Atrophik Rhinitis Pada Babi

Atrophic Rhinitis adalah suatu cenyakit yang disc babkan oleh Porcine Herpesvirus II yang termasak dalam Famili Herpesviridae. Hama lain dart penyakit ini, adalah: Porcine cyto megolic inclusion disease, Cyt7egalic inclusion disease or Porcine inclusion bc* rhilitis. Penyakit ini terutama menyerang anak babi yang terlalu dini disapih oleh induknya , Atrophic Rhinitis bersifat akut untuk anak babi yang umurnya dibarah 2 minx gu dan bersifat subakut pada babi umur 2 minggu ke atas. Tanda yang khan dart penyakit ini keradangan dart dereneraci mukosa hidung, yang diikuti dengan bersin, cu lit bernapas, demam, sekresi hidung, anorexia, penuruaan • berat badan, kelemahan tubuh dan dapat menyebabkan kema-tian dalam waktu 5 hart. Pada kejadian subakut, kelainan terbataL pada saluraa pernarasan dan selama kejadian ini akan terlihat ;elan perubahan t.entuk wajah dan stropi to fang turbinItum. Mrtalitat dan morbidttas pada anak babi umur 1-2 mingrup:Ainggi can dapat :encapai 90 %. Untuk babi umur 2 minrgu keatac, mortalitas dan morbidltasnya rendah, ka Bang-kadang mortalitasnya dapat =endekati 50 %. Penyebaran penyakit AtrcTnic Rhinitis meliputi Amerika, Can.da, Australia, Inggris, Jepang, Denmark

Application of Sexing Technology in The Artificial Insemination Program and Cow Calf Operation

In order to enhance cattle productivity and production, especially to support the cow calf operation, it is a need to have an application on innovative technology, such as spermatozoa sexing . Technology is more relevant nowadays due to the one of priority program in artificial insemination to increase genetic quality of cattle in Indonesia. Artificial Insemination Institute in Singosari had produced and commercialized thousands of straw with good results . The quality of frozen semen from those sexing sperm was very good, indicated with more than 40% rate of motility . By August 2006, 33 male calves out of 47 animals from the Y frozen semen (70 .2 1%) and 29 female calves out of 30 animals from the X frozen semen (96.66%) . The results shown that S/C reached 1 .71 and CR for 56.45% for its sexing frozen semen, which means these results are equal to the success of artificial program with unsexing frozen semen