16 research outputs found

    Modeling the Formation of Polylactide Microspheres

    Full text link
    MODELING THE FORMATION OF POLYLACTIDE MICROSPHERES. Biodegradable polylactide microspheres have been developed from a dispersion solution of polylactide in chloroform with polyvinyl alcohol in water. The present paper focuses on developing an understanding of microspheres formation through simple dimensional analysis and principle of system similarity for microstructure observation of microsphere diameter formed. Theoretical correlation between microspheres diameter and agitation rate was derived with the concept of similarity. While the empirical correlation between Weber (We) number and microspheres diameter was derived from dimensional analysis of variables that is useful for prediction of microspheres diameter to support Holmium powder. The empiric equation of the microspheres diameter forming as a function of essential process parameters is: ln (dm/dp) = -4.81 + 0.593 ln We

    Pengaruh Anti Oksidan Terhadapdegradasi Plastik Polipropilen

    Full text link
    PENGARUH ANTI OKSIDAN TERHADAPDEGRADASI PLASTIK POLIPROPILEN. Plastik yang sering digunakan dan berhubungan langsung atau tidak langsung dengan sinar matahari dalam waktu yang lama akan cepat mengalami Perubahan fisik, sehingga perlu ditambahkan bahan additif untuk mencegah terjadinya proses degradasi. Pada penelitian ini digunakan dua jenis bahan additif anti oksidan yaitu irganox 1076 dan irganox 245 dengan konsentrasi 0,1 hingga 1 phr lalu dibandingkan kemampuan dari aditif tersebut dalam menahan laju degradasi dari plastik polipropilen. Proses pencampuran antara polipropilen dengan aditif dilakukan dalam labo plastomil pada suhu titik leleh polipropilen, kemudian dibentuk menjadi spesimen uji mekanik dan ketahanan terhadap cuaca, uji ketahanan terhadap cuaca dilakukan dengan menjemur spesimen uji di luar ruangan dalam jangka waktu 0 minggu sampai dengan 12 minggu. Data hasil uji mekanik dan strukturmikro menunjukkan bahwa polipropilen mengalami degradasi hingga retak setelah penjemuran selama 8 minggu, sedangkan polipropilen yang diberi aditif anti oksidan juga menunjukkan proses awal degradasi namun tidak sampai retak. Penggunaan aditif irganox 1076 menunjukkan ketahanan degradasi lebih baik dibandingkan irganox 245 setelah dijemur selama 12 minggu

    Pengaruh Quenching pada Derajat Kristalinitas dan Sifat Mekanik Polietilena dan Polipropilena

    Full text link
    PENGARUH QUENCHING PADA DERAJAT KRISTALINITAS DAN SIFAT MEKANIK POLIETILENA DAN POLIPROPILENA. Telah dipelajari pengaruh quenching pada derajat kristalinitas dan sifat mekanik polietilena dan polipropilena. Quenching dilakukan pada beberapa variabel yaitu waktu quenching 10 detik, 60 detik dan 300 detik serta suhu quenching 10 oC, 20 oC, 28 oC dan 30 oC. Hasil percobaan menunjukkan Perubahan titik transien ke steady state terjadi pada waktu quenching 60 detik pada berbagai suhu quenching dan berbagai sifat bahan yang telah dipelajari, ditandai dengan adanya pembelokan gradien tinggi ke rendah. Akibat quenching derajat kristalinitas berpengaruh pada sifat mekanik (kuat luluh dan kuat tarik). Polietilena yang berderajat kristalinitas sekitar 17% menunjukkan kuat luluh sekitar 100 kg/cm2 dan kuat tarik 140 kg/cm2. Polipropilena berindeks Melt Flow 2 (PPMF2) memiliki derajat kristalinitas 47 % menunjukkan kuat luluh 267 kg/cm2 dan kuat tarik 267 kg/cm2, sedangkan contoh bahan polipropilena dengan indeks Melt Flow 35 (MF35) berderajat kristalinitas 39 %, menunjukkan kuat luluh 207 kg/cm2 dan kuat tarik 260 kg/cm2

    Pengaruh Bilangan Weber pada Pembuatan Microsphere Berbasis Polimetil Metakrilat

    Full text link
    PENGARUH BILANGAN WEBER PADA PEMBUATAN MICROSPHERE BERBASIS POLIMETIL METAKRILAT. Telah dipelajari analisis kelompok tidak berdimensi pada pembuatan microsphere, berbasis polimetil metakrilat (PMMA). Serangkaian percobaan untuk memperoleh butir microsphere telah dilakukan dengan variasi kecepatan agitasi, dengan variabel proses lain dibuat tetap. Korelasi empiris yang menghubungkan diameter microsphere sebagai bilangan tidak berdimensi dengan bilangan Weber (We) telah diturunkan. Persamaan empiris yang diperoleh sangat bermanfaat untuk meramalkan diameter microsphere sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan

    Analisis Dimensi dan Similaritas pada Sintesis Microsphere Polimer Berbasis Polilaktat

    Full text link
    ANALISIS DIMENSI DAN SIMILARITAS PADA SINTESIS MICROSPHERE POLIMER BERBASIS POLILAKTAT. Telah dipelajari analisis bilangan tak berdimensi dan konsep similaritas pada pembuatan microsphere berbasis polilaktat (PLA). Hubungan teoritis diameter microsphere yang dipengaruhi kecepatan pengadukan dapat diramalkan dari analisis matematis mengikuti konsep similaritas. Sedangkan korelasi empiris hubungan antara diameter microsphere dengan bilangan Weber diturunkan menggunakan analisis dimensi dari variabel yang berpengaruh pada sintesis, dengan melakukan serangkaian percobaan untuk memperoleh butir microsphere pada variasi kecepatan pengadukan, dan variabel lain dibuat tetap. Persamaan empiris yang diperoleh berbentuk ln (dm/dF) = 0,5151 ln (We) - 0,4788, bermanfaat untuk meramalkan diameter microsphere sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Karakterisasi butir microsphere dengan menggunakan peralatan Simultaneous Thermal Analysis menunjukkan PLA mengalami peleburan pada suhu 168,4 oC hingga 191,6 oC dan titik dekomposisi 350,7 oC. Pengujian X-Ray Diffractometer menunjukkan bahwa telah dapat dibuat pengungkungan Holmium didalam microsphere PLA dengan kandungan sebesar 86,23 %. Uji biodegradibilitas dengan melihat Perubahan berat molekul dengan Gel Permeability Chromatography menunjukkan PLA mengalami degradasi sempurna diperkirakan setelah 89 minggu

    The Mechanical Properties of Polyvinyl Chloride-polyethylene Polyblend on Addition of Butadiene Rubber

    Full text link
    In this research the analysis of Butadiene Rubber (BR) addition to mechanical properties of Low Density Polyethylene (LDPE) and Polyvinyl Chloride (PVC) polyblend have been done. Samples were made by blending method using the labo plastomill at temperature of 170 °C and mixing speed 30 rpm. Compositions of the LDPE are 10%, 30%, 50% and 70% weight fraction respectively. Polyblend having PVC content of 30% and 50% added with 5%, 10%, 15% and 20% BR as phase dispersion. The effect of BR addition to microstructure and mechanical properties of polyblend have been thoroughly study. The result show that BR as phase dispersion could not increase mechanical properties, because BR did not improve surface tension of both polymers. This result could be seen from its microstructure which become smoother after BR addition, but yield strength and tensile strength tend to decrease. BR addition could only increase elongation at break of the polyblend

    Sintesis dan Karakterisasi Komposit Polipropilena/serbuk Kayu Gergaji

    Full text link
    SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT POLIPROPILENA/SERBUK KAYU GERGAJI. Komposit polimer polipropilena (PP) dengan bahan pengisi (filler) Serbuk Kayu Gergaji (SKG) merupakan bahan komposit alternatif. Penyebaran bahan pengisi dalam bahan komposit ini secara random atau acak dengan komposisi SKG 10, 30 dan 50 % fraksi volume. Dari sintesis bahan komposit dengan berbagai komposisi dilakukan pengujian mekanik (kuat tarik), sifat fisik (titik leleh dan suhu dekomposisi), strukturmikro dan derajat kristalinitas dengan menggunakan SEM dan XRD. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa seiring dengan penambahan bahan pengisi, kuat tarik, titik leleh, suhu dekomposisi dan derajat kristalinitas mengalami penurunan. Jika dibandingkan antara komposit bermatriks PP MF 2 dengan komposit PP MF 10, untuk kuat tarik komposit bermatriks PP MF 10 lebih tinggi 4,24 % dibanding komposit bermatriks PP MF 2. Untuk titik leleh, komposit bermatriks PP MF 10 lebih tinggi 4,09 % dari komposit bermatriks PP MF 2 dan perbedaan suhu dekomposisi antara komposit bermatriks PP MF 10 dengan komposit bermatriks PP MF 2 hanya 0,17 %. Komposit bermatriks PP MF 10 mempunyai nilai derajat kristalinitas yang lebih tinggi 2,55 % dibanding komposit bermatriks PP MF 2. Komposit dengan derajat kristalinitas yang lebih tinggi mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi

    Studi Peranan Anti Ultraviolet pada Komposit Berbas1s Polimer Ldpe dan Eva sebagai Plastik Pertanian.

    Full text link
    STUDI PERANAN ANTI ULTRAVIOLET PADA KOMPOSIT BERBASIS POLIMER LDPE DAN EVA SEBAGAI PLASTIK PERTANIAN. Penambahan anti ultraviolet berupa chimmasorb dan tinuvin kedalam pembuatan komposit berbasis polimer LDPE (low density polyethylene) atau EVA (ethyl vinyl accetal) sebagai plastik pertanian telah dilakukan. Dalam proses pembuatan dilakukan dengan metode blending dengan cara melakukan pencampuran polimer LDPE atau EVA pada suhu 180oC selama 7 menit di dalam laboplastomil dengan penambahan chimmasorb atau linuvin dengan komposisi 5%, 8%, 11% dan 14 % berat. Selanjutnya dilakukan penjemuran selama 60 hari dan karakterisasi meliputi sifat mekanik dan struktur mikro sebelum dan sesudah penjemuran. Matriks komposit berupa LDPE lebih tahan terhadap ultraviolet dari pada EVA. Komposisi anti ultraviolet terbaik adalah yang mengnadung 11% berat chimmasorb lebih baik dan pada sampel dengan aditif tinuvin. Akibat penjemuran sampai 60 hari ternyata sifat mekanik komposit berbasis LDPE dan EVA mengalami penurunan. Kekuatan tank menurun sebesar 0,07% dan 2398%, kekuatan luluh menurun sebesar 3,08% dan 3,9% dan perpanjangan putus masing-masing sebesar 17,08% dan 13,95%
    corecore