22 research outputs found
SIKAP KERJA PRAKTEK UKIR PADA SEKOLAH MENENGAH INDUSTRI KERAJINAN BATUBULAN, GIANYAR, BALI
Proses belajar adalah proses pembelajaran dalam sistim pendidikan yang dilakukan sekolah dasar, menengah dan diperguruan tinggi baik yang sifatnya formal maupun informal dengan tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.
Pada masa dini pendidikan sangatlah penting dimana harus banyak hal yang perlu diketahui atau dikenal baik melalui bangku sekolah maupun di tempat-tempat privat yang dilaksanakan diluar sekolah
ANALISA HIASAN KEPALA TARI REJANG ASAK DI KARANGASEM
Tari Rejang merupakan salah satu tari yang berasal dari Bali. Tari Rejang Asak di
Kabupaten Karangasem berbeda dari tari rejang di daerah Bali lainnya, khususnya pada
penggunaan hiasan kepala dengan payas perong. Adapun penjelasan mengenai payas
perong belum dijabarkan dengan jelas dalam beberapa literatur, sehingga tujuan penulisan
ini adalah untuk menjabarkan dan mendokumentasikan dengan detail hiasan kepala payas
perong pada tari Rejang Asak. Data dikumpulkan dari kunjungan ke desa Asak,
wawancara dengan beberapa sumber, foto, dan dokumentasi. Data yang terkumpul
kemudian di transkrip dan dianalisa dengan menggunakan teori ornamen Bali. Diharapkan
tulisan ini memberikan kontribusi pada penjelasan hiasan kepala tari Rejang di Bali.
Kata Kunci: tari rejang asak, Karangasem, hiasan kepala, bunga jepu
DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU
ABSTRAK
Keanekaragaman seni budaya di Indonesia, kearipan lokal budaya Bali sangatlah menjadi ciri khas, yang mana penduduknya bermasyarakat dan memegang teguh tradisi dalam berbagai sendi-sendi kehidupannya, yang meliputi: agama, adat istiadat, serta kesenian. Sebagai insan yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan yang demikian, ikut menjaga dan melestarikan budaya Bali dengan kreatifitas dan ragam perubahan melalui seni kerajinan (kriya produk), baskom kayu merupakan salah satu hasil budaya dan kreatifitas insan di Bali yang menyangkut sarana upakara dalam ritual keagamaan umat hindu, biasa perlengkapan sesaji didaerah Bali yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya, dengan warna perada tampak keemasan yang semarak dilengkapi dengan ornamen Balinya, dengan proses kerja yang rumit, tekstur kayu yang padat dan lurus menentukan produk tersebut berkualitas. Hal tersebut dipadukan dengan pengaruh lingkungan yang dirasakan dari institusi tempat bekerja serta pengaruh fenomena global yang sedang dirasakan sebagian masyarakat. Secara tradisional, hiasan maupun ornamen merupakan ungkapan kecakapan dan ketrampilan penciptanya, dalam mengolah material yang bernilai dan rumit serta suatu indikasi ekonomi dan nilai estetis. Tekstur dan ketelitian disain dapat menandakan kualitas dan eklusifitas suatu produk, sehingga dapat diterima secara meluas dengan nilai dan harga yang pantas. Researt Pasar, dimana pencipta mengetahui potensi pasar yang lebih banyak menjanjikan produk tersebut laku. Kompotisi, persaingan model, harga dan juga merebut konsumen. Dinamika Konsumen, agar dapat melihat kerakter konsumen dari kalangan menengah keatas maupun kebawah. Kebutuhan Konsumen secara makro maupun secara mikro. Memproduksi produk bahan menjadi tolok ukur produk tersebut berkualitas, maka jenis kayu tersebut dapat diterapkan berbagai jenis ornamen, baik ornamen tradisi sampai ornamen inovatif, dalam hal ini desainer menerapkan jenis ornamen yaitu moti anyaman, tahap akhir dari proses produksi, dalam proses dalam produk ini dengan proses air brush, yaitu dengan warna copi brown
Key note: Kayu Asem, Ornamen anyaman
Dampak pariwisata terhadap masyarakat sekitarnya
Buku ini berisi tentang dampak pariwisata terhadap masyarakat sekitarnya. Pariwisata ini sebenamya tidak hanya akan mendatangkan tu-ris dari luar negeri saja tetapi juga turis-turis domestik, baik untuk obyek wisata alam maupun obyek wisata budaya. Bagaimanapun dengan adanya pariwisata ini akan membuka sejumlah arena sosial yang memungkinkan orang untuk berinteraksi, tukar menukar pengalaman, pemikiran dan pengetahuan
APLIKASI TEKNIK AIR BRUSH TENUN ENDEK KABUPATEN KLUNGKUNG
Saat ini kain tenun hasil produksi lokal mulai digemari baik digunakan oleh konsumen lokal
hingga internasional, Kabupaten Klungkung sebagai salah satu wilayah di Provinsi Bali
merupakan penghasil kain tenun Endek yang merupakan kain tenun tradisional Bali yang
menggunakan teknik ikat. Berdasarkan penuturan yang dilakukan dengan kedua mitra, diketahui
bahwa hasil produksi tenun Endek di Kabupaten Klungkung tidak mampu memenuhi pasar lokal,
sedangkan disisi lain kebutuhan tenun Endek meningkat, hal ini menjadi peluang produksi tenun
dari daerah lain yang memiliki kualifikasi sama dengan kain endek memenuhi pasar lokal. Hal ini
sangat disayangkan oleh para pengrajin, dimana produk lokal tidak mampu berjaya di pasar lokal.
Banyak hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, pertama disebabkan oleh proses yang
panjang, kedua kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia khususnya generasi muda yang
ingin menggeluti proses produksi endek, dan lamanya proses pembuatan meningkatkan ongkos
produksi yang berdampak pada meningkatnya harga kain produksi lokal, selain itu variasi motif
yang dihasilkan oleh pengrajin cenderung monoton, sehingga saat masuknya kain tenun dari
daerah lain yang memiliki motif baru akan menarik daya pikat konsumen. Pengembangan desain
Endek dengan teknik air brush merupakan sebuah terobosan dan teknologi baru di dunia tenun
khususnya endek, yang mampu mempersingkat proses persiapan produksi yang secara tradisional
membutuhkan waktu hingga 3 hari sebelum ditenun. Semakin singkat proses produksi, maka
ongkos produksi yang dikeluarkan bisa lebih hemat tanpa mengurangi kualitas tenun endek
tersebut. Target dan luaran dalam program ini adalah untuk mengembangkan wawasan dan
ketrampilan pengrajin mengenai pengembangan motif dan teknik pewarnaan benang dengan air
brush. Secara nyata program ini diantaranya akan: a). memberikan pembinaan mengenai
pengembangan desain motif tenun endek, b). memberikan pengetahuan tentang teknik
pencampuran warna, c). memberikan pembinaan untuk menggunakan teknik air brush, d).
membantu peralatan produksi bagi mitra. Metode yang digunakan pada program IbM ini adalah
dengan melaksanakan beberapa kegiatan maupun peltihan seperti pembinaan pengembangan
desain motif tenun endek, pelatihan penggunaan air brush lengkap dengan teknik pencampuran
warna. Selain itu dengan program ini mitra akan mendapatkan bantuan dalam bentuk bantuan
peralatan produksi
KEPEDULIAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN SENI DAN BUDAYA DI KELURAHAN PEDUNGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Penyelenggaraan kegiatan KKN ISI Denpasar tahun 2020 kali ini diselenggarakan bertepatan
dengan musibah pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia, kegiatan KKN merupakan sebuah
ajang dimana mahasiswa untuk dapat meninggkatkan keahliannya dengan cara terlibat langsung
dengan masyarakat, mengaplikasikan pengetahuannya untuk dapat berkontribusi langsung dalam
pencegahan penularan virus Covid-19 dan juga sebagai tetap mengabdi kepada masyarakat.
Kegiatan yang dimaksud yakni penciptaan video yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat,
metode-metode yang digunakan dalam pembuatan karya video ini yakni melakukan eksplorasi, baik
internal maupun eksternal, dan juga melakukan visualisasi gagasan. Setelah melakukan visualisasi
atau proses produksi untuk mengambil gambar dilapangan maka nantinya gambar yang telah
diambil akan disunting untuk memberikan hasil yang lebih bermakna untuk mengedukasi
masyarakat. Beberapa hasil telah dibuat yakni Video pembelajaran Dramatari Gambuh Arya, Video
Kegiatan Satgas Covid-19, dan juga Video Kunjungan Mentri Perancangan Pembangunan Nasional
ke Desa Pedungan.
Kata Kunci : KKN, ISI Denpasar, Video, Audiovisua
A Magnificent Of Sculpture “Candi Tebing Gunung Kawi”
Sejarah kerajaan Hindu-Buddha merupakan situs bersejarah yang harus dijaga dan diperhatikan. Arsitektur
Candi Tebing Gunung Kawi memiliki sejarah yang bermakna dan keunikan pada arsitekturnya. Beberapa tinggalan
arkeologi dalam bentuk bangunan dan arca yang terkait dengan raja Udayana. Secara umum, terdapat dua jenis
pembangunan untuk bangunan suci atau candi. Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan
mengalami degradasi. Keadaan alam memiliki dampak baik dan buruk seiring bertambahnya waktu, melalui proses
pada alam yang telah memiliki banyak perubahan serta rentannya kerusakan. Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah untuk menginterpretasikan arsitektur Candi Tebing Gunung Kawi sebagai sumber ide, mewujudkan desain
dan merepresentasi arsitektur Candi Tebing Gunung Kawi dalam penciptaan busana wanita ready to wear, ready to
wear deluxe dan haute couture. Konsep ini dibuat dengan 8 tahapan Desain Fashion yaitu design brief, research and
sourching, design development, prototype, samples and construction, the final collection, promotion, branding, and
sales, the production and bussinesess. Berdasarkan hal itu dibuatlah tiga busana yaitu ready to wear, ready to wear
deluxe, and haute couture.
Kata Kunci : Candi Tebing Gunung Kawi, Bangunan Suci, Lumut
RENTENG MAHARYA PERTIWI: METAFORA SESAJI SATE RENTENG DALAM BUSANA GAYA EXOTIC DRAMATIC
Kebudayaan, agama dan tradisi memiliki peran penting di setiap daerah khususnya umat Hindu di Bali.
Keyakinan umat Hindu sehari-hari diungkapkan melalui banten sebagai persembahan dalam menjalankan
aktivitas ritual. Banten memiliki keanekaragaman bentuk dan fungsi seperti sate renteng yang memiliki
karakteristik bentuk yang berbeda dari jenis sate lainnya. Adanya aktivitas merangkai daging babi dan ornamen
yang terbentuk dari kulit babi menjadikannya ciri khas pada sate ini. Sate renteng memiliki arti bergelantungan
atau ngelenteng. Selain itu, sate renteng merupakan simbol dari senjata nawa sanga serta bermakna keseimbangan
dalam menjaga makrokosmos dan mikrokosmos. Sate renteng terwujud dari peperangan Dewi Durga melawan
asura. Keunikan sate renteng ini menginspirasi saya menjadikan ide pemantik dalam penciptaan koleksi busana
Renteng Maharya Pertiwi. Penciptaan karya tugas akhir ini berupa busana ready to wear, ready to wear deluxe
dan semi couture dengan menggunakan metode Frangipani yaitu delapan tahapan penciptaan busana dari disertasi
Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, serta beberapa teori yang mendukung dalam perencanaan desain busana. Teori
tersebut meliputi: teori semiotika dengan gaya ungkap metafora, teori warna, teori estetika serta teori strategi
pemasaran, merek, dan penjualan. Karya busana ini juga dipadupadankan dengan style exotic dramatic, look boho-
chic dan trend svarga. Koleksi Renteng Maharya Pertiwi memiliki siluet H dan X. Hasil karya yang diciptakan
tak lepas dari elemen dan prinsip desain yang membuat suatu koleksi dapat menjadi satu kesatuan, keselarasan
dan keharmonisan dengan konsep. Koleksi yang diciptakan akan di branding dengan strategi pemasaran dari
Business Model Canvas (BMC) Osterwalder dan Pigneur untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu busana.
Kata Kunci: Metafora, Sate Renteng, Exotic Dramatic, Renteng Maharya Pertiw
THE EXOTIC OF RED DURIAN
Flora merupakan keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah,
atau strata geologi tertentu. Salah satunya adalah durian merah yang merupakan salah satu flora asli
Indonesia yang berasal dari Banyuwangi. Nama latin dari durian merah yaitu durio graveolens.
Morfologi dari durian merah yaitu permukaan kulit yang tajam menyerupai duri dengan bentuk buah
yang bulat hingga lonjong. Buah ini memiliki diameter sekitar 20-25 cm. Bunga durian merah ini
juga berwarna merah dan tumbuh berkelompok pada batang pohon dan terdapat 3-10 kuntum. Daun
durian memiliki bentuk jorong lanset dengan panjang 10-17 cm dan lebar daun mencapai 3-4.5 cm.
Pada permukaan daun berwarna hijau dan berwarna perak keemasan pada bagian bawah daun serta
berbulu halus. Fashion dapat digunakan sebagai salah satu media untuk melestarikan dan
memperkenalkan durian merah sebagai salah satu flora yang terdapat di Indonesia
Konsep ini dibuat dengan 8 tahapan desain fashion yaitu design brief, research and
sourcing, design development, prototypes, samples and construction, the final collection, promotion,
marketing, branding and sales, production and the business.Berdasarkan hal itu dibuatlah tiga
busana yaitu ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture.
Kata Kunci : Emas, Merah, Tajam, Bergelomban