15 research outputs found

    Sistem Perhitungan Lama Penyinaran Matahari dengan Metode Otsu Threshold (Studi Kasus: St. Klimatologi Barongan)

    Full text link
    Solar radiation measurements in climatology station barongan done by using campbell stokes and record card. Solar radiation is the accumulation of the whole length of the object radiation recorded on the record card. Solar radiation data reading performed by observers by estimating the long of object irradiation compared with the scale of hours listed on the record card. The difficulties encountered by observers in conducting solar radiation data readout is the shape of the object radiation recorded on the record card are not always in the form of elongated areas, some areas disjointed, even can only form small holes along the track on the card record. The purpose of this study was to design and build a system that can be used to calculate solar radiation recorded on the card record, thus increasing the accuracy of measurement data readout. Cropping process is carried out in order to obtain the right area for analysis. The approach method in object segmentation is done by implementing a solar radiation threshold otsu method. The test results showed that the determination o f the radius o f the opening and removing noise value appropriately irradiation can obtain the number o f objects on test images with RMSEof1.4429 compared with the amount o f exposure o f the image o f the original object. Results o f calculation solar radiation by the system showed system RMSE o f 0,51 to observer calculation

    Face Tracking dan Distance Estimation pada Realtime Video Menggunakan 3d Stereo Vision Camera

    Full text link
    Face Tracking dan Distance Estimation pada realtime video menggunakan 3D stereo vision camera yang diajukan dalam paper ini adalah sebuah sistem deteksi wajah dan pengukuran estimasi jarak obyek wajah yang terdeteksi menggunakan 3D stereo vision camera. Dalam penelitian ini dikembangkan sistem untuk deteksi wajah menggunakan Haar Cascade Classifier dan untuk pengukuran estimasi jarak wajah dengan kamera menggunakan proyeksi gambar 2D menjadi 3D. Data 3 dimensi pada stereo vision kamera yang digunakan dapat direkonstruksi menggunakan proyeksi 2 Dimensi dari 2 buah titik kamera pada stereo vision camera. Implementasi deteksi wajah (face tracking) dan estimasi jarak pada realtime video menggunakan stereo vision camera yang diusulkan dapat bekerja untuk mendeteksi setiap obyek wajah manusia dengan baik, dan mampu memberikan estimasi jarak antara obyek wajah yang ditangkap dengan stereo vision camera secara riil. Deteksi wajah dan estimasi jarak wajah yang optimal adalah pada kisaran jarak 51-200cm, dengan deteksi wajah dan estimasi jarak yang ideal adalah pada posisi frontal view. Dari percobaan yang dilakukan dapat dihasilkan sebuah sistem tracking wajah yang robust dan dapat diketahui akurasi perhitungan estimasi jarak dibandingkan dengan jarak riil wajah mencapai 94.74 %

    Segmentasi Citra Menggunakan Watershed dan Itensitas Filtering sebagai Pre Processing

    Full text link
    Segmentasi merupakan langkah pertama dan menjadi kunci. Segmentasi citra merupakan suatu teknik pengelompokkan (clustering) untuk citra. Dengan kata lain, merupakan suatu proses pembagian citra ke dalam wilayah (region) yang mempunyai kesamaan fitur antara lain : tingkat keabuan (gray scale), teksture(texture), warna(color), gerakan)motion).Metode yang termasuk dalam segmentasi citra antara lain : transformasi watershed (Watershed Transformatio). Metode yang didasarkan pada watershed telah dikembangkan dalam beberapa tahun belakangan ini. Secara umum, transformasi watershed dapat dikelompokkan dalam segmentasi sebagai metode yang didasarkan pada wilaya (region). Transformasi watershed merupakan salah satu metode yang cukup baik untuk mendapatkan suatu objek hasil segmentasi. Tetapai metode ini mempunya satu kelemahan yaitu adanya segmentasi yang berlebihan (over segmentation). Maka dari itu sebelum melakukan transformasi perlu dilakukan suatu pre processing dan salah satu teknik yang digunakan adalah noise reduction. Noise Reduction merupakan suatu proses mengurangi noise dari suatu signal, biasanya muncul sebagai akibat adanya pensamplingan yang kurang bagus atau akibat saluran transmisi pada saat pengiriman data. Beberapa jenis noise yang biasanya dijumpai adalah salt and pepper, impulse, dan Gaussian. Terdapat dua macam noise reduction pada intensity filtering, yaitu high pass filtering dan low pass filtering.Dalam penelitian ini dikembangkan suatu penggabungan antara intensitas filtering sebagai preprocessing citra dan transformasi watershed untuk menghasilkan segmentasi dengan kualitas yang lebih baik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan pre processing sebelum tranformasi watershed dapat mengurangi over segmentasi yang berlebihan

    POS Tagging Bahasa Indonesia Dengan HMM Dan Rule Based

    Full text link
    The research conduct a Part of Speech Tagging (POS-tagging) for text in Indonesian language, supporting another process in digitising natural language e.g. Indonesian language text parsing. POS-tagging is an automated process of labelling word classes for certain word in sentences (Jurafsky and Martin, 2000). The escalated issue is how to acquire an accurate word class labelling in sentence domain. The author would like to propose a method which combine Hidden Markov Model and Rule Based method. The expected outcome in this research is a better accurary in word class labelling, resulted by only using Hidden Markov Model. The labelling results –from Hidden Markov Model– are refined by validating with certain rule, composed by the used corpus automatically. From the conducted research through some POST document, using Hidden Markov Model, produced 100% as the highest accurary for identical text within corpus. For different text within the referenced corpus, used words subjected in corpus, produced 92,2% for the highest accurary

    Perbandingan Pewarnaan Citra Grayscale Menggunakan Metode K-Means Clustering dan Agglomerative Hierarchical Clustering

    Full text link
    Proses pewarnaan dengan mengolah citra grayscale menjadi citra berwarna dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menggambar. Pekerjaan seperti ini sangat mahal dan membutuhkan waktu yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas citra grayscale agar hasil yang diperoleh mempunyai kualitas relatif lebih baik dari citra awal, mengimplementasikan teknik-teknik untuk memperbaiki kualitas citra dengan membuat citra yang tidak berwarna (citra grayscale) menjadi citra berwarna, membangun sebuah sistem yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas citra grayscale, dan membandingkan metode k-means clustering dan metode agglomerative hierarchical clustering dalam pewarnaan citra grayscale. Diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan keilmuan dan implementasi sistem pengolahan citra untuk peningkatan kualitas citra grayscale menjadi citra berwarna yang lebih kompleks.Pixel dari citra berwarna dikonversi ke color space, sedangkan citra grayscale akan dihitung adalah nilai gray value. Nilai luminance dan nilai gray dari citra dikelompokkan berdasarkan kedekatan dari masing-masing pixel. Pemetaan warna dilakukan dengan mentransfer nilai chrome untuk ditambahkan pada nilai gray tiap pixel citra grayscale dengan melihat terlebih dahulu similaritas antara tiap pusat cluster citra berwarna dan pusat cluster citra grayscale.Hasil yang diperoleh dalam pewarnaan citra grayscale bergantung pada jumlah cluster yang diberikan, pemilihan kategori citra warna acuan dan pengaruh citra warna acuan pada kategori yang sama. Pengujian pewarnaan berdasarkan analisa subjektif dan analisa objektif yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pewarnaan citra grayscale menggunakan metode k-means clustering lebih baik dibandingkan dengan penerapan metode agglomerative hierarchical clustering

    Perancangan User Interface E-learning Berbasis Web

    Full text link
    E-Learning steadily growing and the ongoing struggle to convince the skeptics of the potential of e-Learning and online virtual classrooms, quality design is the foundation for a successful distance learning program. The design of the instruction and the design of the user interface are critical elements in providing quality education with a virtual, e-Learning model. This White Paper will focus on the design of the e-Learning user interface (UI). This paper provides examples of user interface design from e-Learning prototype
    corecore