1 research outputs found

    TRADISI DAN PERUBAHAN: KAJIAN EKSISTENSI ORNAMEN PADA PELINGGIH BANGUNAN SUCI (PURA) YANG MEMANFAATKAN BATU HITAM GUNUNG AGUNG

    Get PDF
    Om Swastyastu, PENGANTAR Penelitian ini secara finansial dibiayai oleh: Dana DIPA Institut Seni Indonesia Denpasar, sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan PDUPT ISI Denpasar Nomor : DIPA 023.17.2.677544/2020, Dalam hal ini kami megucapkan terimakasih kepada tim seleksi dan ketua LP2MPP institut Seni Indonesia Denpasar, karena proposal yang diajukan dengan judul: Tradisi Dan Perubahan: Kajian Eksistensi Ornamen Pada Pelinggih Bangunan Suci (Pura) Yang Memanfaatkan Batu Hitam Gunung Agung, lolos seleksi dari tim seleksi. Dalam kajian ini, pendekatan yang dipakai, menggunakan konsep tradisional dalam budaya Bali, yaitu konsep “Trikona” untuk membedah hal yang menyangkut suatu perubahan yang terjadi baik itu di alam, maupun dalam kehidupan sehari-hari, khususnya budaya Bali secara fisik, seperti perubahan dan perkembangan penggunaan material/bahan dari alam untuk bangunan pelinggih (pura), antara lain dari penggunaan bahan batu padas, beralih ke batu hitam gunung Agung. Akibat dari pemanfaatan batu hitam gunung tersebut, ornamen/ukir-ukiran yang diterapkan pada pelinggih, kebanyakan ditampilkan dalam bentuk pola-pola sederhana yang disebut dengan istilah “lelengisan”. Dalam penelitian ini, kami mencari tahu keberadaan ukiran/motifmotif hias atau ornamen dan berhubungan juga dengan keberadaan sumber daya manusia di bidang mengukir atau memahat batu hitam gunung Agung. Hasilnya apa yang tersirat dan tersurat dalam tulisan ini memberikan sebuah gambaran tentang eksistensi penerapan ornamen pada bangunan pelinggih, yang berkembang di lapangan saat ini. Namun demikian, hasil penelitian yang telah dilaksanakan, masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami berharap kepada pembaca, memberikan masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun, untuk kesempurnaan tulisan ini di masa mendatang. Sebagai akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak, telah banyak membantu dalam perwujudan tulisan ini. Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru. Om Santhih, Santhih, Santhih Om. Denpasar, September 2020 Penyusu
    corecore