18 research outputs found

    Ketahanan Di Lingkungan Asam, Kuat Tekan Dan Penyusutan Beton Dengan 100% Fly Ash Tanpa Aktivator

    Full text link
    Penggunaan bahan sisa seperti fly ash pada beton sebagai pengganti semen semakin meningkat karena bahan sisa menyebabkan murahnya biaya konstruksi dan meningkatkan beberapa sifat fisik, mekanik, dan ketahanan pada beton di lingkungan yang ekstrim. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah daya tahan beton HVFA (High Volume Fly Ash) pada jangka waktu lama. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap ketahanan di lingkungan asam, kuat tekan dan penyusutan terhadap beton HVFA dengan penambahan boraks dan kalsium hidroksida. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada penambahan boraks dan kalsium hidroksida berperan positif baik ketahanan pada lingkungan asam maupun pada kekuatan tekan HVFA sampai umur beton 90 hari tetapi penambahan boraks hanya dapat meningkatkan kekuatan tekan beton sampai suatu titik tertentu. Selain itu penambahan boraks juga dapat meminimalkan penyusutan pada beton. Lebih dari itu, ketahanan beton HVFA pada lingkungan asam ternyata lebih baik dari beton dengan seme

    Batako Berlubang Geopolimer Berbahan Dasar Lumpur Sidoarjo

    Full text link
    Lumpur Sidoarjo merupakan material yang sedang dikembangkan sebagai pengganti semen. Alasan digunakannya lumpur Sidoarjo adalah jumlahnya yang melimpah dan telah terbukti memiliki kandungan yang dapat menggantikan fungsi semen. Oleh karena itu sebaiknya lumpur Sidoarjo dijadikan sebagai produk jadi yang berguna, untuk masyarakat secara luas. Salah satu produk yang cocok diproduksi dari lumpur Sidoarjo adalah batako geopolimer. Batako geopolimer sendiri mempunyai beberapa kelebihan daripada batako pada umumnya, antara lain dapat mengurangi pelepasan gas CO2 ke atmosfer karena tidak menggunakan semen, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan, selain itu bahan geopolimer memiliki ketahanan serangan dari luar. Untuk mengolah lumpur agar siap pakai dalam pembuatan batako, lumpur harus melewati beberapa tahapan, antara lain lumpur harus dijemur selama 24 jam, kemudian dimasukkan ke oven selama 24 jam. Setelah itu lumpur dibakar dengan suhu 650ºC selama 9 jam agar sifat lumpur menjadi amorf sehingga dapat digunakan. Lumpur kemudian digiling sampai melewati ayakan nomor 200. Setelah siap dipakai, lumpur dicampurkan dengan pasir, NaOH, serta sodium silikat dengan perbandingan tertentu untuk dijadikan campuran mortar untuk pembuatan batako. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kuat tekan dan penyerapan air dari mortar menunjukkan hasil yang baik, Sehingga produk batako geopolimer memenuhi syarat batako pada umumnya

    Pemanfaatan Bottom Ash Sebagai Agregat Buatan

    Full text link
    The aim of this study is to explore the possible use of bottom ash as artificial aggregates. It is found that the pelletizer method by using mixer without blade is one possibility to manufacture artificial aggregates. The optimum mixture composition of artificial aggregate is found to be 3 BA : 1FA : 0,5 C , by weight, and immersed once in cement slurry. The water content in ssd condition is 27% with the compressive strength of the aggregate 2.4 MPa on the seventh day. Concrete produced with mixture compositition of 1 cement : 1.5 sand by weight, resulted in water content of 14.63% in ssd condition and compresive strength of 14.20 MPa at 28th day

    Karakteristik Beton Geopolimer Berdasarkan Variasi Waktu Pengambilan Fly Ash

    Full text link
    Beton geopolimer merupakan beton geosintetik yang tidak menggunakan semen sebagai bahan dasar, tetapi menggunakan bahan pozzolan berupa fly ash yang banyak mengandung unsur alumina (Al) dan silika (Si) dimana unsur ini sangat memegang peranan penting dalam mempengaruhi karakteristik beton geopolimer. Oleh karena itu, dilakukan pengambilan fly ash sebanyak sepuluh kali untuk mengetahui perbedaan ukuran partikel, nilai pH, dan kandungan kimia pada tiap-tiap fly ash. Dari variasi fisik dan kandungan kimia fly ash, peneliti ingin mengetahui setting time dan kuat tekan dari geopolimer. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ukuran partikel, nilai pH, dan kandungan kimia fly ash turut mempengaruhi dalam setting time dan kuat tekan beton. Kandungan kimia fly ash yang sangat mempengaruhi adalah kadar kalsium. Semakin tinggi kadar kalsium fly ash, maka fly ash tersebut tergolong fly ash yang bagus karena menghasilkan setting geopolimer yang jauh lebih cepat dan kuat tekan geopolimer yang lebih tinggi dibanding dengan fly ash yang memiliki kadar kalsium yang lebih rendah. Kadar kalsium juga turut mempengaruhi nilai pH fly ash, semakin tinggi kadar kalsium fly ash, maka semakin tinggi juga nilai pH fly ash

    Durabilitas Mortar Geopolymer Berbasis Lumpur Sidoarjo

    Full text link
    Lumpur Sidoarjo merupakan salah satu material yang sedang dikembangkan sebagai pengganti semen selain fly ash. Alasan yang mendasari digunakannya lumpur Siodarjo adalah jumlahnya yang melimpah di lapangan yang dianggap sebagai permasalahan lingkungan yang belum dapat teratasi, serta telah terbukti memiliki kandungan yang dapat menggantikan fungsi semen.Adapun salah satu karakteristik material konstruksi yang penting untuk diperhatikan pada lingkungan agresif adalah durabilitas.Mengingat belum adanya penelitian mengenai durabilitas geopolymer dengan lumpur Sidoarjo, maka penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari serangan asam dan difusi ion klorida terhadapmaterial geopolimer dengan lumpur Sidoarjo. Pada penelitian ini dilakukan pengujian durabilitas, yaitu ketahanan terhadap serangan asam sulfat dan penetrasi ion klorida. Pada pengujian terhadap serangan sulfat digunakan dua metode yaitu metode perendaman biasa dan wet dry cycle. Pengujian penetrasi ion klorida menggunakan metode Rapid Migration Test dengan standart Nordtest 492. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa durabilitas mortar geopolimer dengan lumpur Sidoarjo dapat dikatakan baik terutama pada segi penampilan fisik mortar

    Pengaruh Penambahan Boraks Dan Kalsium Oksida Terhadap Setting TIME Dan Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Tipe C

    Full text link
    Beton geopolimer merupakan beton yang berbahan dasar material yang kaya akan unsure alumina (Al) dan silica (Si). Salah satu material yang bisa digunakan adalah fly ash. Namun, penggunaan fly ash dengan tipe C bisa berakibat pada situasi flash set di mana beton mengeras dengan cepat. Mengatasi masalah ini, digunakan boraks sebagai bahan tambahan dalam larutan alkali agar memperlambat setting time dan juga menggunakan kalsium oksida (CaO) agar membantu peningkatan kuat tekan beton geopolimer. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa penambahan boraks pada larutan alkali memberi pengaruh terhadap setting time. Penambahan boraks bisa memperlambat setting time sesuai dengan jumlah kadar boraks yang ditambahkan. Penambahan boraks cenderung menurunkan kuat tekan beton namun, bergantung pada karakteristik fly ash yang digunakan. Penggantian sebagian fly ash dengan kalsium oksida (CaO) memberi pengaruh peningkatan kuat tekan pada beton geopolimer

    Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo Secara Maksimal Dengan Campuran Fly Ash Dalam Pembuatan Mortar Geopolimer

    Full text link
    Penelitian terhadap pemanfaatan lumpur Sidoarjo telah banyak dilakukan sebelumnya. Salah satu cara USAha pemanfaatan yang dilakukan adalah menggunakan lumpur Sidoarjo sebagai bahan pembuatan mortar geopolimer. Pada penelitian kali ini lumpur Sidoarjo yang digunakan digiling selama 12 jam dan fly ash digiling selama 6 jam. Ketika kedua material ini lebih halus, maka luas permukaan partikel bertambah sehingga partikel menjadi lebih reaktif dan juga mortar akan semakin padat. Pada penelitian ini menggunakan variasi water to binder ratio (w/b) dari 0,25; 0,3; 0,35; 0,4. Dari hasil yang didapat, dipilih komposisi campuran dengan w/b yang memiliki kuat tekan dan kelecakan yang bagus yaitu w/b 0,3 dan 0,35. Lumpur Sidoarjo dan fly ash digunakan bersama-sama, dengan perbandingan massa lumpur Sidoarjo yang digunakan mulai dari 0%, 25%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggilingan lumpur Sidoarjo dan fly ash, mortar memiliki berat jenis yang lebih tinggi, tetapi penggilingan fly ash tidak memberikan tambahan kuat tekan pada mortar geopolimer. Perbandingan massa lumpur Sidoarjo dan fly ash yang menghasilkan kuat tekan paling tinggai adalah 50% : 50%. Kemudian nilai kuat tekan mortar geopolimer dengan massa lumpur Sidoarjo dari 60% hingga 90% memiliki nilai yang tidak jauh berbeda
    corecore