85 research outputs found

    SUBMARINE LANDSLIDE AND LOCALIZED TSUNAMI POTENTIALITY OF MENTAWAI BASIN, SUMATRA, INDONESIA

    Get PDF
    The new bathymetry and seismic data were acquired during the PreTI-Gap marine survey (February 15 to March 6, 2008). The survey was carried out along the NE margin of Mentawai Island using multi-beam swath bathymetry equipment, and 28-channels seismic streamer and four-airgun source. The first target was the Mega Island region near the epicenter of the 2007 great earthquake. The shallow bathymetry is characterized as a flat coral platform suggesting that 200 km elongated plateau is slowly subsiding without any active faults. Further north, from South Pagai to North of Siberut Islands, the seafloor morphology changes significantly. The deep and wide canyons or valleys produce very rough seafloor morphology between 50 and 1100 m water. In general, the submarine topography shows two break slopes at different depths. Between slope breaks, the undulating, hilly and circular features dominate, possibly caused by landslides. A push-up ridge is observed that dams the sediments eroded within a steep slope northeastward side. The seismic reflection data acquired along 14 dip seismic lines at the NE flank of Mentawai Islands, from Siberut to the South of Pagai Islands. We observed a set of southwestward dipping back thrust bounding the NE margin of the Mentawai Island. Keywords: submarine landslide, tsunami, Mentawai basin, Sumatra. Data batimetri dan seismik baru telah dihasilkan selama survey kelautan PreTi-Gap (15 Februari hingga 6 Maret 2008). Survei dilaksanakan sepanjang tepian timurlaut P. Mentawai menggunakan peralatan multibeam, seismic saluran ganda 28 kanal dengan sumber energi airgun. Sasaran pertama adalah memetakan kawasan pulau dekat pusat gempa tahun 2007. Kenampakan batimetri dangkal dicirikan dengan adanya dataran terumbu karang yang secara perlahan mengalami penurunan tanpa aktifitas sesar. Lebih jauh ke Utar, dari Pagai Selatan ke utara P. Siberut, morfologi dasar laut memperlihatkan perubahan secara signifikan, dimana lembah dasar laut memiliki lebar dan beda kedalaman antara 50 hingga 1100 meter. Secara umum, topografi dasar laut memperlihatkan dua kemiringan pada kedalaman yang berbeda dengan dicirikan adanya kenampakan perlipatan, perbukitan dan bentuk yang melingkar diperkirakan sebagai hasil gelinciran. Sebanyak 14 line data seismik refleksi pada sayap bagian timurlaut P. Mentawai, dari Siberut hingga ke selatan P. Pagai memperlihatkan adanya bukti sesar naik yang miring ke arah baratdaya yang masih satu set dengan tepian timurlaut P. Mentawai. Kata kunci: longsoran bawah laut, tsunami, Cekungan Mentawai, Sumatra

    Submarine Mass Movement and Localized Tsunami Potentiality of Mentawai Basin, Sumatera, Indonesia

    Full text link
    The new bathymetry and seismic data were acquired during the PreTI-Gap marine survey (February 15 to March 6, 2008). The survey was carried out along the NE margin of Mentawai Island using multi-beam swath bathymetry equipment, and 28-channels seismic streamer and four-airgun source. The first target was the Mega Island region near the epicenter of the 2007 great earthquake. The shallow bathymetry is characterized as a flat coral platform suggesting that 200 km elongated plateau is slowly subsiding without any active faults. Further north, from South Pagai to North of Siberut Islands, the seafloor morphology changes significantly. The deep and wide canyons or valleys produce very rough seafloor morphology between 50 and 1100 m water depth. In general, the submarine topography shows two break slopes at different depths. Between slope breaks, the undulating, hilly and circular features dominate, possibly caused by mass movement. A push-up ridge is observed that dams the sediments eroded within a steep slope northeastward side. The seismic reflection data acquired along 14 dip seismic lines at the NE flank of Mentawai Islands, from Siberut to the South of Pagai Islands. We observed a set of southwestward dipping back thrust bounding the NE margin of the Mentawai Island and the push-up ridge observed on bathymetric image, which suggest that Mentawai fault is not pure a strike slip fault, but consists of a set of back thrusts. Such kind of back thrust movement at the flank of Mentawai basin can trigger mass movement or landslide that can produce localized tsunami causing damages to Sumatera mainland such as Padang, Painan or northern Bengkulu provinces and Mentawai Islands. Therefore, it is important to re-design the tsunami warning system, especially in this region, in order to mitigate tsunami risk to coastal region of western Sumatera. Keywords: multi-beam swath bathymetry, 28-channels seismic streamer, seismic reflection, back thrust, mass movement or landslide, tsunami warning system, mitigate tsunami risk Data batimetri dan seismik baru telah didapatkan selama survey kelautan PreTi-Gap (15 Februari hingga 6 Maret 2008). Survei dilaksanakan sepanjang tepian timurlaut Kepulauan. Mentawai menggunakan peralatan multibeam batimetri, seismik saluran ganda 28 kanal dengan 4 sumber energi airgun. Sasaran pertama adalah memetakan kawasan perairan P. Mega dekat pusat gempa besar tahun 2007. Kenampakan batimetri dangkal dicirikan dengan adanya dataran paparan terumbu karang sepanjang 200km yang secara perlahan mengalami penurunan tanpa akifitas sesar. Lebih jauh ke utara dari P. Pagai Selatan sampai di utara P. Siberut, morfologi dasar laut memperlihatkan Perubahan secara signifikan yaitu lembah dalam dan lebar membentuk morfologi dasarlaut yang kasar dengan beda kedalaman antara 50 hingga 1100 meter. Secara umum, topografi dasar laut memperlihatkan perhentian dua lereng pada kedalaman yang berbeda. Diantara batas lereng yang dicirikan adanya kenampakan perlipatan, perbukitan dan bentuk melingkar diperkirakan sebagai hasil gelinciran batuan/tanah. Punggungan terangkat yang teramati merupakan penahan endapan yang melongsor pada lereng curam pada sisi sebelah timurlaut. Sebanyak 14 lintasan sismik refleksi pada sayap bagian timurlaut Kepulauan Mentawai, dari P. Siberut hingga ke selatan P. Pagai. Patahan anjak belakang yang teramati dengan sudut kemiringan ke arah baratdaya memotong bagian tepian timurlaut dari Kepulauan Mentawai dan punggungan terangkat yang terekam pada peta batimetri menegaskan bahwa Patahan Mentawai bukan murni sebagai patahan geser mengkanan akan tetapi juga memiliki komponen patahan anjak belakang. Setiap pergerakan sesar anjak di sisi Cekungan Mentawai dapat memicu gerakan tanah atau longsoran bawah laut dapat membangkitkan tsunami lokal yang mengakibatkan kerusakan di daratan Sumatera seperti di Padang, Painan atau Propinsi Bengkulu bagian utara dan Kepulauan Mentawai. Oleh karena itu adalah sangat penting untuk merencanakan sistim peringatan tsunami khususnya di kawasan tersebut dengan tujuan untuk melakukan mitigasi resiko bencana tsunami di kawasan pantai barat Sumatera. Kata Kunci: multibeam batimetri, seismik saluran ganda 28 kanal, sismik refleksi, sesar anjak belakang, gerakan tanah atau longsoran, peringatan dini tsunami, mitigasi resiko tsunam

    Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada PT. White Horse Ceramic Indonesia

    Get PDF
    In this era of globalization, the information of technology accelerates so fast.Meanwhile with the presence of computer which is one of many sophisticated instruments madeby people is really helpful and to ease people's work due to the emerging of both the hardwareand software. PT. White Horse Ceramic Indonesia fully needs an information system whichsupport a fine salary payment process for the employees. And for that the writer try to make thefinal task about design of employee salary payment in PT. White Horse Ceramic Indonesia. Atnow, the system which is being applied in PT. White Horse Ceramic Indonesia still donemanually, starting from employees data processing and the others data stores which related tothe salary payment transaction until the making of note of salary process, however, themistakes could be happened in registration process, so the making of reports could be affected.Design of Program is the best solution to solve some problems appeared in PT. White HorseCeramic Indonesia. In this design of program, the operational of this business is more effectiveand efficient could be in expectation. Key Word : Design of Program, Employee Salary Payment Program &nbsp

    Karakteristik Intensitas Radioaktivitas Batuan Dan Sedimen Terpilih Di Pantai Sedau, Kalimantan Barat

    Get PDF
    Intensitas pancaran unsur radioaktif berdasarkan data aktivitas batuan dan aktivitas pancaran ß serbuk di Pantai Sedau dilakukan menggunakan metode analisis Spektrometer Gamma dan alat cacah ß terhadap sembilan contoh sedimen dan batuan. Intensitas radioaktif batuan memperlihatkan kisaran U238 dari 0,1202 ± 0,008 Bq/25gr hingga 0,4348 ± 0,005 Bq/25gr; Th232 0,0768 ± 0,005 Bq/25gr hingga 0,4812 ± 0,015 Bq/25gr; sedangkan intensitas gross gammanya berkisar dari 1,0503 ± 0,029 Bq/25gr hingga 5,6433 ± 0,273 Bq/25gr. Semua contoh yang memiliki intensitas unsur radioaktif untuk aktivitas batuan tinggi berasal dari batuan yang sama (monzogranit), yaitu di lokasi SKP08-04. Hasil yang sama pada pancaran ß serbuknya yang memperlihatkan aktivitas ß gross tertinggi juga terjadi di lokasi SKP08-04 pada batuan monzogranit dengan intensitas paparan 0,370 ± 0,025 Bq/25gr. Berdasarkan pengamatan petrografi, monzogranit di SKP08-04 memperlihatkan pelimpahan feldspar dengan kondisi yang relatif belum teralterasi sedangkan berdasarkan analisis geokimia memperlihatkan afinitas berupa seri kalk-alkali yang tinggi potasium. The intensity of the radioactive elements based on the rock activity data and ß powder emission activity on Sedau Coast were done using Gamma Spectrometer analysis method and ß detector to the nine samples of sediment and rocks. Radioactive intensity of U238 in rocks showed a range from 0.1202 ± 0.008 Bq/ 25gr to 0.4348 ± 0.005 Bq/ 25gr; Th232 0.0768 ± 0.005 Bq/ 25gr to 0.4812 ± 0.015 Bq/ 25gr; while the gross gamma intensity ranged from 1.0503 ± 0.029 Bq/ 25gr to 5.6433 ± 0.273 Bq/25gr. All the sample that has high intensity of radioactive element, occurs in the same rock (monzogranite) which is from samples in location SKP08-04. The same results in the emission of ß powder, which showed the highest gross ß activity also occurs in the rocks monzogranite (SKP08-04) with exposure intensity was 0.370 ± 0.025 Bq/25gr. Based on petrographic observations, monzogranite in SKP08-04 showed the presence of abundant feldspar with the condition which relatively not altered, whereas the affinity based on geochemical analysis showed a calc-alkaline series of high potassium

    HST Measurements of the Expansion of NGC 6543: Parallax Distance and Nebular Evolution

    Get PDF
    The optical expansion parallax of NGC 6543 has been detected and measured using two epochs of HST images separated by a time baseline of only three years. We have utilized three separate methods of deriving the angular expansion of bright fiducials, the results of which are in excellent agreement. We combine our angular expansion estimates with spectroscopically obtained expansion velocities to derive a distance to NGC 6543 of 1001±\pm269 pc. The deduced kinematic age of the inner bright core of the nebula is 1039±\pm259 years; however, the kinematic age of the polar caps that surround the core is larger - perhaps the result of deceleration or earlier mass ejection. The morphology and expansion patterns of NGC 6543 provide insight into a complex history of axisymmetric, interacting stellar mass ejections.Comment: Accepted for publication in AJ. 18 pages. 6 figure

    POLIKONDENSASIAZEOTROPIKASAM LAKTATMENJADI POLIASAM LAKTATSEBAGAI BAHAN BAKU KEMASAN

    Get PDF
    POLIKONDENSASIAZEOTROPIKASAM LAKTATMENJADI POLIASAM LAKTATSEBAGAI BAHAN BAKU KEMASAN. Poli asam laktat (PLA) telah mulai dikenal sebagai bahan pengemas pangan karena memiliki ciri yang baik, seperti ciri mekanik, transparansi, keamanan, dan biodegradabilitas. Polikondensasi azeotropik asam laktat telah dilakukan dalam pelarut xilena dan menghasilkan kristal PLA yang diendapkan dengan pelarut metanol dengan bobot molekul 22.000. Gugus fungsinya dikonfirmasi dengan FT-Inframerah dan spektrofotometer ultraviolet. Analisis termal memperlihatkan suhu transisi kaca (Tg) (40 oC sampai dengan 60 oC). Rendemen optimum (72%) diperoleh dalam waktu reaksi 30 jam menggunakan katalis serbuk timah 0,5%. Kristal PLA dibentuk menjadi film lewat metode pencampuran tak langsung dengan agar-agar sebagai bahan pengisi dan asam oleat serta trietanol amin sebagai pemlastis. Film yang dihasilkan memiliki kuat tarik 11 MPa dan elongation 77%. Tg film adalah 100 oC sampai dengan 140 oC. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa PLA berpotensi digunakan sebagai bahan pengemas

    Regency Level Hospital Utilization in Indonesia

    Full text link
    Adanya rumah sakit tingkat kabupaten adalah merupakan tempat perawatan pertama untuk para penderita dan karena itu harus dapat memberikan perawatan minimal kepada para penderita. Rumah sakit sekurang-kurangnya memiliki seorang dokter umum yang bekerja penuh walaupun tidak terdapat tenaga specialist. Kapasitas tempat tidur pada rumah sakit kabupaten bervariasi antara 40 dan 300 t.t. Latar belakang penelitian ini dilakukan karena adanya pemanfaatan rumah sakit yang sangat kurang sehingga pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak ada manfaatnya. Untuk itu maka perlu dilaku­kan USAha-USAha guna memperbaiki effisiensi dan effektivittas pelayanan dirumah sakit berdasar atas sumber-sumber daya vang ada. Pemanfaatan pelayanan rumah sakit oleh masyarakat dipengaruhi beberapa faktor seperti berikut : faktotor-faktor yang berhubungan dengan penderita dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesem­patan misalnya tersedianya waktu, jarak dan keuangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penderita seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan, agama, penilaian tugas-tugas dari pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk keperluan perencanaan program pelayanan kesehatan

    Daun Pandanus Tectorius Park. Potensinya sebagai Bahan Baku Produk Serat Alami

    Full text link
    Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui nilai dimensi serat daun Pandanus tectorius Park yang diambil dari Pantai Amban dan Pulau Mansinam. Selain itu berdasarkan nilai dimensi seratnya, dikaji ketepatan produk yang akan dihasilkan dengan menggunakan bahan baku serat daun P. tectorius Park. Daun P. tectorius Park. yang tumbuh di Pantai Amban diambil dari pohon dengan tinggi sekitar 2 meter dan diameter batang sekitar 12 cm, sedangkan sampel daun yang tumbuh di Pulau Mansinam diambil dari pohon dengan tinggi sekitar 3 meter dan diameter batang sekitar 15 cm serta telah berbuah. Proses maserasi yang digunakan untuk mendapatkan serat daun P. tectorius Park. yaitu mengikuti metode Forest Product Laboratory yaitu menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) dan asam asetat glasial (CH3COOH) perbandingan 20:1 dengan beberapa modifikasi. Nilai parameter dimensi serat (panjang serat, diameter serat dan tebal dinding serat serta diameter lumen) daun pandan yang berasal dari Pulau Mansinam lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari pesisir Pantai Amban. Panjang serat rata-rata 0,9565 mm dan 1,2098 mm untuk contoh daun dari Pantai Amban dan Pulau Mansinam. Diameter serat daun P.tectorius Park dari Amban Pantai sebesar 0,0138 mm dan 0,0151 mm untuk contoh yang dari Pulau Mansinam. Oleh sebab itu, serat daun P. tectorius Park potensial digunakan untuk produksi kertas, bahan baku tekstil dan papan serat.&nbsp
    corecore