6 research outputs found

    Kepadatan dan kelimpahan spesies Pteria hirundo (kelas bivalvia) di Pulau Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara

    Get PDF
    Perairan pulau Maginti kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara memiliki tingkat keanekragaman hayati yang cukup tinggi. Salah satu oraganisme yang memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi adalahdari filum moluska kelas bivalvia spesies Pteria hirundo.  Spesies ini sering dimanfaatkan masyarakat pesisir pulau Maginti sebagai bahan konsumsi penganti ikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepadatan dan kelimpahan spesies Pteria hirundo pada perairan pulau Maginti kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara dan diharapkan dari penelitian ini memberikan informasi bioekologi bivalvia dan dimanfaatkan bagi pihak-pihak terkait dalam upaya pengelolaan dan kelestarian sumberdaya hayati wilayah pesisir terutama kelas bivalvia di masa yang akan datang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dan bertempat di pulau Maginti. Pengambilan sampel menggunakan metode line transek. Jarak antara transek 25 m dan jarak antar kuadran 10 m pada 2 arah yang berbeda (arah selatan dan arah utara).  Spesies Pteria hirundo pada arah selatan ditemukan sebanyak 515 individu, kepadatan jenis  sebesar 25.75 ind/m2 dan kelimpahan jenis sebesar 7346478 individu, sedangkan pada arah utara ditemukan sebanyak 320 individu, kepadatan jenis  sebesar 16 ind/m2 dan kelimpahan jenis sebesar 410704 individ

    KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI NEGERI PASSO KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

    Get PDF
    Mangrove ecosystem  conditions located on  the coast of Passo village can be threatened by land conversion into residential areas. It will ecologically affect the habitat of fauna that is associated in mangrove areas, one of which is gastropod. This study aims to analyze the diversity of the gastropod on the coast of Passo village baguala subdistrics. This research was conducted on November 2020. Gastropod sampling was carried out at five stations using the lineer quadratic transect method. This research shows that sixteen gastropod species have been identified. Terebralia sulcata has the highest values of density, relative abundance and relativefrequency.  The diversity index (H') of gastropod communities on the coast of Passo village ranges from 1.76 to 2.30, which is in medium category. The uniformity index ranges from 0.69 to 0.85 which is in high category. The dominance index range from 0.12 to 0.24 which is in low category. In addition, there are fourteen types of mangrove were found in the research location that dominated by the family of Rhizophoraceae.   ABSTRAK Ekosistem  mangrove yang terdapat di pesisir pantai Negeri Passo dapat terancam oleh sedimentasi akibat pembangunan  lahan atas dan alih fungsi lahan menjadi kawasan pemukiman.  Tekanan tersebut secara ekologis akan berpengaruh terhadap habitat fauna yang berasosiasi di kawasan mangrove, salah satunya gastropoda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove pantai Negeri passo Kecamatan Baguala. Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2020. Pengambilan data sampel gastropoda dilakukan pada 5 stasiun penelitian dengan menggunakan metode transek linier kuadrat.Enam belas spesies gastropoda berhasil diidentifikasi. Terebralia sulcata merupakan spesies dengan nilai rerata kepadatan, kepadatan relative  dan frekuensi kehadiran tertinggi,   Indeks keanekaragaman (H') gastropoda  berkisar antara 1.76-2,30 berada pada kategori sedang, indeks keseragaman gastropoda  berkisar antara 0.69-0.85 berada pada kategori hampir merata/tinggi dan indeks dominansi gastropoda berkisar antara 0.12-0,24 berada pada kategori rendah. Untuk vegetasi mangrove di lokasi penelitian ditemukan 14 spesies mangrove yang didominasi oleh Famili Rhizophoraceae. Kata Kunci: Gastropoda, ekosistem mangrove, indeks, kepadatan, keanekaragama

    PENGENALAN SUMBERDAYA MOLUSKA DAN EKOSISTEM LAMUN SERTA PENGENALAN MIKROPLASTIK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN PESISIR BAGI SISWA SISWI SDN NEGERI LAMA KECAMATAN TELUK BAGUALA KOTA AMBON

    Get PDF
    Teluk Ambon dalam dengan tingkat pemanfaatan sumberdaya dan aktivitas kegiatan di laut yang tinggi mengakibatkan teluk Ambon banyak mendapat tekanan. Sumberdaya moluksa dan lamun merupakan sumberdaya yang ada di pesisir teluk Ambon. Isu mengenai polusi lautan oleh partikel mikroplastik telah membuka mata banyak orang tentang potensi bahaya yang mengincar biota laut dan manusia akibat pembuangan  sampah plastik ke laut secara sembarangan. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu metode tahapan pendidikan, yaitu metode yang dilakukan melalui penyampaian materi melalui metode penyuluhan. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat  (PKM) ini adalah Pengenalan sumberdaya moluska dan ekosistem lamun serta mengenal mikroplastik dan dampak bagi lingkungan pesisi

    POTENSI KOMUNITAS MANGROVE PANTAI TIAL KABUPATEN MALUKU TENGAH

    Get PDF
    Mangrove community in Tial is potential and roles importantly for aquatic organism, local community and especially for coastal waters abrasion control in Tial. Due to the high rate abrasion in Tial, mangrove  community should be maintained and conserved. Therefore, the research is done in order to analyze mangrove composition, its potency and its condition on the coast of Tial.  Belt transect and hemispherical photography method are used to collect data by determining the observation station.  Three plots of  10 x 10 meter squares are placed in every observation station without space in between each plot where the Ć¢ā€°Ā„ 15 cm of circumference trees measuring is done and canopy photo of breast  height are taken up above perpendicularly. Microsoft Excel and Image J software are used to analyze collected data. The result shows that there are 9 species of mangrove from 7 genera and 5 families found in the coast of Tial. Sonneratia alba and Aegiceras floridum dominates the community where A. floriduim with 13 ind/100 m2 is the highest density species, while the frequency of occurrence and the highest dominance species is S. alba with the rate 0,67 and 2298,75 cm2/100 m2. Overall mangrove vegetation health is categorized good with a high density and in a medium canopy coverage.   ABSTRAK: Komunitas mangrove merupakan komunitas yang cukup potensial dan memiliki peranan penting bagi organisme perairan sekitar dan bagi masyarakat setempat, terutama dalam mengendalikan abrasi pada pesisir pantai Tial. Laju abrasi yang terjadi pada pesisir pantai Negeri Tial cukup tinggi, sehingga keberadaan mangrove pada perairan tersebut perlu dijaga dan dilestarikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, Potensi dan kondisi mangrove di perairan pantai Tial. Metode yang digunakan yaitu metode transek sabuk dan hemisperichal photography. Metode ini dilakukan dengan cara menentukan stasiun pengamatan, kemudian pada setiap stasiun pengamatan dibentuk petak pengamatan sebesar 10 x 10 m sebanyak tiga petak tanpa ada jarak antara petak pengamatan. Pada setiap petak pengamatan dilakukan pengambilan lingkar batang dengan ukuran Ć¢ā€°Ā„ 15 cm dan pengambilan foto kanopi dengan memotret setinggi dada secara tegak lurus kearah atas. Software Microsoft Excel dan Image J digunakan untuk menganalisis data pengukuran lingkar batang dan hasil foto kanopi. Dari hasil analisis diperoleh 9 spesies mangrove yang tergolong dalam 7 genera dan 5 famili. Sonneratia alba dan Aegiceras floridum merupakan spesies mangrove yang mendominasi komunitas mangrove pantai Tial. Kerapatan spesies tertinggi adalah A. floridum  sebesar 13 ind/100m2, sedangkan frekuensi kehadiran dan dominasi spesies tertinggi adalah S. alba dengan nilai masing-masing 0,67 dan 2298,75 cm2/100m2. Kondisi kesehatan mangrove secara keseluruhan pada pantai Tial masih dalam kondisi baik dengan kerapatan mangrove tergolong padat dan tutupan kanopi tergolong sedang.   Kata Kunci: mangrove, potensi, komunitas, kesehatan, panta

    ANALISA KEPADATAN DAN IDENTIFIKASI AKTIVITAS PEMANFAATAN SUMBERDAYA MOLUSKA DI PERAIRAN PANTAI TANJUNG TIRAM, DESA POKA

    Get PDF
    Increasing the activity of the utilization of mollusc resources by the community, both domiciled around and outside the waters of Tanjung Tiram Beach can have an impact on the sustainability of these resources. This study aims to analyze the density of mollusc and identify the activity of utilization of mollusc resources in the waters of Tanjung Tiram Beach. The study was conducted in October-November 2019 in the waters of Tanjung Tiram Beach, Poka Village. Data collection is taken using the quadratic linear transect method and interviews. The results showed the highest density was represented by Nassarius quadrasi for the gastropod class while for the bivalvia class it was represented by Marcia sp. The high density in both types of mollusc is due to habitat suitability supported by the quality of the waters. Based on respondent data, there are 20 types of mollusc that are used both for consumption, sale and as raw materials for making accessories through the "bameti" activity. Utilization activities are carried out by groups of women and children. The time of taking mollusks is done at low tide which takes place 2 times a week using aids such as coconut shells, spoons, drain and machetes.   ABSTRAK Meningkatnya aktivitas pemanfaatan sumberdaya moluska oleh masyarakat, baik yang berdomisili di sekitar maupun di luar perairan Pantai Tanjung Tiram dapat berdampak terhadap keberlanjutan sumberdaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan moluska serta mengidentifikasi aktivitas pemanfaatan sumberdaya moluska di perairan Pantai Tanjung Tiram. Penelitian dilakukan pada Oktober-November 2019 di perairan Pantai Tanjung Tiram Desa Poka. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode transek linier kuadrat dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan densitas tertinggi diwakili oleh Nassarius quadrasi untuk kelas gastropoda sedangkan untuk kelas bivalvia diwakili oleh Marcia sp. Tingginya densitas pada kedua jenis moluska ini disebabkan oleh kesesuaian habitat yang didukung oleh kualitas perairan. Berdasarkan data responden, terdapat 20 jenis moluska yang dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi, di jual maupun sebagai bahan baku pembuatan aksesoris melalui aktivitas ā€œbametiā€. Aktivitas pemanfaatan dilakukan oleh kelompok perempuan dan anak-anak. Waktu pengambilan moluska dilakukan pada saat air surut yang berlangsung 2 kali dalam seminggu dengan menggunakan alat bantu seperti tempurung kelapa, sendok, serok dan parang.   Kata Kunci: kepadatan, aktivitas pemanfaatan, moluska, ā€œbametiā€, perairan Pantai Tanjung Tiram &nbsp
    corecore