3 research outputs found

    Gambaran Pengetahuan Penderita Dm terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU Ipi Medan Tahun

    Full text link
    Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization(WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur mayoritas  berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi  mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik sebanyak 3 responden  (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2  responden  (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10 responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman   mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden (83,3%), dan minoritas pernah melakukan  berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden (26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren

    Gambaran Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU Ipi Medan Tahun 2015

    Full text link
    Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur mayoritas  berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi  mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik sebanyak 3 responden  (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2  responden  (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10 responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden (83,3%), dan minoritas pernah melakukan  berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden (26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren

    Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Tahun 2011

    Full text link
    Flood preparedness will show the existence of attitudes and knowledge in the face of disaster and became an important part, especially in areas frequently hit by floods as the village of Perkebunan Bukit Lawang. flooding potentially occurred in the village of Perkebunan Bukit Lawang as in 2004. This is because the nature of the slope of the Bahorok River basin as  well as the many people who cut down trees around the river and a lot of activity in near the river. The purpose of this study to analyze the influence of knowledge and attitudes towards community preparedness in the face of catastrophic flooding in the village of Bukit Lawang district Bahorok Plantation. This type of research is analytical research using explanatory approach. The population in this study were all heads of families in the village of Perkebunan Bukit Lawang in 2011, amounting to 740 people to the sample amounted to 89 people drawn at random proportional sampling. Data obtained through interviews using questionnaires, were analyzed with multiple logistic regression. The results showed that statistically there is the influence of knowledge and attitudes towards community preparedness in the face of catastrophic floods in the village of Perkebunan Bukit Lawang in 2011 Variable attitude householders provide the most impact to the value of β coefficient (21.623). Necessary improvement of environmental health, so people are not too exploit nature for his life and eventually destroying the forest. Moreover, given counseling about preparedness in facing the potential hazards that arise in the area, such as floods. In addition, local governments are also expected to create policies that support the implementation of the conservation of protected forests and the prevention of forest destruction in order to prevent the emergence of flood disaster
    corecore