2 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (PPL UNY) DI SMP NEGERI 2 BANTUL

    Get PDF
    Mahasiswa di tuntut untuk bisa berperan penting di dalam sekolah, baik dalam hal mengajar maupun non-mengajar. Setelah lulus MicroTeaching di dalam matakuliah mahasiswa yang dilakukan di fakultas masing-masing, hal ini adalah pelatihan dasar mahasiswa dalam hal memberikan materi pengajaran baik di dalam kelas maupun praktik. Mahasiswa di sekolah di tuntun untuk bisa sekreatif mungkin dalam hal mengajar. Selain dapat memajukan siswa menjadi lebih kreatif dan kritis pesesta didik dapat mengenal beberapa materi pembelajaran yang bersifat baru yang belum pernah di berikan oleh guru mata pelajaran di sekolah. Peserta didik juga mendapatkan kemampuan generatif berupa life skills (ketrampilan hidup) dan mengkondisikan waktu belajarnnya. Observasi dilakukan dengan metode: (1) Silaturahmi, (2) Tanya jawab, (3) Dokumentasi, dan (4) Melihat ke lapangan secara langsung. Berdasarkan hasil observasi maka ditentukan program kerja PPL/Magang III di sekolah SMK Negeri 1 Kasihan Bantul yang akan dilaksanakan meliputi program mengajar dan non-mengajar. Dilaksanankan di sekolah tersebut dengan melihat potensi peserta didik, sarana dan prasarana, serta keadaan lingkungan yang mendukung. Program kerja PPL/Magang III di SMP N 2 Bantul, untuk mengajar berupa observasi, mengamati proses KBM yang sedang berlangsung, mempersiapkan objek/bahan untuk materi ajar, mengajar didalam kelas, membuat Rancana Program Pembelajaran (RPP), mempersiapkan alat dan bahan, rapat koordinasi dengan guru pembimbing lapangan serta koordinasi dengan guru pembimbing. Untuk program non-ngajar berupa rapat koordinasi dengan piket perpustakaan, praktek, serta ruang teori, rapat koodinasi antar lembaga dengan koordinasi programyang akan di laksanakan sebelum berlangsungnya program di sekolah. Dilihat dari program-program tersebut maka mahasiswa berperan sebagai fasilitator, dinamisator dan motivator. Secara keseluruhan semua program kerja terlaksana sesuai dengan perencanaan. Keberhasilan dilihat dari antusias peserta didik dan kerjasama antara anggota baik dari lembaga sekolah maupun antar teman kelompok PPL/Magang III UNY dan Universitas lain yang sedang magang. Semua kegiatan-kegiatan dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang tidak mengecewakan, hal itu terbukti dari besar antusias kepala sekolah, guru, dan masyarakat sekolah. Dengan demikin, setelah kegiatan PPL/Magang III berakhir diharapkan peserta didik dapat terus mengembangkan segala potensi yang ada baik dari segi akademik maupun non akademik

    TINGKAT KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA SISWA ANGGOTA TIM SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh observasi yang saya lakukan dengan pelatih sepakbola SMA Negeri 1 Sewon bahwa belum pernah diadakan tes keterampilan dasar sepakbola pada tahun ajaran 2015/2016 sebagai bahan evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar sepakbola siswa anggota tim sepakbola SMA N 1 Sewon Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei dengan tes keterampilan dasar bermain sepakbola yang dibuat oleh Nurhasan. Instrumen ini telah diuji validitas dan reabilitasnya oleh Ady Wardoyo di SMK Muhammadiyah 4 Klaten tahun pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan bantuan program SPSS. 12 dengan rumus product moment dari Karl Person dan rumus alpha cronbach. Adapaun hasil penghitungan validitas dan reabilitas masing-masing tes adalah sebagai berikut: tes sepak dan tahan bola diperoleh validitas 0,618 dan reabilitas 0,690, memainkan bola dengan kepala diperoleh validitas 0,772 dan reabilitas 0,871, menggiring bola diperoleh validitas 0,667 dan reabilitas 0,776. Dan menembak bola ke sasaran diperoleh validitas 0,669 dan reabilitas 0,802. Dari hasil penelitian dapat diketahui terdapat 2 siswa temasuk kategori baik sekali, 9 siswa termasuk kategori baik, 10 siswa termasuk kategori sedang, 6 siswa termasuk kategori kurang dan 2 siswa termasuk kategori kurang sekali
    corecore