LAGU PERMAINAN RAKYAT “LAYANG-LAYANG” SEBAGAI SASTRA LISAN

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui struktur, fungsi, dan makna yang terkandung dalam lagu permainan rakyat Layang-Layang. Metodeyang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang dilakukan dengan kualitatif. Dengan metode ini, tujuan penelitian dapat diperoleh seacra menyeluruh. Pola irama pada lagu permainan rakyat Layang-Layang ini telah disepakati bersama secara konvensional oleh para penuturnya. Irama yang dilantunkan pun menimbulkan efek semangat pada mereka yang menuturkannya. Selain itu, terdapat dua fungsi dalam penuturannya yaitu sebagai alat pendidikan dan alat pelipur lara. Dengan demikian, adanya lagu permainan laying-layang ini dapat mempengaruhi aktivitas para penuturnya.Kata kunci:folklor, irama, isotopi, lagu permainan rakyat, layang-layang Abstract. The purpose of this study is to find out the structure, functions, and meanings contained in the folk songs of Kites. The method used is a descriptive method of analysis carried out qualitatively. With this method, the purpose of the research can be obtained as a whole. The pattern of rhythm in the Layang-Layang folk songs has been agreed upon conventionally by the speakers. The rhythm that was sung also had an effect on those who said it. In addition, there are two functions in the narrative, namely as an educational tool and solace. Thus, the presence of laying songs can affect the activities of the speakers.Keywords: folklore, rhythm, isotope, folk songs, kite

ASPEK IMAJI PADA PUISI RUNCING BESI KARYA SONI FARID MAULANA

Puisi Runcing Besi karya Soni Farid Maulana ini dikaji dalam kajian stilistika. Penelitian terhadap puisi tersebut menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa Soni Farid Maulana memberikan kesan estetik dalam puisinya. Berbagai macam gaya bahasa ditemukan pada setiap larik puisinya. Selain itu, pemilihan kata (diksi) yang digunakan dirangkai secara unik yang menghasilkan berbagai citraan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau penikmat puisi

Teachers' Perceptions of the Role of Universities in Mentoring Programs for Inclusive Elementary Schools: A Case Study in Indonesia

The key problem with implementing inclusive education in inclusive elementary schools in Indonesia is that the role of all stakeholders in creating mentoring programs must be continuous and sustainable. The purpose of this study is to explore the opinions of general teachers (GTs) regarding the role of universities in mentoring programs for inclusive elementary schools. Data was collected using semi-structured interviews with 32 GTs in inclusive elementary schools. Data were analyzed using a thematic analysis of qualitative data. The results show two main themes, namely university involvement, and inclusive education resource centers. The roles of universities in mentoring programs for inclusive elementary schools are the development of effective instruction systems and the provision of human resources who are competent at implementing inclusive education in inclusive elementary schools. This research is expected to be the basis for policymakers, especially in universities, to design appropriate and relevant mentoring programs for the problems faced by inclusive elementary schools

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENGENALAN, EKSPLORASI, INTERPRETASI, DAN KOMUNIKASI (NARASIKOM) DALAM MEREKONSTRUKSI BUDAYA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Pengabdian ini membahas penerapan Model Pembelajaran Pengenalan, Eksplorasi, Interpretasi, dan Komunikasi (NARASIKOM) dalam konteks merekonstruksi budaya Indonesia di sekolah dasar di Bogor. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan keragaman etnis, menghadapi tantangan perubahan budaya yang cepat, terutama dalam menghadapi Asia Future Shock. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman budaya siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi, mempersiapkan siswa menghadapi perubahan budaya dalam era globalisasi, serta mempromosikan penghargaan terhadap keragaman budaya. Melalui serangkaian metode yang melibatkan pengenalan, eksplorasi, interpretasi, dan komunikasi budaya, siswa dilibatkan dalam pembelajaran budaya yang mendalam. Hasil kegiatan mencakup peningkatan pemahaman budaya, kemampuan berpikir kritis yang lebih baik, kemampuan komunikasi yang ditingkatkan, keterampilan adaptasi yang kuat, dan penghargaan terhadap keragaman budaya. Selain itu, penerapan Model NARASIKOM sangat relevan dengan Asia Future Shock, di mana perubahan budaya yang cepat memerlukan kesiapan siswa dalam menghadapinya.Implikasi dari penelitian ini termasuk pengembangan kurikulum yang lebih inklusif, pelatihan guru, kolaborasi yang diperkuat dengan komunitas lokal, dan promosi kerjasama antarbudaya. Hasilnya menyoroti pentingnya pendidikan budaya dalam persiapan generasi muda menghadapi perubahan budaya yang cepat dalam skenario Asia Future Shock. Kesimpulannya, penerapan Model NARASIKOM dalam merekonstruksi budaya Indonesia di sekolah dasar di Bogor adalah langkah positif dalam melestarikan budaya dan mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang penuh dengan perubahan budaya dan tantangan sosial

PENDAMPINGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM: SOLUSI PEMBELAJARAN MASA DARURAT CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)

Pandemi covid-19 mengharuskan semua satuan pendidikan termasuk SD untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring. Namun, belum siapnya SD menghadapi kegiatan pembelajaran daring tersebut, mengakibatkan perlunya pendampingan penggunaan LMS. Pengabdian bertujuan untuk membuatkan dan melakukan pendampingan Learning Managament System (LMS) pada guru Sekolah Dasar (SD). Metode yang digunakan adalah pendampingan pembuatan LMS kepada guru SDN 3 Cicurug oleh tim pengabdian. Hasil pengabdian memberikan informasi bahwa adanya LMS dapat menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran jarak jauh sebagai solusi dalam melakukan Pembelajaran Dari Rumah (BDR) selama pandemi Covid-19

Strategi Guru dalam Peningkatan Keterampilan Siswa sekolah Dasar (Studi Kasus Pembelajaran Daring)

Students' language skills are very important in the learning process at school. However, in this online learning, many teachers have difficulty in assessing students' language skills. A special strategy is needed to identify and assess students' language skills, especially in terms of reading. The purpose of the study was to determine the teacher's strategy in improving the reading skills of elementary school students. This research is a case study research conducted in several elementary schools in the city and district of Bogor, one of which is SDIT Alif. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation, while data analysis using data analysis Milles and Huberman. Teachers in primary schools have their own strategies to see students' reading skills and strategies to improve reading skills. The strategy shows positive results because the teacher can determine the reading skills of their students and increase students' reading skills

Model Narasikom: Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Sunda Siswa Kelas Rendah

Pendidikan sebagai jembatan dan upaya penitipan kebudayaan diharapkan dapat membantu pelestarian kebudayaan bahasa daerah di sekolah. Oleh karena itu, bahasa daerah menjadi salah satu mata pelajaran muatan lokal yang dipelajari di tingkat sekolah. Realita yang terjadi adalah adanya kesenjangan komunikasi antar generasi dalam berbicara bahasa Sunda yang dapat dikatakan sangat mengkhawatirkan. Hal ini menjadi salah satu kesulitan guru dalam memberikan pembelajaran bahasa Sunda kepada siswa sehingga guru harus menjelaskan materi bahasa Sunda dengan cara menerjemahkan ulang materi yang diajarkan menggunakan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas rendah dengan menerapkan model Narasikom (Pengenalan, Eksplorasi, Interpretasi, dan Komunikasi) kelas III SDN Ciawi 01 Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dan teknik analisis data yang digunakan ialah mixed method (kualitatif dan kuantitatif). Temuan yang diperoleh di lapangan berdasarkan hasil akhir siklus diperoleh sebanyak 82.14% dikatakan tuntas. Berdasarkan hasil penerapan tersebut disimpulkan penggunaan model Narasikom dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam menggunakan bahasa Sunda

Exploring Lecturers' Perspectives on Inclusive Elementary School Mentoring Programs based on University-School Collaborative Partnerships in Indonesia

The purpose of this research was to explore lecturers’ perspectives on the mentoring programs conducted by inclusive elementary schools based on university-school collaborative partnerships (USCP). The government has not fully addressed the problems faced in providing inclusive education in elementary schools in Indonesia. It is necessary to involve all parties, including universities, to help solve these problems. Universities should play an important role in the implementation of inclusive education through practical ventures such as continuous mentoring programs to enable positive outcomes in inclusive elementary school education. Data were collected using in-depth interviews with seven lecturers from universities in Indonesia that have teacher education faculties. The data were analyzed using thematic analysis. The results provided insight into three areas of interest, namely the forms of mentoring activities, collaboration with inclusive elementary schools and the benefits of mentoring. An inclusive elementary school mentoring program based on university-school collaborative partnership is one that should produce mutual benefits for both parties. Universities are seen to be in a position to help inclusive elementary schools solve problems and provide appropriate solutions so that the implementation of inclusive education in elementary schools can follow government regulations. The government as the policy maker can be actively involved in evaluating inclusive education programs so that more flexible regulations can be introduced

Teacher perceptions of inclusive education training: Implementation of an inclusive elementary school mentoring program based on collaborative partnership

This research explores teachers' perceptions of inclusive education training (a collaborative mentorship programme). The research involved 90 general teachers of inclusive elementary schools who had attended inclusive education training organized by the education office in collaboration with a university in Bogor District, West Java, Indonesia. The data were collected through Google Forms and analyzed using thematic analysis. The results show three main themes: relevance, new knowledge and hope. The results of the training had a positive impact on teachers. Inclusive education training aims to improve the implementation of inclusive education in elementary schools and must be carried out continuously. The training has also increased teachers' competence and independence to develop instructional systems in inclusive classrooms. The mentoring program for inclusive elementary schools through training activities is a program that must be implemented continuously by all stakeholders including the government and universities in order to improve the quality of inclusive education in Indonesia

STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR

Keterampilan berbahasa siswa sekolah dasar dirasa sangat penting sebagai tolak ukur dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran daring, siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam pembelajaran terutama dalam praktik berbahasa yang dalam hal ini adalah keterampilan berbahasanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi guru dalam meningkatkan keterampilan berbahasa siswa sekolah dasar, khususnya keterampilan membaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di sekolah dasar Bogor. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis data Milles and Huberman. Berbagai macam strategi guru dilakukan dalam proses meningkatkan keterampilan membaca siswa, salah satunya dengan mengadakan pendampingan membaca. Strategi tersebut menunjukkan hasil positif karena keterampilan membaca siswa meningkat