14 research outputs found

    Kajian Perkembangan dan Kesesuaian Lahan Permukiman Eksisting di Kecamatan Indramayu

    Full text link
    Perkembangan kota di Kecamatan Indramayu menimbulkan kecendrungan tumbuhnya permukiman baru dan menyebar secara sporadis menempati kawasan yang bukan pada Peruntukannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, muncul pertanyaan penelitian yaitu “BAGAIMANA PERKEMBANGAN DAN KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN EKSISTING DI KECAMATAN INDRAMAYU?”. Kajian ini menggunakan pendekatan spatial (teknologi GIS) dan pendekatan kuantitatif (skoring).Perkembangan Pemukiman atau Perubahan luas lahan permukiman dari tahun 2001 ke tahun 2013 sebesar 248.88 ha. Distribusi permukiman terbetuk memusat pada Perkotaan Indramayu dan menyebar ke kawasan perdesaan mengikuti jaringan jalan. Daya tampung penduduk sebesar 427,900 jiwa. Evaluasi kesesuaian lahan permukiman dengan RDTR Perkotaan Indramayu tahun 2013-2033 menunjukan pelanggaran pada zona SBWP 5 menempati kawasan Peruntukan pertanian dan SBWP 11 menempati Peruntukan sempadan sungai. Kesesuaian lahan permukiman berdasarkan kondisi fisik lahan (skoring) menunjukan kelas II (642.06 ha) total skor 34 dan Kelas III (3,391.01 ha) total skor 30. Kawasan lindung setempat berupa kawasan sempadan sungai (178,88 ha) dan sempadan pantai (89.33 ha). Luas kawasan pertanian subur sebesar 1,856, 16 ha. Terjadi pelanggaran sebesar 110.46 ha dan sesuai sebesar 3,922 ha. Hasil 20 (dua puluh) titik validasi menunjukan angka 0.90 atau mendekati 1, maka output kesesuaian lahan permukiman dapat diterima. Kesimpulan yang didapatkan bahwa perkembangan permukiman di Kecamatan Indramayu semakin padat pada perkotaan dan melebar ke perdesaan sedangkan kesesuaian lahan permukiman yang terbatas

    Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo terhadap Kondisi Fisik Lingkungan dan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar

    Full text link
    Eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan akan berakibat pada kerusakan lingkungan. Sementara, kerusakan lingkungan hidup dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi fisik maupun sosial dan ekonomi di lingkungan sekitar. Keadaan ini juga terjadi di Sidoarjo. Peristiwa Lumpur panas Sidoarjo merupakan suatu fenomena geologi yang menimbulkan keluarnya semburan lumpur, dimana akan berpengaruh terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keberadaan lumpur panas Sidoarjo terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, skoring, dan analisis spasial. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keberadaan lumpur Sidoarjo secara fisik mengalami penurunan kualitas lingkungan yang berupa pencemaran air dan udara. Selain itu, terdapat Perubahan pemanfaatan lahan, dimana lahan yang mayoritas didominasi oleh sawah kini telah tenggelam oleh lumpur, sehingga mengakibatkan masyarakat sekitar beralih profesi dari buruh tani atau petani menjadi wiraswasta maupun serabutan. Sementara, pada Rencana Detail kawasan sekitar lumpur panas Sidoarjo akan dikembangkan sebagai wisata geologi, IPTEK. Secara sosial ekonomi pemanfaatan asset penghidupan dalam kategori buruk. Selain itu, berdasarkan hasil anaslisis, Desa Ketapang, Gempolsari, Kalitengah, dan Keboguyang berada pada kerentanan tinggi, dan Desa Gedang dan Kedungcangkring berada pada kerentanan sedang. Banyaknya jumlah penduduk yang tetap bertahan di sekitar area lumpur panas Sidoarjo dikarenakan mata pencaharian yang dimiliki terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya, masyarakat tidak memiliki biaya untuk membeli lahan baru, cinta tanah leluhur. Kondisi tersebut tentunya membuat masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar

    Framework Considerations for Rural Resilience Toward Land Degradation

    Full text link
    Landdegradationisaglobalproblemwhichinvolvesclimate,soil,vegetation,economic, andpopulationconditions.Landdegradationoccursinruralagriculturallandasaresult of agricultural activities. Land degradation can ultimately eliminate the sustainability of environmental, social and economic in rural areas. Land degradation problems decline environmental, social and economic conditions that decrease rural resilience. Basically the components of community resilience according to Kusumastuti [14] can be used to assesstheresilienceofruralcommunitiesbecausetheyinvolvenotonlyenvironmental, social and economic aspects but also community cappacity, institutions, infrastructure and hazards. Varoius studies were still involve environmental, social and economic.     Keywords: rural resilience; vulnerability; preparedness; land degradation
    corecore