21 research outputs found

    KARAKTERISTIK BIOPELET DARI LIMBAH PADAT KAYU PUTIH DAN GONDORUKEM

    No full text
    Biopelet adalah bahan bakar padat yang dihasilkan dari pengempaan biomassa menjadi sumber energi bakar alternatif. Limbah padatan kayu putih dan gondorukem berpotensi untuk biopelet. Kualitas pembakaran biopelet lebih baik dari pembakaran biomassa secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari ukuran serbuk dan suhu pengempaan yang optimal untuk menghasilkan biopelet berkualitas terbaik dan ramah lingkungan. Limbah padat kayu putih dan gondorukem dicampur dan dijadikan serbuk, dengan ukuran penyaringan 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh, dan 80 mesh. Dari masing-masing ukuran serbuk dilakukan pencampuran sebanyak 30 g untuk dicetak dengan perbandingan 70% limbah padat kayu putih dan 30% gondorukem. Pencetakan biopelet dilakukan dengan menggunakan mesin kempa hidrolik bertekanan 526,48 kg/cm2 dengan suhu pencetakan yang diinginkan antara lain 120, 150, 180, 200, 230, dan 260°C. Hasil penelitian menunjukan biopelet yang dibuat dari serbuk berukuran 40 mesh dan suhu pengempaan 230°C menghasilkan biopelet dengan kualitas terbaik. Sifat fisik biopelet yang dihasilkan dari ukuran serbuk 40 mesh dan suhu pencetakan 230°C yaitu kadar air 1,905% ; kadar abu 3,955%; kandungan zat terbang 72,189%; kadar karbon terikat 21,949%; nilai kalor 5097,5 kkal/kg; dan keteguhan tekan 53,746 kgf/cm2

    Surface Quality of Commercially Manufactured Particleboard Panels in Indonesia

    Full text link
    This study is an attempt to evaluate surface roughness of commercially manufactured particleboard in Indonesia. Four different types of particleboard panels were used to measure their surface roughness on a stylus type of profilometer. Three roughness parameters, namely average roughness (Ra), mean peak-to-valley height (Rz), and maximum roughness (Rmax) were employed to quantify roughness of the samples. Panel type-D had the roughest surface characteristics with an average Ra value of 14.20 µm while panel type-A had the smoothest corresponding value of 6.13 µm. Panel types C and D had relatively rough surface as compared to surface of typical commercially manufactured particleboard panels due to having large particles on the surface layers. In further studies surface roughness of such samples could be investigated following a sequence of sanding process to improve their surface qualities

    Karakteristik Dan Daya Jerap Polutan Arang Aktif Dari Batang Kenaf (Hibiscus Cannabinus L.) (Characteristics and Pollutan Absorbtion Capacity of Activated Charcoal Made

    Full text link
    Kenaf adalah salah satu tanaman yang diambil seratnya, sehingga batang kenaf berpotensi menjadi limbah biomassa. Pemanfaatan limbah batang kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan bahan kimia aktivasi terhadap sifat-sifat arang aktif dan daya jerap polutan. Bahan baku berupa arang hidro direndam dengan bahan kimia H3PO4 dan K2CO3 selama 24 jam, kemudian diaktivasi fisik pada suhu 600°C, 700°C, dan 800°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua arang aktif memenuhi syarat mutu arang aktif teknis yang ditetapkan standar SNI 06-3730-1995 untuk parameter kadar air dan kadar zat terbang, namun hanya sebagian arang aktif yang dapat memenuhi syarat untuk kadar abu, karbon terikat dan daya jerap yodium. Daya jerap arang aktif terhadap formaldehida, amonia, kloroform dan benzena cenderung meningkat seiring meningkatnya suhu aktivasi. Arang aktif terbaik berdasarkan rendemen dan daya jerap iodin adalah aktivator K2CO3 pada suhu 700°C dan aktivator H3PO4 pada suhu 600°C, sedangkan kemampuan daya jerap terbaik terhadap formaldehida, amonia, kloroform, dan benzena adalah pada suhu 800°C
    corecore