4 research outputs found

    Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Karakteristik Sampah Padat pada Kawasan Summarecon Serpong

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 telah menjadi pandemi global dan memberikan dampak bagi sektor – sektor kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Dengan penyebaran Covid-19 yang bersifat masif menyebabkan negara – negara yang ada di seluruh belahan dunia mengambil kebijakan lockdown berupa pembatasan sosial agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan hanya beraktivitas didalam rumah. Adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar menyebabkan masyarakat akan lebih banyak memproduksi limbah sampah padat rumah tangga dengan berbagai jenis sampah padat berbahaya yang berkaitan dengan perlindungan diri terhadap wabah Covid-19, seperti masker, sarung tangan, pelindung muka dan peralatan perlindungan lainnya. Dengan kebijakan tersebut, tentu saja sebagian besar penghuni Kawasan Summarecon Serpong akan berdiam diri di rumah dan apabila harus keluar rumah tentunya akan menggunakan perlengkapan perlindungan. Berdasarkan hal ini tentu saja akan berdampak pada jenis dan volume sampah yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu kegiatan yang terdapat pada obyek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakteristik sampah seperti jumlah dan jenis sampah dihasilkan Kawasan Summarecon Serpong. Dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka mengurangi dampak Covid-19 menyebabkan produksi sampah anorganik meningkat sekitar 5% yang berasal dari sampah komersial. Sementara itu, pada Kawasan Non Komersial terjadi pergesaran distribusi jenis yang saat ini didominasi oleh sampah anorganik. Produksi sampah total Kawasan Summarecon Serpong pada saat Pandemi Covid-19 pada bulan April 2020 mengalami penurunan sebesar 55%. Penurunan drastis ini lebih disebabkan dengan adanya kebijakan PSBB yang dilaksanakan pada wilayah Jakarta dan distribusi produksi sampah Kawasan Summarecon Serpong yang dominan berasal dari Sampah Komersial. Karakteristik sampah meliputi jenis dan volume sampah pada sebelum Pandemi Covid-19 dan saat pandemi Covid-19 terjadi. Dengan adanya kebijakan PSBB yang dilaksanakan pemerintah daerah dalam mengurangi penyebaran virus Covid 19 di wilayah Sekitar Kawasan Summarecon Serpong sangat berdampak dalam perubahan karakteristik jenis dan volume sampah

    PENERAPAN PRINSIP CONNECTIVITY PADA KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT ISTORA- SENAYAN

    Get PDF
    The Istora-Senayan Transit-Oriented Development (TOD) area is a strategically located gateway for tourists and foreign investors coming to Jakarta. It is near the Gelora Bung Karno (GBK) complex, a venue for international sporting events, and the Sudirman Central Business District (SCBD), the business hub of Jakarta. This area holds great potential due to its connectivity. This research aims to evaluate the implementation of connectivity principles in the Istora-Senayan Area. The research method utilized a qualitative approach with spatial analysis and descriptive analysis. The findings indicate that 74.4% of the Istora-Senayan area meets the requirements for access to public transportation, as it is within a maximum walking distance of 800 meters. However, accessibility for people with disabilities is not fully integrated, especially in the SCBD area, where high visitor density poses challenges due to guiding blocks on pedestrian ways managed by SCBD. The proposed solution is to integrate guiding blocks throughout the Istora-Senayan Area to facilitate people with disabilities in using pedestrian ways. ABSTRAK Kawasan TOD Istora-Senayan merupakan lokasi strategis yang merupakan pintu gerbang bagi wisatawan dan investor asing datang ke Jakarta karena berdekatan dengan kompleks Gelora Bung Karno (GBK) yang menjadi lokasi perhelatan olahraga internasional serta Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi pusat bisnis di DKI Jakarta yang memiliki potensi pada konektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan prinsip connectivity pada Kawasan Istora-Senayan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan sebesar 74,4% di kawasan Istora-Senayan sudah memenuhi persyaratan akses menuju transportasi umum karena memiliki jarak tempuh berjalan kaki maksimal 800 meter, sedangkan akses untuk penyandang disabilitas masih belum terintegrasi keseluruhan oleh guiding block yang berada pada pedestrian ways, khususnya pada kawasan SCBD dengan kepadatan pengunjung tinggi karena pedestrian ways yang dikelola oleh pihak SCBD. Usulan solusi pemecahan permasalahan adalah mengintegrasikan guiding block keseluruh Kawasan Istora-Senayan agar mempermudah penyandang disabilitas dalam menggunakan pedestrian ways

    Teori Bigness S,M,L,XL pada Arsitektur Monumental Kota (Kasus: Paris, Dubai, dan Singapura)

    Get PDF
    Sejarah perkembangan modernisme dalam arsitektur maupun urbanisme telah meninggalkan legasi berupa penekanan fungsional terhadap perancangan kota. Tipologi bangunan tinggi muncul karena perkembangan kebutuhan manusia sejak masa Chicago School hingga kini melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Selain bangunan tinggi, skala bangunan atau kawasan yang didesain oleh para arsitek kerap kali sangat monumental hingga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang terlepas dari konteks lingkungan sekitarnya. Rem Koolhaas menuangkan pikirannya mengenai keadaan deksriptif kota-kota saat ini ke dalam konsep yang diberi nama Bigness atau kemegahan. Bigness membicarakan bagaimana pengaruh skala bangunan terhadap konteks dari para arsitek dalam perancangan kota atau kawasan. Megaprojek maupun megabuilding menjadi fenomena kota di dunia dengan perwujudan bentuk beragam dalam variasinya karena menekankan kualitas sculptural. Koolhaas menggarisbawahi bahwa Generic City adalah kota tanpa identitas yang menjadi konsekusensi dari arus globalisasi, khususnya dalam arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana konsep bigness diaplikasikan pada kota-kota global. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan content analysis. Kasus yang diambil untuk makalah ini adalah kota Paris, Dubai, dan Singapura. Hasil pembahasan adalah adanya pengembangan kota dari tabula rasa atau clean state terhadap Singapura dan Dubai. Baik dari Paris, Dubai,dan Singapura memiliki kesamaan tataruang , yaitu adanya cluster tematik di mana desain berasal dari sayembara maupun starchitect

    VERTICAL HOUSING DESIGN WITH BIOPHILIC APPROACH IN EAST JAKARTA

    No full text
    The city of Jakarta as the capital city of Indonesia is one of the areas that many people live in. The city of Jakarta is also the center of a rapidly growing economy in Indonesia, so that a large number of residents decide to settle there. This causes the issue of significant population growth every year. This population growth causes an increase in the need for a dwelling. With increasingly limited land in Jakarta, vertical housing such as apartments can be a solution to provide a residence with a large capacity on limited land. In addition, the location of the land to be discussed is in Jakarta Garden City, Cakung, East Jakarta. The East Jakarta area itself is an industrial area, this can be seen from the location of the Jakarta Garden City site which is surrounded by industrial buildings such as factories and warehouses. With the existence of industrial activities around the location causing the environment to be less good due to pollution. Therefore, the application of biophilic design as a design theme can be a solution to this environmental issue. Biophilic itself is a concept that focuses on the relationship between humans and nature or the surrounding environment. In the design process, a data search was conducted that focused on 14 biophilic patterns, which would become a reference for the design. The application of this biophilic concept is expected to reduce the negative impact of pollution produced by industrial areas around the site. The biophilic concept also implements greenery into its design so that it is hoped that this greenery can act as a filter that captures pollution and cools the surrounding air
    corecore