Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sawo Manila (Manilkara Zapota L.) terhadap Escherichia Coli

Telah dilakukan penelitian mengenai Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sawo Manila (Manilkara zapota L.) terhadap Escherchia coli. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode infusa dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% infusa Daun Sawo manila, aquadest sebagai kontrol negatif, dan ciprofloxacin sebagai kontrol positif.Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali pada setiap kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya zona hambat selama 1x24 jam dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna tiap konsentrasi atau tidak ada pengaruh perlakuan konsentrasi pada infusa Daun Sawo manila (Manilkara zapota L.) terhadap pertumbuhan Escherchia coli dengan rata-rata zona hambat yang dihasilkan pada konsentrasi 5% sebesar 9,72 mm, 10% sebesar 10,68 mm dan 15% sebesar 12,38 mm. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa infusa daun sawo manila (Manilkara zapota L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli

Uji Efektivitas Anti Bakteri Infusa Umbi Binahong (Anredera Cordifilia (Ten) Steenis) terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli

Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui , uji Efektifitas Antibakteri Infusa Umbi Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) steenis) dalam menghambat pertumbuhan  Escherchia coli. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode infusa dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20% infusa Umbi Binahong, aquadest sebagai kontrol negatif, dan cotrimoksazole sebagai kontrol positif. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali pada setiap kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya zona hambat selama 1x24 jam dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna tiap konsentrasi atau tidak ada pengaruh perlakuan konsentrasi pada infusa Umbi Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) steenis)  terhadap pertumbuhan Escherchia coli dengan rata-rata zona hambat yang dihasilkan pada konsentrasi 5% sebesar 6,5533 mm, 10% sebesar 9,5433 mm dan 20% sebesar 10,24433 mm. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa infusa Umbi Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) steenis) mempunyai efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli

The Study of the Number of Most Medicine Use in the Two Biggest Diseases in Antara Public Health Centers Makassar City

The medicine plays an important role in health services. In drug use the most important thing step should be done is correct diagnosis so can give a rational prescription, effective, secure and economical. This research used descriptive method with the aim to know the highest number of drug use in the 2 largest diseases namely ISPA and GASTRITIS. The collecting data was done by using the prescription on the patients of ISPA and GASTRIS that have been hospitalized at Antara public health center on January to March 2021. The result of this research can be inferred that on January to March, the drug use rather decrease, it's caused by the influence by a good weather.in January to March. The number of patients infected with ISPA as many as 204 and the largest drug use with dexamethasone as much as 1.770, meanwhile the patients infected with Gastris as many as 180 and the largest drug use with ranitidine as much as 146

Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Kontrasepsi Suntikan KB di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang penggunaan kontrasepsi suntikan KB di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer berupa kuisioner yang dibagikan kepada pasien. Data dianalisis berdasarkan data yang berada dilapangan yakni dengan menyatukan hasil jawaban dari kuisioner kemudian dipresentasikan. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa skorhasil kuisioner dari seluruh item pertanyaan adalah 70,23 % yang termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan tinggi

E-democracy and the Parrhesia Language of Netizen Towards COVID-19 Pandemic

The world has entered the era of digital democracy. Netizens (citizens of the internet) can deliver the facts or truths of an event through online media. On the other hand, the Coronavirus (COVID-19) pandemic has changed world order in different terms. The netizens can use parrhesia to deliver views to the world through internet. This paper studies the parrhesia democracy by netizens about COVID-19. The used questions were answered by the discourse semiotics approach. Data collection was done through distributing questionnaires online. The results revealed that the netizens' freedom to use parrhesia concerning COVID-19 on the internet media raises ambiguous facts or information. Various myths or hoaxes that spread on social media have confused people in dealing with COVID-19. Social media with e-democracy provides free and uncontrolled opportunities in distributing opinions. However, the freedom to provide information without based on facts also results in myths or hoaxes which, later, have a universal meaning in society