveksi di Kelurahan Soreang. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel modal (MJM) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (PTK) di sentra UMKM konveksi Kelurahan Soreang, variabel jumlah produksi atau jumlah output (JP) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (PTK) di sentra UMKM konveksi Kelurahan Soreang, variabel tingkat upah (TU) menunjukan bahwa tingkat upah berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap penyerapan tenaga kerja (PTK) di sentra UMKM konveksi Kelurahan Soreang, dan variabel lama usaha (LU) memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (PTK) di sentra UMKM konveksi Kelurahan Soreang. Secara bersama – sama, variabel bebas yaitu modal (jumlah unit mesin), tingkat upah, jumlah produksi dan lama usaha berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Variabel dengan nilai elastisitas tertinggi pada penelitian ini adalah variabel jumlah produksi. Kata Kunci; Usaha menengah kecil mikro (UMKM), penyerapan tenaga kerja, modal (jumlah unit mesin), jumlah produksi, tingkat upah, lama usah

    Intermittent preventive therapy for malaria: arguments in favour of artesunate and sulphamethoxypyrazine - pyrimethamine combination

    Get PDF
    Recent publications put a serious warning regarding the inefficacy of sulphadoxine-pyrimethamine (SP) for the intermittent preventive treatment of malaria in young children (IPTi). Recommendations for other therapies are being made. By using a different and better sulphonamide (sulphamethoxypyrazine), it is possible to manufacture fixed dose combination pills with artesunate and pyrimethamine. This combination permits a full therapy over 24 hours (dosing interval being 12 hours). It is recommended that this combination should be tested in future field studies of IPTi
    corecore