21 research outputs found

    Pemanfaatan Azadirachtin Dari Mimba (Azadirachta Indica a. Juss) Untuk Sediaan Anti Semut

    Full text link
    Nowadays, the use of natural plant source insecticides is one of the best choice due to its characteristic, which is safer and easily degradable by nature (biodegradable) compared to synthetic materials. One of plant sources which consists of active components for insecticides is neem plant. The extraction of seed (a1) and leaf of neem (a2) produce neem\u27s active compound was conducted by using Effective Microorganism. The efficacy test of the neem seed and leaf was conducted by using extract concentrated of 3% (b1) and 6% (b2) and observed with interval of 2 to 6 days. The extraction products were evaporated with rotary vacuum evaporator. The extracs obtained were tested their solubility. The higest Azadirachtin were obtained on combination of a1b2 (neem”seeds, EM4, 6%)for 6 days fermentation period which acquired 1313,23 ppm of azadirachtin and combination of a2b2 (neem\u27 leaves, EM4 6%)which acquired 665,69 of azadirachtin. The active compounds were tested their ability as insecticide at 50 ppm of azadirachtin concentratio

    (the Used of Chitosan in Waste Water Treatment)

    Full text link
    Chitosan is biopolymer that occur by treatment of chitin deactylation process, with strong alkali. Chitosan may be used in treating turbid matter in aqueous solution to help remove the turbid matter. Chitosan is used as a viscosity enhancer to settle solids suspended in liquids. Chitosan offers a good volume reduction of waste water, which is an essential requirement for water recovery and poilution prevention

    Mempelajari Aktifitas Lumpur Aktif pada Limbah Cair Industri Pangan sebagai Sumber Mikroba dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan

    Full text link
    Dalam kegiatan produksi, industri pangan selalu menghasilkan limbah, baik berupa limbah padat, limbah cair maupun gas. Salah satu cara pengolahan limbah cair indutri pangan adalah dengan cara biologi, menggunakan mikroorganisme selektif sesuai dengan karakteristik limbah industri pangan yang diolah. Pada kegiatan ini telah dilakukan penelitian penggunaan beberapa jenis starter yang berasal dari lumpur limbah cair yang bersala dari industri tahu, bihun dan roti. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk starter mikroorganisme siap pakai dengan biaya murah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 faktor yakni A,B dan C dimana faktor A adalah jenis limbah cair, yaitu limbah cair industri tahu, limbah cair industri bihun dan limbah cair industri roti. Faktor B adalah jenis starter yang digunakan yakni lumpur aktif/sludge, phenobac dan kontrol. SEdangkan faktor C adalah waktu inkubasi, 0,2m4 dan 6 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumpur aktif dari industri bihun dapat digunakan untuk mengolah limbah industri pangan lainnya. Tingkat penurunan BOD tertinggi adalah perlakuan limbah cair industri tahu dengan menggunakan lumpur aktif industri bihun selama 6 hari dapat menurunkan BOD dari 2667,4 mg/l menjadi 941,2 mg/l (64,71%). Untuk TSS tingkat penurunan tertinggi adalah air limbah bihun penuruan TSS sebesar 83,23%

    Pembuatan Media Uji Mikrobiologi Siap Pakai dari Bahan Baku Lokal Indonesia untuk Pengujian Parameter Angka Lempeng Total

    Full text link
    Saat ini kebutuhan media uji Plate Count Agar(PCA) produk impor, yang harganya relatif mahal. Diperlukan PCA produk lokal berbahan baku lokal Indonesia untuk mengurangi beban biaya uji laboratorium yang membutuhkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian pembuatan formulasi media PCA berbahan baku lokal, terutama bahan tepung agar-agar. Formulasi yang dilakukan adalah penggunaan bahan tepung agar-agar lokal dengan Gel Strenght (GS) 800, 900 dan 1000 gr/cm2, serta agar-agar kertas yang dibuat di laboratorium. Hasil analisis viskositas, pH dan pengamatan secara visual agar-agar kertas yang dibuat, untuk uji coba pendahuluan masih belum sesuai sebagai bahan formulasi pembuatan PCA, namun untuk agar-agar GS 800, GS 900 dan GS 1000 gr/cm2 memenuhi persyaratan SNI 2802:2015 (SNI Tepung Agar-agar) dan memenuhi persyaratan spesifikasi agar-agar untuk keperluan uji mikrobiologi berdasarkan persyaratan Indian Standard (1973). Sedangkan uji T-test pada tingkat signifikansi 5 % (0,05) atau dengan tingkat kepercayaan 95%, pada analisis produk PCA berbahan baku agar-agar lokal dengan GS 800 gr/cm2, dengan pembanding PCA komersial (import) menunjukkan bahwa, formula I (bahan baku agar-agar GS 800 gr/cm2), tidak berbeda nyata dibandingkan dengan PCA komersial pada uji penumbuhan biakan murni E. coli, baik konsentrasi rendah maupun medium, sehingga formula I, direkomendasikan sebagai formula terbaik, dibandingkan dengan formula lainnya

    The Use of Bioactive Neem for Preparation Anti Insects

    Full text link
    Nowadays, the use of natural plant source insecticides in one of the best chosen due to its characteristic, which of safer and easily degradable by nature (biodegradable) compared to synthetic materials. One of plant sources wiich consists of active components for insecticides is neem plant. This study aimed to determine the effect of extraction of active ingredients of neem seeds and leaves by fermentation using Effective Microorganisms (EM4). The Extraction of seed and leaf neem to produce neem's active compound was conducted by using Effective Microorganisms. The efficacy test of the neem seed and leaf was conducted by using fermented extract concentrated of 3% and 6% and observed with interval of 2 to 6 days. The formula used in this experiment which A as raw material and B as concentration of Effective Microorganisms are A1 as neem;s seed, A2 as neem's leaves; and B as concentration of effective microorganisms which is B1 as 3 %, concentration and B2 as 6 % concentration. The extraction product were evaporated with rotary vacuum evaporator. The extracts obtained were tested their solubility. Azadirachtin were obtained on combination od A1B2 for neem,s seeds for 6 days fermentation period which acquired 1313,23 ppm (61,25 %) of azadirachtin and combination of A2B2 for neem;s leaves which acquired 665,69 ppm (69,17%) of azadirachtin from raw materials. The active compounds were tested their ability as insecticide and showed that 50 ppm of azadirachtin concentration still effective for 14 days evaluation

    (the Processing of Effevescent Ginger Extract (Zingiber Officinale Rosc.) Extract.

    Full text link
    The research about the processing of ginger ekstrac (Zingiber Officinale Rose)Effervescent had been conducted by using water solvent with granulation and formulation of sugar,citric acid and sodium bicarbonate.In the premiliminary research 3 (three)type of powder ginger has been treated from ginger extract and sugar with each comparation 70:80 60:90 and 50:100.From those three types of powder ginger that form a granula/crytal which is comparation of ginger extract and sugar 50:100.On the main research powder ginger had been used to create effervescent formula which is the mixture of powder ginger,citric acid,sodium bicarbonate and aspartam with specific comparation.The best result treated from the research of Effervescent product is C formula,which is the comparation of powder ginger :citric acid:sodium bicarbonate:aspartam =92:6:2:0,005.The organoleptic test(taste,colour,smell and apperance)with hedonic method by 15 panelists resulted in C formula as most favourable.Based on observation of effervescent product during incubation (0,14,28,56 days)to sugar concentration is showed tend to descreased,however,the moisture was increased,meanwhile ash content and insoluble matter were not changed

    Ekstraksi Asam Miristat Asal Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) dan Limbah Industri Olahannya

    Full text link
    Biji pala mengandung fixed oil sebesar 20 – 40% yang tersusun dari asam miristat, trimiristin dan gliserida dari asam laurat, stearat dan palmitat, yang memiliki aktivitas sebagai anti oksidan, anticonvulsant, analgesik, antiinflamasi, antidiabet, antibakteri dan antijamur. Limbah pengolahan minyak atsiri asal biji pala saat ini belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan asam miristat yang berasal biji dari biji pala dan limbah industri olahannya, melalui proses ekstraksi menggunakan heksana dan hidrolisis menggunakan KOH-alkohol. Berdasarkan hasil analisa, komposisi asam miristat dalam biji pala yaitu sekitar 23 %, sedangkan dalam limbah pengolahan pala yaitu sekitar 6,5%. Hasil ekstraksi asam lemak dari biji pala dan limbah pengolahan pala, menghasilkan asam miristat dengan komposisi masing-masing lebih dari 85%
    corecore