2 research outputs found

    Studi Pola Konsumsi Teh Di Indonesia Untuk Mendukung Diversifikasi Produk Yang Berkelanjutan (A Study of Tea Consumption Pattern in Indonesia Toward Sustainable Product Diversification)

    Full text link
    Penelitian mengenai eksplorasi perspektif konsumen terhadap persyaratan produk teh telah menjadi perhatian dunia, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen dan daya saing pasar. Khususnya di Indonesia, kebutuhan pasar yang lebih luas dan kebijakan pemerintah yang relevan terhadap pertimbangan lingkungan membuat masalah ini juga perlu ditangani secara signifikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pola konsumsi teh di Indonesia untuk mendukung diversifikasi produk yang berkelanjutan. Desain penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei. Kuesioner dikembangkan menggunakan wawancara terstruktur, dengan jumlah responden sebanyak 188 orang. Survei ini mengakomodasi teh secara umum, seperti teh hijau, teh putih, teh hitam, dan lain-lain . Hasil penelitian menunjukkan preferensi responden terhadap teh yang paling dominan adalah jenis teh celup (57,45%), teh serbuk (28,19%) dan teh siap minum (14,36%). Responden dengan usia 31-40 tahun paling banyak menkonsumsi teh setiap hari (1,90 gelas.hari-1). Sebanyak 78,19% responden memilih konsumsi teh tawar setiap hari, diikuti oleh teh dengan susu 12,23% dan teh dengan krimer 9,57%. Hasil analisis lebih lanjut menggunakan Likelihood Ratio Test, didapatkan bahwa antara variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemilihan jenis teh

    The Renewability Indicator and Cumulative Degree of Perfection for Gamboeng Tea; Part.2, Exergy Calculation of Tea Factory

    Full text link
    Renewability Indicator (RI) and Cumulative Degree of Perfection (CDP) were used to observe sustainability of Gamboeng Tea. The assessment then compared with black tea process in Black Sea Region in Turkey from the previous study. Calculation of exergy for Gamboeng fresh tea leaf had already described in Part.1. Since the main process for both production was drying, then tropical humid climate in Gamboeng is the main challenge to increase efficiency, and thus, renewability. This second part described the significant improvement of renewability had applied in Gamboeng by using wood pellet in rotary pannier. Further recommended improvement were by installing better humidity detector and connected to the process control so the process can adapt the ambient change which the relative humidity can be varied from 65% and up to 92%
    corecore