108 research outputs found

    Coral Recruitment on Reef Balltm Modules at the Benete Bay, Sumbawa Island, Indonesia

    Full text link
    Reef BallTM structure is a popular artificial reef module that has been invested in many countries. Publication on its efficacy in promoting coral recruitment however remains lack of study or publication. This present study was aimed to examine the pattern of coral recruitment on reef ball structure at the Benete Bay of Sumbawa Island, Indonesia. Thirty reef-balls (dome shape; 0.90 cm height, 1.20 cm diameter) were monitored after three years of deployment. The results of this study showed that nearly all coral colonies grew on the outer vertical surface and upper side of the reef balls. The recruit number varied a lot between 1-76 colonies per module. Most recruits were belonged to the Family Acroporidae, which contributed approximately 76 percent to the whole recruitment (640 colonies). Branching acroporiid was the most abundant colonies (55%). Pocilloporidae and Faviidae both contributed approximately nine percent to the total recruitment, while Poritidae contributed about three percent. Other coral families only had <1% contribution. The diameter of coral colonies which were growing on the reef balls varied between 5-290 mm. The number of recruit on the ball was very low at 10 meter depth (1-5 colonies per ball) that was likely to be affected by sedimentation. This study showed that reef ball module can be effectively used as a method in rehabilitating damaged coral reefs, and developing a proto-reef

    Keterpaparan Materi Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri

    Full text link
    Pornographic exposure and sexual behavior of Junior High School (JHS) students were studied to determine pornographic epidemy in young shool children. The study was carried out using questioner survey for students atGrades 7-9 on four state JHS at the City of Mataram. The respondents were consisted of 36 classes or 1415 students. Results of the study show that 91 per cent of students have been exposed to pornographic materials. The exposure was different between males and females. The pornographic exposure of Grade 7 was different from 8 and 9 students showing the vulnerability of Grade 7 students. Cellular or mobile-phone is the most popular equipment of pornographic exposure. At present, the earliest time student exposed to pornographic materials is at Grade 5, and there is a tendency to become earlier in future. Sexual behaviors of JHS students were identified still in normal level; 14 per cent students have experienced masturbation, 45 per cent have had boy or girl friends, and 13 per cent have had mouth-kissed. No student has sexual intercourse. Sexual behavior pattern was found different among school-grades along withpornographic exposure. Proportion of female students having boyfriend is higher than male students having girlfriend. There is no strong evidence on JHS students of Mataram City that pornographic exposures have any effect on sexual behaviors

    Implementasi Teknik Steganografi pada Gambar JPEG dan PNG dengan Menggunakan Metode Adaptive Minimum Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR)

    Get PDF
    Abstrak— Pada era modern seperti saat ini, media digital menjadi suatu pilihan yang digunakan untuk membantu pekerjaan seseorang menjadi lebih cepat, efektif dan efisien. Kerahasiaan suatu informasi menjadi aspek yang sangat penting dalam media digital. Steganografi merupakan seni yang digunakan untuk menyembunyikan suatu pesan rahasia kedalam pesan yang berbentuk media lain baik berupa gambar, suara, atau video. Ada beberapa metode dalam steganografi yang dapat digunakan dalam mengamankan pesan salah satunya yakni metode Adaptive Minimum Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR). Penelitian ini &nbsp;dilakukan untuk mengetahui kualitas dari stego image dan untuk melihat pengaruh manipulasi citra terhadap stego image yang dihasilkan. Metode Adaptive Minimum Error Least Significant Bit Replacement (AMELSBR) akan digunakan dengan memanfaatkan kapasitas penyisipan yang berbeda bergantung pada nilai pixel yang dapat dimaksimalkan dalam proses penyisipan untuk mengetahui kualitas dari stego image. Pesan rahasia (ciphertext) yang digunakan adalah file jenis .txt, kemudian file .txt akan disisipkan kedalam media penampung berupa gambar (cover image) dengan jenis file berformat jpg dan png, sehingga akan menghasilkan output berupa stego image dengan format yang sesuai dengan jenis file cover image yang digunakan. Nilai PSNR yang dihasilkan yakni antara 40,16 hingga 58,84 dB yang menunjukkan kualitas stego image yang tinggi. Dalam pengujian manipulasi citra, metode Adaptive Minimum Error Least Significant Bit Replacement tidak tahan terhadap manipulasi citra yakni brightness, contrast, dan resize dengan interval yang telah ditentukan, karena metode ini tidak berhasil mengembalikan pesan yang ada pada stego image. Kata Kunci— Steganografi, adaptive minimum error least significant bit replacement, PSNR, brightness, contras

    Rancangan Implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Skala Rumah Tangga Menggunakan Software HOMER

    Full text link
    Kebutuhan energi listrik menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat khususnya di Pulau Terong Kota Batam. Jumlah pelanggan yang menikmati listrik PLN adalah 514 pelanggan. Energi listrik yang dirasakan oleh masyarakat masih belum optimal, karena pembangkit beroperasi rata-rata 14 jam perhari. Untuk dapat mengoptimalkan energi listrik, maka dilakukan suatu perancangan pembangkit listrik memanfaatkan energi surya. Perancangan ini difokuskan pengguna daya 450 dan 900 VA menggunakan software Hybrid Optimization Model for Electric Renewable (HOMER). Perancangan menjadi dua sistem yaitu on grid dan off grid. HOMER akan melakukan simulasi, optimalisasi, dan sensitivitas pada perancangan. Hasil perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggunakan HOMER untuk kategori 450 VA on grid merekomendasikan sistem yang terdiri dari PV 1 kWp, battery 2 unit, dan inverter 3 kW dengan total biaya NPC sebesar US1.634,sedangkanuntuksistemoffgridterdiridari2kWp,Battery5unit,danInverter3kWdengantotalbiayaNPCsebesarUS1.634, sedangkan untuk sistem off grid terdiri dari 2 kWp, Battery 5 unit, dan Inverter 3 kW dengan total biaya NPC sebesar US5.378. Kategori 900 VA on grid terdiri dari PV 1,5 kWp, battery 2 unit, dan inverter 3 kW dengan total biaya NPC sebesar US7.361,sedangkanuntuksistemoffgridterdiridari2,5kWp,Battery15unit,danInverter3kWdengantotalbiayaNPCsebesarUS7.361, sedangkan untuk sistem off grid terdiri dari 2,5 kWp, Battery 15 unit, dan Inverter 3 kW dengan total biaya NPC sebesar US12.116

    Serum Biomarkers for Hepatocellular Carcinoma (Short Review)

    Full text link
    Hepatocellular carcinoma (HCC) atau kanker hati adalah salah satu dari kanker yang paling umum dan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia. HCC biasanya berkembang pada pasien dengan penyakit hati kronis dan sirosis. Pengamatan HCC pada pasien sirosis biasanya dilakukan menggunakan ?-fetoprotein (AFP) dan ultrasonografi. Akan tetapi, sensitivitas AFP untuk deteksi HCC sangat rendah, sedangkan penggunaan ultrasonografi cukup mahal dan sangat tergantung pada keahlian operator. Hal inilah yang menjadi ide dasar tentang perlunya mencari suatu strategi baru (biomarker baru) dalam mendeteksi HCC secara dini. Biomarker yang ideal harus lebih sensitif, spesifik, noninvasif, murah, dan dapat diterima oleh pasien. Berdasarkan tinjauan literatur yang kami lakukan (2001-2009), dilaporkan beberapa penemuan biomarker baru yang cukup menjanjikan, seperti AFP-L3, des-gamma carboxyprothrombin (DCP), golgi protein 73 (GP73), glypican-3 (GPC3), squamous cell carcinoma antigen (SCCA), transforming growth factor-?1 (TGF?b1), insulin-like growth factor-II (IGF-II), insulin-like growth factor-binding protein-2 (IGFBP-2), human cervical cancer oncogene (HCCR), hepatocyte growth factor (HGF), KL-6 and ?-acid glycoprotein (AAG). Akan tetapi, penggunaannya secara klinis atau uji validasi belum pernah dilaporkan. Beberapa kendala dan keterbatasan yang dilaporkan dalam penemuan biomarker ini antara lain jumlah sampel yang digunakan kurang memadai, metoda analisis yang beragam (heterogenity), terbatas pada wilayah tertentu, predictive analysis biomarker, dan masih sedikitnya studi longitudinal untuk mengevaluasi kemampuan biomarkers dalam mendeteksi penyakit pada taraf preklinik. Uji klinik dan metoda validasi yang tepat saat ini menunggu lahirnya suatu generasi biomarker baru untuk pasien HCC
    • …
    corecore