2 research outputs found
Kemampuan Pestisida Nabati (Mimba, Gadung, Laos Dan Serai), Terhadap Hama Tanaman Kubis (Brassica Oleracea L)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pestisida nabati yang berasal dari mimba, gadung, Laos dan serai terhadap hama yang sering dijumpai pada tanaman kubis ulat grayak (spodaptera litura L) Hipotesa penelitian tanaman mamba, gadung, Laos dan serai yang berfungsi sebagai pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama pada tanaman kubis. Pengamatan dilakukan setiap 7 hari selama ± 2 (dua) bulan dengan parameter pengamatan presentase serangga-serangga hama. Hasil penelitian menunjukkan populasi ulat graya (spodoptera litura L) pada tanaman kubis menunjukkan tidak berbeda nyata (non significant) pada campuran dari pestisida nabati yang dicoba dari masing-masing perlakuan. Sedangkan presentase serangannya mulai dari serangga berat sampai sangat berat, kecuali control yang memakai bahan kimia reagent dengan bahan aktif Tripronil persentase serangganya 11,62% serangga ringan
Soil-transmitted Helminthic Infection Among People of Different Socio-economic Level (the Prevalence and Intensity of Infection)
Penyelidikan tentang prevalensi dan intensitas dari "Soil transmitted helminthic infection" pada tiga golongan penduduk dengan perbedaan tingkat ekonomi-sosial telah dilakukan di Mundu, Cirebon, Jawa Barat. Dimulai dari penduduk dengan golongan ekonomi-sosial yang relatif terbaik sampai yang terburuk, maka prevalensi untuk Ascaris lumbricoides adalah: 31,5 persen, 59,0 persen dan 80,0 persen; Trichuris trichiura: 43,8 persen, 74,9 persen dan 98,5 persen; cacing tambang 21,7 persen, 44,1 persen dan 81,5 persen, sedang Stronglyloides stercoralis ditemukan hanya 0 persen, 0 persen dan 5.1 persen. Intensitas infeksi dari A. lumbricoides menunjukkan angka-angka: 8935, 18514 dan 20581; T. trichiura; 348,993 dan 2225 dan pada cacing tambang 407,677 dan 1461 telur per satu gram tinya. A. lumbricoides dan T. trichiura menunjukkan prevalensi maupun intensitas yang lebih tinggi pada wanita, sedang cacing tambang baik prevalensi maupun intensitasnya adalah lebih tinggi pada pria. Berdasarkan pembagian menurut umur, maka prevalensi dan intensitas A. lumbricoides dan T. trichiura didapatkan tertinggi pada umur-umur dibawah 14 tahun, sedang cacing tambang pada umur lebih tinggi dari 15 tahun