5 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN

    Get PDF
    Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menunjukan kualitas hidup suatu masyarakat. Berdasarkan fakta bahwa balita kurang gizi pada masa emas bersifat irreversible (tidak dapat pulih) dan kekurangan gizi pada balita dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Fenomena yang terjadi saat ini berkaitan dengan konsumsi makanan yang tidak seimbang dengan kebutuhan kalori akan berpengaruh pada pertumbuhan seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 6-24 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dengan perkembangan menggunakan uji Chi Square. Dengan hasil, ada hubungan yang bermakna antara Status Gizi dengan Perkembangan anak usia 6-24 bulan. Hasil: Responden yang memiliki gizi baik/ normal sebanyak 31 anak (77,5 %), gizi kurang sebanyak 2 anak (5%) dan berisiko gizi lebih sebanyak 7 anak (17,5%) dan 37 anak perkembangannya sesuai (92,5%) dan 3 anak perkembangannya meragukan (7,5%). Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa p-value sebesar 0.000 kurang dari 0,050, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Status Gizi dengan Perkembangan anak usia 6-24 bulan. Simpulan: Ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 6-24 bulan

    Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Mengatasi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III

    Get PDF
    Pregnancy is a transition between life before and after the birth of a child. This change is considered as a period of undergoing a process of preparation both physically and physiologically. Complaints caused by abdominal enlargement, anatomical changes and hormonal changes will cause complaints in pregnant women such as low back pain, back pain, swelling in the legs. This discomfort causes sleep disturbances and affects the fetus it contains. Efforts to overcome this include exercise and relaxation exercises that are suitable for pregnant women, namely prenatal care yoga. With this program, it is hoped that with this program there will be an increase in what pregnant women get with prenatal care yoga to deal with the discomfort they feel. The service activities will be carried out in June 2021 consisting of the first stage is a study of the knowledge of pregnant women, there is still a lack of knowledge of pregnant women about the problem of discomfort for pregnant women in the third trimester. the second is conducting counseling to pregnant women regarding discomfort in the 3rd trimester and conducting online training for pregnant women. The third stage is to provide online assistance to pregnant women in practicing prenatal yoga. Due to the COVID-19 pandemic, this activity was carried out online so as to reduce crowds. It was found that there was an increase in the knowledge of pregnant women about the discomfort of pregnant women in TM III and skills on how to overcome them.ABSTRAKKehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum dan sesudah kelahiran anak. Perubahan ini dipertimbangkan sebagai periode menjalani proses persiapan baik secara fisik maupun secara fisiologi. Keluhan yang diakibatkan pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil seperti nyeri pinggang, nyeri punggung, bengkak pada kaki. Ketidaknyamanan tersebut menyebabkan gangguan tidur dan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Upaya untuk mengatasi tersebut antara lain dengan olahraga dan latihan relaksasi yang sesuai untuk ibu hamil yaitu prenatal care yoga. Dengan dilakukannya diharapkan dengan adanya program ini ada peningkatan yang diperoleh ibu hamil dengan pernatal care yoga untuk menangani ketidaknyamanan yang dirasakan kegiatan pengabdian dilaksanakan juni 2021 terdiri dari Tahap pertama adalah kajian pengetahuan ibu hamil masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang masalah ketidaknyamanan ibu hamil trimester 3. Tahap kedua melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil terkait ketidaknyamanan pada trimester 3 dan melakukan pelatihan pada ibu hamil secara online. Tahap ketiga melaksanakan pendampingan secara online kepada ibu hamil dalam melakukan praktik prenatal yoga. Dikarenakan kondisi pandemi covid 19, kegiatan ini dilakukan secara online sehingga mampu mengurangi kerumunan. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya. Sehingga pemberian informasi tentang ketidaknyamanan Trimester III perlu diberikan pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya

    Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Mengatasi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III

    Get PDF
    Pregnancy is a transition between life before and after the birth of a child. This change is considered as a period of undergoing a process of preparation both physically and physiologically. Complaints caused by abdominal enlargement, anatomical changes and hormonal changes will cause complaints in pregnant women such as low back pain, back pain, swelling in the legs. This discomfort causes sleep disturbances and affects the fetus it contains. Efforts to overcome this include exercise and relaxation exercises that are suitable for pregnant women, namely prenatal care yoga. With this program, it is hoped that with this program there will be an increase in what pregnant women get with prenatal care yoga to deal with the discomfort they feel. The service activities will be carried out in June 2021 consisting of the first stage is a study of the knowledge of pregnant women, there is still a lack of knowledge of pregnant women about the problem of discomfort for pregnant women in the third trimester. the second is conducting counseling to pregnant women regarding discomfort in the 3rd trimester and conducting online training for pregnant women. The third stage is to provide online assistance to pregnant women in practicing prenatal yoga. Due to the COVID-19 pandemic, this activity was carried out online so as to reduce crowds. It was found that there was an increase in the knowledge of pregnant women about the discomfort of pregnant women in TM III and skills on how to overcome them.ABSTRAKKehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum dan sesudah kelahiran anak. Perubahan ini dipertimbangkan sebagai periode menjalani proses persiapan baik secara fisik maupun secara fisiologi. Keluhan yang diakibatkan pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil seperti nyeri pinggang, nyeri punggung, bengkak pada kaki. Ketidaknyamanan tersebut menyebabkan gangguan tidur dan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Upaya untuk mengatasi tersebut antara lain dengan olahraga dan latihan relaksasi yang sesuai untuk ibu hamil yaitu prenatal care yoga. Dengan dilakukannya diharapkan dengan adanya program ini ada peningkatan yang diperoleh ibu hamil dengan pernatal care yoga untuk menangani ketidaknyamanan yang dirasakan kegiatan pengabdian dilaksanakan juni 2021 terdiri dari Tahap pertama adalah kajian pengetahuan ibu hamil masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang masalah ketidaknyamanan ibu hamil trimester 3. Tahap kedua melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil terkait ketidaknyamanan pada trimester 3 dan melakukan pelatihan pada ibu hamil secara online. Tahap ketiga melaksanakan pendampingan secara online kepada ibu hamil dalam melakukan praktik prenatal yoga. Dikarenakan kondisi pandemi covid 19, kegiatan ini dilakukan secara online sehingga mampu mengurangi kerumunan. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya. Sehingga pemberian informasi tentang ketidaknyamanan Trimester III perlu diberikan pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya

    Literatur Review : Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues

    Get PDF
    The postpartum period (puerperium) is the period after the placenta is born and ends when the uterine organs return to normal as before pregnancy which occurs around six weeks. One of the problems that are often faced by postpartum mothers is their inability to adapt to new situations that make a mother experience postpartum depression. Postpartum depression is a feeling disorder experienced by a mother after giving birth where the mother feels sadness, loses energy, finds it difficult to concentrate, feels guilty about herself and is worthless. One of the causes that influence a mother to experience postpartum depression is the lack of support from her husband to postpartum mothers. This research method uses a literature review that collects and analyzes research articles regarding husband's support for the occurrence of postpartum blues. Based on the results of the literature review, it can be seen that there is a relationship between husband's support and the occurrence of postpartum blues depression.AbstrakMasa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir saat organ rahim kembali normal seperti sebelum hamil yang terjadi sekitar enam minggu. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu postpartum yaitu ketidakmampuanya untuk beradaptasi dengan situasi baru yang membuat seorang ibu mengalami depresi pascasalin. Depresi pasca melahirkan adalah suatu gangguan perasaan yang dialami oleh seseorang ibu setelah melahirkan dimana ibu merasakan kesedihan, kehilangan energi, sulit untuk berkonsentrasi, merasa bersalah pada dirinya dan tidak berharga. Salah satu penyebab yang mempengaruhi seorang ibu mengalami depresi postpartum adalah kurangnya dukungan dari suami kepada ibu postpartum. Metode penelitian ini menggunakan literature review yang mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel penelitian mengenai dukungan suami terhadap terjadinya kejadian postpartum bluescpendekatan data (data base) google scholar, pubmed dengan kata kunci seperti dukungan suami, postpartum blues, depresi postpartum. Berdasarkan hasil literatur review dapat diketahui bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya depresi postpartum blues

    Literatur Review : Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kejadian Postpartum Blues

    Get PDF
    The postpartum period (puerperium) is the period after the placenta is born and ends when the uterine organs return to normal as before pregnancy which occurs around six weeks. One of the problems that are often faced by postpartum mothers is their inability to adapt to new situations that make a mother experience postpartum depression. Postpartum depression is a feeling disorder experienced by a mother after giving birth where the mother feels sadness, loses energy, finds it difficult to concentrate, feels guilty about herself and is worthless. One of the causes that influence a mother to experience postpartum depression is the lack of support from her husband to postpartum mothers. This research method uses a literature review that collects and analyzes research articles regarding husband's support for the occurrence of postpartum blues. Based on the results of the literature review, it can be seen that there is a relationship between husband's support and the occurrence of postpartum blues depression.AbstrakMasa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir saat organ rahim kembali normal seperti sebelum hamil yang terjadi sekitar enam minggu. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu postpartum yaitu ketidakmampuanya untuk beradaptasi dengan situasi baru yang membuat seorang ibu mengalami depresi pascasalin. Depresi pasca melahirkan adalah suatu gangguan perasaan yang dialami oleh seseorang ibu setelah melahirkan dimana ibu merasakan kesedihan, kehilangan energi, sulit untuk berkonsentrasi, merasa bersalah pada dirinya dan tidak berharga. Salah satu penyebab yang mempengaruhi seorang ibu mengalami depresi postpartum adalah kurangnya dukungan dari suami kepada ibu postpartum. Metode penelitian ini menggunakan literature review yang mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel penelitian mengenai dukungan suami terhadap terjadinya kejadian postpartum bluescpendekatan data (data base) google scholar, pubmed dengan kata kunci seperti dukungan suami, postpartum blues, depresi postpartum. Berdasarkan hasil literatur review dapat diketahui bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya depresi postpartum blues
    corecore