3 research outputs found
PERKEMBANGAN MASA DEPAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI SEBAGAI STRATEGI PENCEGAHAN DlSABILITAS DAN MEMBANGUN KESADARAN "HUMAN RIGHT" PENYANDANG DISABILITAS: Pidato Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga di Surabaya pada hari Sabtu, tanggal 26 Januari 2019
Pelayanan Rehabilitasi Medik merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Kondisi kesehatan masyarakat saat ini menunjukkan peningkatan kebutuhan pelayanan rehabilitasi medik. Hal ini dimungkinkan karena jumlah populasi usia lanjut yang meningkat, kemajuan ilmu dan teknologi Kedokteran yang meningkatkan angka bertahan hidup pasien dengan kondisi penyakit dan cidera yang berat disertai dengan kecacatan; dengan peningkatan kejadian trauma akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan rumah tangga, musibah masal akibat gempa, banjir, tsunami, meletusnya gunung, longsor; kebakaran kriminalitas, teror bom dan lain-lain. Akibatnya timbul banyak masalah medis yang kompleks disertai defisit fungsi dan disabilitas dan tentnya menimbulkan biaya pengobatan yang tinggi serta masalah sosio-ekonomi. Organisasi dunia WHO mengestimasikan lebih kurang 690 juta atau 15% penduduk di Asia-Pasifik mengalami disabilitas dan menghadapi barrier untuk berpartisipasi di lingkungan sosialnya. Prevalensi disabilitas menunjukkan kecender ungan peningkatan tahun ke tahun, hal ini di mungkinkan juga karena peningkatan populasi usia lanjut dengan penyakit degeneratif yang menyertai dan peningkatan prevalensi penyakit bukan infeksi seperti penyakit paru obstruktif menahun, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, stroke dan keganasan/kanker
Uji Aktivitas anti-osteoporosis dari baleria lupulina dan kombinasi latihan fisik pada mencit untuk menghambat peningkatan ketidakseimbangan remodeling tulang
Indonesia mempunyai kekayaan hayati yang melimpah, salah satunya adalah tanaman obat. Pemanfaatan tanaman obat Indonesia masih belum optimal. Landik, Barleria lupulina, adalah salah satu tanaman obat Indonesia yang mempunyai kandungan senyawa aktif berupa iridoid glikosida, fenilpropanoid glikosida, lignin glikosida dan benzil alkohol glikosida yang berpotensi sebagai anti-diabetes, anti-inflamasi, herpes simplex, dan anti-mikroba. Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa baik ekstrak etanol 70% maupun fraksi butanol dan air dari tanaman terse but mampu meningkatkan aktivitas dari enzim alkaline fosfatase yang merupakan marker dari sel osteoblas (formasi tulang) secara in vitro. Selain itu juga Ekstrak etanol 70% dan kombinasi latiharl fisik daTi tanaman ini juga mampu meningkatkan kepadatan tulang secara in vivo yang ditunjukkan dengan peningkatan ketebalan tulang trabekular dari femur mencit sebesar 5,7 ± 0,8 untuk ekstrak etanol 70% tanaman tersebut dengan dosis sebesar 2,8 mg/kgBB dan 6,8 ± 0,8 untuk ekstrak tersebut yang disertai dengan kombinasi latihan fisik (P < 0,01)
Uji Aktivitas anti-osteoporosis dari baleria lupulina dan kombinasi latihan fisik pada mencit untuk menghambat peningkatan ketidakseimbangan remodeling tulang
Indonesia mempunyai kekayaan hayati yang melimpah, salah satunya adalah tanaman obat. Pemanfaatan tanaman obat Indonesia masih belum optimal. Landik, Barleria lupulina, adalah salah satu tanaman obat Indonesia yang mempunyai kandungan senyawa aktif berupa iridoid glikosida, fenilpropanoid glikosida, lignin glikosida dan benzil alkohol glikosida yang berpotensi sebagai anti-diabetes, anti-inflamasi, herpes simplex, dan anti-mikroba. Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa baik ekstrak etanol 70% maupun fraksi butanol dan air dari tanaman terse but mampu meningkatkan aktivitas dari enzim alkaline fosfatase yang merupakan marker dari sel osteoblas (formasi tulang) secara in vitro. Selain itu juga Ekstrak etanol 70% dan kombinasi latiharl fisik daTi tanaman ini juga mampu meningkatkan kepadatan tulang secara in vivo yang ditunjukkan dengan peningkatan ketebalan tulang trabekular dari femur mencit sebesar 5,7 ± 0,8 untuk ekstrak etanol 70% tanaman tersebut dengan dosis sebesar 2,8 mg/kgBB dan 6,8 ± 0,8 untuk ekstrak tersebut yang disertai dengan kombinasi latihan
fisik (P < 0,01)