2 research outputs found

    Pengaruh Perisai Radiasi pada Penyimpanan Kering Bahan Bakar Nuklir Bekas untuk Reaktor Daya Eksperimental

    Full text link
    PENGARUH PERISAI RADIASI PADA PENYIMPANAN KERING BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS UNTUK REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL Di masa mendatang, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) berencana membangun Reaktor Daya Eksperimental (RDE) dengan daya termal 10 MW. RDE merupakan merupakan reaktor suhu tinggi dengan bahan bakar berupa pebble yang teknologinya mirip dengan reaktor HTR-10. Dalam operasional RDE hal yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan Bahan Bakar Nuklir Bekas (BBNB). Oleh karena itu, teknologi pengelolaan BBNB HTR-10 dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan BBNB reaktor RDE. Pengelolaan BBNB reaktor HTR-10 disimpan dalam tangki penyimpanan dengan sistem kering. Telah dilakukan perhitungan laju dosis pada tangki penyimpanan BBNB di gedung reaktor dan interim storage menggunakan Monte Carlo N-Particle 5 (MCNP-5). Hasil perhitungan laju dosis pada tangki penyimpanan dengan berbagai ketebalan timbal (Pb) berkisar 11,7 – 2,560 x 106 µSv/jam dan 813,06 – 7,146 x 106 µSv/jam masing-masing pada gedung reaktor dan interim storage. Hal ini menunjukkan bahwa ketebalan Pb pada tangki penyimpanan tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam penurunan laju dosis baik pada gedung reaktor maupun interim storage. Penurunan laju dosis akan lebih efektif dengan penambahan Pb pada shielding luar tangki penyimpanan BBNB. Hasil perhitungan laju dosis berkisar 2,560 x 106 – 20,32 µSv/jam dan 7,146 x 106 – 105,58 µSv/jam untuk berbagai ketebalan Pb pada shielding luar tangki penyimpanan BBNB masing-masing di gedung reaktor maupun interim storage. Meskipun nilai laju dosis tidak memenuhi syarat Nilai Batas Dosis (NBD) bagi pekerja radiasi dan masyarakat, namun untuk keselamatan pekerja radiasi penanganan BBNB ini dapat diakomodir dengan konsep As Low As Resonably Achievable (ALARA), memperpanjang waktu peluruhan BBNB dan menfungsikan dinding interim storage sebagai shielding

    Optimalisasi Pendinginan Bahan Bakar Nuklir Bekas Reaktor Serba Guna Siwabessy di Kolam Penyimpanan Sementara

    Full text link
    OPTIMIZATION OF SIWABESSY PURPOSE REACTOR SPENT NUCLEAR FUEL COOLINGIN INTERIM STORAGE POOL. A study on optimization of spent fuel cooling systems in the wet typeinterim storage pool has been done. This study was conducted based on the technique specificationsdata and the data which obtained from field, including burn-up of 72 and 56%, fuel loading of 42 and 24element per-year. This research is intend to obtain the value of the total heat load, the increase poolwater temperature and the cooling system operating time on each condition. The calculation result isobtained concluded as follow: burn-up of fuel affects the amount of cooling load received by waterstorage ponds, on the condition of the cooling system is functioning and the VAC does not work, poolwater temperature increase is smaller because some heat is picked up by the room air throughconvection and radiation.While on the condition of cooling system and VAC does not work, all the heat of the spent fuel to raiseof temperature the pool water. It is hope that the result of this research can be used as a reference ofspent fuel interim storage pool operation at the normal and abnormal conditions.Keywords: Spent fuel, heat transfer OPTIMALISASI PENDINGINAN BAHAN BAKAR BEKAS REAKTOR SERBA GUNA –SIWABESSY DI INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA. Telah dilakukan studi optimalisasi sistempendinginan bahan bakar nuklir bekas di instalasi penyimpanan sementara tipe basah. Penelitiandilakukan berdasarkan data spesikasi teknik dan data yang diperoleh dilapangan, diantaranya fraksibakar 72 dan 56 %, loading bahan bakar 42 dan 24 perangkat per-tahun. Tujuan penelitian antara lainuntuk memperoleh nilai beban panas total, kenaikan suhu air kolam dan waktu pengoperasian sistempendingin pada setiap kondisi. Hasil perhitungan diperoleh kesimpulan : Fraksi bakar bahan bakarbekas mempengaruhi besaran beban pendinginan (cooling load) yang diterima air kolampenyimpanan, pada kondisi sistem pendingin berfungsi dan VAC tidak berfungsi, kenaikan suhu airkolam lebih kecil karena sebagian panas terambil oleh udara ruangan melalui konveksi dan radiasi
    corecore