41 research outputs found
Factor affecting the GPA of Agribusiness students, in Universitas Terbuka Indonesia
The purpose of this study is to analyze the factors that affect the GPA of students who get Bidikmisi
scholarship by using the Semester Package System (SPS) Plus service. SPS Plus is a package
system of courses i n study program where all courses taken in curriculum structure are arranged and
offered on a package basis for each semester. In general, UT students are not required to attend Face to Face (FtF) tutorial provided by UT, but for Bidikmisi scholars which use SPS Plus Services, they are required to a ttend FtF tutorial for all courses in the package. By following FtF tutorial, students are expected to get a high GPA, this is because they are new graduates from high school and the l evel of independence in terms of l earning is still not so good. GPA is influenced by two factors, namely individual factors and social factors. Individual factors consist of maturity/growth, intelligence, practice, motivation, and personality. While social factors can be seen from the condition of fami ly, teachers and how to t each, the tool s used for learning, environment, opportunities and social motivation. The population of this research is 697 students of Bidikmisi scholarship program in Faculty of Mathematical and Sciences with SPS Plus service, and the sample used is students of 300 Agribusiness study program. The data were analyzed by using factor analysis, and the result in general GPA not have a correlation with internal and external factors, but GBA has a correl ation with internal and external factors in a group of GPA 2.50-2.75 and GPA 3.5 or more
Sebuah Pengamatan, Mencari Alternatif Pengembangan Program Sertifikat Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan setelah berintegrasi dengan FISIP-UT
Mengamati perkembangan suatu program baru yang ditawarkan ke pasaran, akan dapat terlihat kendala-kendala apa yang dihadapi. Selama kurang lebih 3(tiga) tahun, ternyata program sertifikat Wirausaha Mandiri Terarah paket A, yang kemudian namanya berubah menjadi program Sertifikat Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan karena berintegrasi ke FISIP UT, mengalami perkembangan yang ternyata kurang memuaskan bila dilihat dari jumlah peserta yang mengikutinya. Kurangnya peminat yang mengikuti program sertifikat kewirausahaan dan Ketenagakerjaan ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain masalah yang berhubungan dengan manajemen, baik yang menyangkut kerja sama antar instansi maupun manajemen pengelolaannya. Untuk menanggulangi ma alah ini perlu diadakan perbaikan. Alternatif perbaikan yang mungkin dapat dilaksanakan adalah yang berhubungan dengan perbaikan kerjasama antar instansi, perbaikan cara kerja masing-masing unit terkait dan tidak menghilangkan kemungkinan untuk menghapus program ini secara perlahan-lahan, apabila alternatif pertama tidak dapat dilaksanakan