24 research outputs found

    Pengaruh Kondisi Organisasi terhadap Kejenuhan Kerja Pekerja Sosial yang Bekerja di Panti Sosial Penyandang Cacat di Indonesia

    Full text link
    Kajian ini menganalisis kondisi organisasi mencakup pengaruh kekaburan peranan, bebankerja, kondisi pekerjaan terhadap kejenuhan kerja. Menggunakan metode survey eksplanatory.Penentuan responden menggunakan sensus. Sejumlah 219 pekerja sosial yang bekerja di pantisosial penyandang cacat menjadi responden dalam kajian ini. Satu set instrumen digunakan untukmengumpulkan data, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS dan analisisjalur. Hasil kajian mendapati beban kerja berpengaruh terhadap kejenuhan kerja. Kajian initentunya dapat memberikan implikasi terhadap penyusunan kebijakan di Kementerian Sosial RIdan sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan

    Asesmen dalam Pekerjaan Sosial: Relevansi dengan Praktek dan Penelitian

    Full text link
    Asesmen diartikan dalam terma profesional sebagai bentuk, batasan dan intensitas masalah klien yangdibawa ke dalam praktek pekerjaan sosial. Asesmen merupakan rentang yang luas dan termasuk penilaianmengenai potensi, kebutuhan dan jaringan sosial klien yang menentukan cakupan dan beratnya masalah.Dalam sebuah proses Perubahan terencana, fokus pekerja sosial yang amat penting adalah mengumpulkaninformasi yang cukup dari klien dan orang lain yang ada di lingkungan klien. Pengumpulan data merupakanaktivitas memperoleh informasi yang diperlukan sebagai upaya untuk memahami situasi-situasi klien,yang menjadi syarat dalam merancang rencana pemecahan masalah klien. Oleh karena itu pekerja sosialdituntut memiliki keterampilan dalam memilah data mulai dari hasil wawancara sampai kepada kompilasidata, tujuannya agar ada kesesuaian data yang dibutuhkan untuk melakukan asesmen masalah. Dalampraktik pekerjaan sosial secara langsung, pekerja sosial perlu mengenalkan konsep-konsep diagnosisyang akan digunakan dalam proses pencarian data asesmen. Diagnosa dilakukan terhadap masalah klien,dan kondisi atau situasi klien serta dilakukan pengklasifikasian dan pengkategorian khusus seperti dalamsistem PIE (orang dalam lingkungannya)

    PENGARUH KONDISI ORGANISASI TERHADAP KEJENUHAN KERJA PEKERJA SOSIAL YANG BEKERJA DI PANTI SOSIAL PENYANDANG CACAT DI INDONESIA

    Get PDF
    Kajian ini menganalisis kondisi organisasi mencakup pengaruh kekaburan peranan, bebankerja, kondisi pekerjaan terhadap kejenuhan kerja. Menggunakan metode survey eksplanatory.Penentuan responden menggunakan sensus. Sejumlah 219 pekerja sosial yang bekerja di pantisosial penyandang cacat menjadi responden dalam kajian ini. Satu set instrumen digunakan untukmengumpulkan data, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS dan analisisjalur. Hasil kajian mendapati beban kerja berpengaruh terhadap kejenuhan kerja. Kajian initentunya dapat memberikan implikasi terhadap penyusunan kebijakan di Kementerian Sosial RIdan sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.Kata kunci : kekaburan peranan, beban kerja, kondisi pekerjaan, pekerja sosial

    Family Psychosocial Problem and Role of Psychoeducation in the Improvement of the Quality of Life of the Ex Mental Patient

    Get PDF
    Family plays an important role in maintaining and treating a psychotic mental patient in society. Treatment and family support are believed to accelerate the recovery of ex-psychotic mental patients. However, families often face psychosocial problems either directly or indirectly because they have family members who are psychotic. Psychosocial problems include anxiety, stress, loss of hope, loss of sense, shame and guilt. Families are also experiencing financial problems, disruptions in social activity, and physical health damage. Therefore psychoeducation for families with family members who have psychotic mental illnesses is considered very important to improve the quality of life of former mental patients

    Social Work Education in Indonesia: History and Current Situation

    Get PDF
    Abstract This paper gives an overview of the brief history and current situation of social work education in Indonesia. The Social work education system is divided into two categories: an academic education program and a professional education program. This paper highlights some of the imminent issues that cause concern, such as the search for a theoretical model of social work education and practice suitable for Indonesian society, standardization of curriculum design, teaching and learning, fieldwork and supervision, online education in social work education, accreditation and licensing for social workers. It's important to discuss some issues of concern and the direction in which a strong and sound social work education can be developed

    Kefungsian keluarga: konsep dan indikator pengukuran dalam penyelidikan

    Get PDF
    Pengukuran memainkan sangat penting dalam sebuah penyelidikan. Kegagalan seorang penyelidik memahami teori dan konsep dapat menyebabkan kegagalannya dalam merumuskan indikator dan parameter pengukuran yang hendak dilakukannya. Konsep kefungsian keluarga mempunyai dimensi yang luas, sehingga pemahaman teori dan konsep ini dengan benar maka dapat menuntun penyelidik dalam melakukan pengukuran dan pada akhirnya dapat membuahkan hasil penyelidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

    Family Characteristics and Social Functioning Associated with Duration and Frequency of Child Sexual Assault

    Get PDF
    This study reports the sexual abuse of children in Sabah, Malaysia. The objective of this study is to analyze the relationship between family characteristics and social functioning associated with the duration and frequency of sexual assault on the child survivors. Eighty children who reported sexual assault through a One Stop Crisis Centre in an urban hospital were studied. The main research instrument used was adapted from the Inner Interaction Scale of Social Functioning (IISSF). The results of the study show that there are significant differences in the social functioning of victims according to the frequency of sexual assault, but not according to the duration of assault. That is the social functioning symptoms of achievement and expectation was significantly different according to the frequency of sexual assault. The relationship of the variable’s family characteristics, frequency and duration of sexual assault as well as the social functioning of the victims is important for social workers both to understand and to take note of in intervention work with child sexual assault survivors who report their abuse. The implications of these findings were also discussed in the context of the provision of crisis intervention support for child victims of sexual assault by social workers in Malaysia

    Family Characteristics and the Coping Behaviour Associatedwith Duration and Frequency of Sexual Assaul

    Get PDF
    This study reports the sexual abuse of children and their trauma post-assault in Sabah, Malaysia. The objective of this study is to analyze the relationship between family characteristics and coping behavior associated with the duration and frequency of sexual assault of the child survivors. Eighty children who reported sexual assault through a One Stop Crisis Centre in an urban hospital were studied. The main research instrument used was adapted from the Adolescence Coping Scale. The results of the study show that there are no significant differences in the coping behavior of victims according to the frequency and duration of their sexual abuse. The relationship of the variables family characteristics, frequency, and duration of sexual assault as well as the coping behavior of the victims is important for social workers both to understand and to take note of in intervention work with child sexual assault survivors who report their abuse. The implications of these findings were also discussed in the context of the provision of crisis intervention support for child victims of sexual abuse by social workers

    KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DAERAH RAWAN BENCANA (Studi kasus di Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan)

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai profil lanjut usia, untuk memperoleh penjelasan empirik mengenai kualitas hidup lanjut usia di wilayah Desa,  Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dan untuk mengkaji aspek kebijakan dan program perlindungan lanjut usia terutama menyangkut kualitas hidup lanjut usia di daerah rawan bencana. Jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang lansia yan terdiri dari 18% laki-laki dan 82% perempuan. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik two stage cluster random sampling yaitu teknik penarikan sampel yang dilakukan dengan cara memilih kluster secara dua peringkat. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah wawancara berstruktur, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan tim peneliti yaitu berdasarkan World Health Organization of Life Instrument – Bref (WHOQO-BREF). Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 19. Hasil penelitian mendapati tidak ada perbedaan kualitas hidup lansia berdasarkan jenis kelamin dan tahap pendidikan. Demikian pula ada 44% responden memiliki persepsi tentang kualitas hidup pada tahap biasa saja dan memandang kualitas hidup dengan baik sebanyak 34%. Selain itu ternyata program pelayanan sosial bagi lansia di desa sukamanah belum merupakan prioritas walaupun dari segi populasi lansia cukup besar. Rekomendasi yang diberikan perlu segera turun tangan pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun program pelayanan sosial bagi lansia didaerah bencana. Selain itu perlu kajian lanjutan untuk mengetahui kontribusi pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia.   Kata kunci: Lanjut Usia, kualitas hidup, daerah bencan

    Dimensi Psikososial Persaraan (Psychosocial Dimension of Retirement)

    Get PDF
    Retirement is a unique phenomenon experienced by an individual who works very formal. One marker of retirement is lost in many aspects, including income, activities, identit themselves and friends as a source of support. For individuals who do not have the preparation, retirement is a burden that can give psychosocial implications not only to him but also to the family and society. Therefore it is necessary that there is a program that can help workers prepare yourself both before and after retireme
    corecore