9 research outputs found

    Analisis Kinerja Satker Pengawasan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan (Psdkp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat

    Full text link
    Fisheries surveillance of fishing areas are Civil Servants (PNS) were given the duties, responsibilities, authority, rights in full by the competent authorities to conduct surveillance of fishing activities include licensing documents fishing effort, the catch, the crew, loog book fishery , region capture, utilization of fish resources and the environment and other related arrest. The purposes of this study were to identify the functions and roles of PIU PSDKP performance, and analyze the activities of Satker Supervision Analyzing Marine Resources and Fisheries in the Palabuhanratu Nusantara fishing port, Sukabumi, West Java. The method used in this research was descriptive based on case studies. The sampling method used was census. The results obtained performance of Satker Monitoring of Marine Resources and Fisheries has said as well, that is the fundamental duty of each employee would have held but for surveillance at sea can be said to be less good. This is due to the facilities and infrastructure that are not conducive to such monitoring. Need to increase the number of speed boat fleet to support performance monitoring Satker Monitoring of Marine Resources and Fisheries

    Analisis Teknis Dan Ekonomi Alat Tangkap Arad (Genuine Small Trawl) Dan Arad Modifikasi (Modified Small Trawl) Di Ppp Tawang Kendal

    Full text link
    Penggunaan Arad (Small Trawl) di Perairan Indonesia, khususnya di PPP Tawang telah dilarang oleh pemerintah berdasarkan Keppres No. 39 tanggal 1 Juli 1980 karena dianggap tidak ramah lingkungan. Akan tetapi banyak nelayan yang masih menggunakan alat tersebut untuk operasi penangkapan. Penelitian ini dilakukan karena agar Arad dapat dioperasikan di PPP Tawang dan menjadi alat tangkap yang efektif dan efisien baik secara teknis maupun secara ekonomi melalui modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek teknis; jenis dan berat total hasil tangkapan; serta aspek ekonomi (pendapatan, biaya, keuntungan dan R/C ratio) alat tangkap Arad dan Arad modifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis data, yaitu analisis ekonomi dan analisis uji t. Hasil penelitian berdasarkan aspek teknis, mengindikasikan bahwa alat tangkap Arad dan Arad Modifikasi hampir sama. Perbedaannya tersebut terletak pada bagian badan jaring dan codend. Umumnya Arad terdapat 5 badan jaring dan mesh size codend 0,75 inchi sedangkan Arad Modifikasi hanya terdiri dari 3 badan jaring dan mesh size codend 1,5 inchi. Berat hasil tangkapan pada Arad lebih banyak dibandingkan dengan Arad modifikasi karena pada Arad modifikasi lebih selektif terhadap ukuran ikan yang tertangkap. Pendapatan dari Arad modifikasi lebih rendah daripada pendapatan dari Arad, tetapi keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian Arad Modifikasi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan biaya produksi Arad Modifikasi lebih sedikit. Fishing activities using small trawl was prohibited by Indonesian government, especially in Tawang, Kendal sea waters base on Keppres No. 39 tanggal 1 Juli 1980 due to selective issue and not envromentaly friendly. But until today fishers still operation this fishing gear for fishing activity. Therefore, this research was conducted as expected Arad can be operated in PPP Tawang effective and efficient both technically and economically for fishing. The purpose of this research were to analyze the technical aspects; catching composition and total weight; also economic aspects (income, expenses, profit and R/C ratio) for both genuine and modified small trawl. The method used was descriptive method. Data analysis methods, using economic analysis and t-test analysis for total weight differences between genuine and modified small trawl. The result construction genuine and modified small trawl is almost the same. The differences were in the body and codend. Genuine has 5 bodies and codend mesh size of 0.75 inch while in modified Arad has 3 bodies and codend mesh size of 1.5 inch. The catching composition that were caught was same. For the total weight of the genuine small trawl catching was more than Modified small trawl, because Modified Arad was more selective than genuine; and income at Modified Arad smaller than the income of genuine. But the benefits from the operation of modified small trawl was higher. It\u27s because the production costs modified small trawl was cheaper

    Analisis Finansial USAha Perikanan Tangkap Cantrang 30 Gt Di Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Tasik Agung Rembang

    Full text link
    Kabupaten Rembang merupakan Kabupaten yang terletak di pantai Utara Provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah produksi perikanan tangkap terbesar di Provinsi Jawa Tengah dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Penelitian ini mengambil USAha penangkapan cantrang karena alat tangkap cantrang merupakan salah satu alat tangkap yang jumlahnya paling banyak dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Rembang. Kapal cantrang yang dioperasikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung berkisar antara 10 – 30 GT dengan 1 trip selama Β± 7 – 25 hari. Mayoritas masyarakat di Desa Tasik Agung bekerja sebagai nelayan cantrang. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diketahui sampai seberapa jauh kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap cantrang masih dapat memberikan keuntungan dan dikatakan layak. Penelitian ini bertujuan mengkaji aspek teknis perikanan cantrang dan menganalisis aspek kelayakan finansial USAha penangkapan cantrang di PPP Tasik Agung Rembang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan studi kasus. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden 8. Metode analisis data yang digunakan adalah NPV, IRR, PP dan B/C Ratio. Hasil penelitian diketahui bahwa investasi yang diperlukan untuk USAha perikanan tangkap cantrang dengan ukuran kapal 30 GT berkisar antara Rp. 505.600.000,- sampai Rp. 598.200.000,-. Pendapatan rata-rata sebesar Rp. 1.070.260.281,-/th dengan biaya total Rp. 902.028.022,-/th menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 168.232.259,- /th. Berdasarkan hasil perhitungan analisis finansial USAha perikanan tangkap cantrang diperoleh nilai NPV rata-rata Rp. 946.550.226,-, B/C ratio rata-rata 1,13 , IRR rata-rata 31% dan PP (Payback Period) rata-rata 3,30. Kesimpulan yang diperoleh adalah USAha perikanan tangkap cantrang di PPP Tasik Agung Rembang dapat dikatakan layak secara finansial. Rembang Regency is one of regencies located in the North Coast Area of Central Java Province which produces the largest fishing catch in Central Java Province. The object of this research is Danish Seine, a fishing gear that is more in its quantity in Rembang Sub district than other sub districts in Rembang Regency. Danish Seine, operated in Tasik Agung Fishing Port, has size 10 – 30 GT with its fishing trip is around 7 - 25 days. Most of people in Tasik Agung Village work as a fisherman using Danish Seine. Related with this condition, it is necessary to know how long fishing activity using Danish Seine will be profitable and can be done feasibly. The purpose of this research is to assess the technical aspect of Danish Seine and analyze feasibility aspect of fishing business using Danish Seine in Tasik Agung Coastal Fishing Port. This research was conducted on December 2013 until January 2014. The method used in this research is descriptive method and case study. The purposive sampling method is used in this research which gets 8 respondents. The data were analyzed using NPV, IRR, PP and B/C ratio. The findings of the research implies that the minimal investment required for fishing business using Danish Seine with a ship having size 30 GT was about Rp. 505.600.000,- to Rp. 598.200.000,-. The business made Rp. 1.070.260.281,-/year of average income with Rp. 902.028.022,-/year of total cost, this business made profit of Rp. 168.232.259,- /year. Based on the calculation of financial analysis of fishing business using Danish Seine, the average NPV is Rp. 946.550.226,-, the average of B/C ratio is 1,13 , the average of IRR is 31%, and the average of PP (Payback Period) is 3,30. From this research, it can be concluded that the fishing business using Danish Seine in Tasik Agung Fishing Port, Rembang is feasible

    Analisis Faktor Produksi Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus SP) Di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah

    Full text link
    Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang merupakan salah satu penghasil rajungan (Portunus sp) dengan alat tangkap jaring pejer yang dominan digunakan. Permintaan akan rajungan di pasar lokal maupun luar sangat tinggi sehingga banyak nelayan yang mengoperasikan jaring pejer untuk menangkap rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor produksi yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan jaring insang (gill net) rajungan dan menganalisis faktor produksi yang paling berpengaruh dan seberapa besar pengaruh faktor produksi terhadap hasil tangkapan rajngan di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus bersifat deskriptif dan metode pengambilan sampel purposive sampling.Metode analisis yang digunakan berupa uji asumsi klasik dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berperan nyata pada unit penangkapan jaring insang di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang terdapat tiga faktor dari tujuh variabel, diantaranya bahan bakar (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan daya mesin (X5). Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi unit penangkapan jaring insang di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah dapat direpresentasikan dalam model fungsi Cobb-Douglas, yaitu sebagai berikut: Ln Y = 0,938 – 0,597 ln X1 + 0,539 ln X2 + 0,391 ln X5. Sukoharjo village, Rembang is one of the largest swimming crab (Portunus sp) with pejer net fishing gear (gill nets). The demand for crab in local and foreign markets are very high, that's why there are many fishermen who operate nets pejer (gill nets) to catch swimming crabs. This study aims to identify factors that affect the production of swimming crab catches using gill nets (gill net) and analyze the factors of production that very influential and how big the influence of factors production to catch swimming crab in the village of Sukoharjo, Rembang, Central Java. The method used in this research is descriptive case studies and purposive sampling method. The analytical method used is the classic assumption test and the Cobb-Douglas production function. The results showed that the factors that contribute to the gill net fishing unit in the village of Sukoharjo, Rembang were three factors of seven variables, they are fuel (X1), the number of workers (X2), power machines (X5). The relation between the factors of production to the production of gill net fishing unit in the village of Sukoharjo, Rembang, Central Java can be represented in the model of the Cobb-Douglas function, namely as follows: Ln Y = 0,938 – 0,597 ln X1 + 0.539 ln X2 + 0,391 ln X5

    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Unit Penangkapan Jaring Cumi (Cast Net) Di Ppn Kejawanan Cirebon, Jawa Barat

    Full text link
    Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan yang berada di Kota Cirebon, Jawa Barat merupakan pelabuhan yang memproduksi cumi-cumi dengan skala besar yaitu mencapai 2.300 ton pada tahun 2013. Produksi cumi-cumi mengalami peningkatan selama kurun waktu 5 tahun, volume produksi yang cukup besar 681 ton pada tahun 2010 dan meningkat drastis menjadi 2.000 ton pada tahun 2011. Dengan volume produksi yang terus meningkat menyebabkan alat tangkap jaring cumi (cast net) di PPN Kejawanan Cirebon menjadi unit penangkapan dominan dan menjadi andalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor produksi yang berperan penting dan mengestimasi hubungan antara produksi dengan faktor produks di PPN Kejawanan Kota Cirebon, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus bersifat deskriptif dan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis yang digunakan berupa uji asumsi klasik, koefisien determinasi (R2), uji F, uji t-student, dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Faktor-faktor yang berperan nyata pada unit penangkapan jaring cumi di PPN Kejawanan terdapat enam faktor dari delapan variabel, diantaranyaPanjang API (X1), jumlah BBM (X3), lama trip (X4), jumlah watt lampu (X6), jumlah ABK (X7), PK mesin kapal (X8).Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi unit penangkapan jaring cumi di PPN Kejawanan Cirebon dapat direpresentasikan dalam model fungsi Cobb-Douglas, yaitu sebagai berikut: ln Y = 94,815 + 2,017 X1 – 1,383 X2 + 1,487 X3 – 7,545 X4+ 2,761 X5 + 1,766 X6. Dari persamaan model regresi berganda Cobb-Douglas yang diperoleh tidak semua variabel bebas berpengaruh dalam meningkatkan hasil produksi cumi-cumi, akan tetapi terdapat dua variabel yang dapat menurunkan hasil produksi unit penangkapan jaring cumi di PPN Kejawanan Cirebon, yaitu variabel jumlah BBM dan jumlah watt lampu. Kejawanan National Fishing Port which is located in the city of Cirebon, West Java is the port which produces squid with large scale reaching 2,300 tons in 2013. Production of squid increased during the period of 5 years, a large enough volume of production 681 tons in 2010 and increased dramatically to 2,000 tons in 2011. With the increasing production volumes caused the net squid fishing gear (cast net) in Kejawanan National Fishing Port Cirebon become the dominant fishing gear and become a mainstay. This research is purpose to assess the performance of technical squid nets and factors of production, estimates the relationship between production by a factor of production, as well as business profit analysis unit, determines the net catching squid (Cast net) in Kejawanan National Fishing Port Cirebon, West Java. The method used in this research is descriptive case studies and purposive sampling method. The analytical method used in the form of classic assumption test, the coefficient of determination (R2), F test, Student's t-test, the Cobb-Douglas production function and profit analysis effort. there are six factors of eight variables, including length of API (X1), the amount of fuel (X3), a long trip (X4), the amount of wattage lamp (X6), number ABK (X7), ship engines (X8).The relationship between the factors of production with the production of unit catching squid nets in Kejawanan National Fishing Port, Cirebon can be represented in the model of the Cobb-Douglas function, as follows: ln Y = 94,815 + 2,017 ln X1 – 1,383 ln X2 + 1,487 ln X3 – 7,545 ln X4+ 2,761 ln X5 + 1,766 ln X6. From equation regression models obtained Cobb-Douglas is not all independent variables influence in increasing the production of squid, but there are two variables which can reduce production unit net catching squid in Kejawanan National Fishing Port, the variable amount of fuel and the amount of wattage lamp

    Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Ikan Manyung (Arius Thalassinus) Di Tpi Bajomulyo Juwana Pati

    Full text link
    Ikan Manyung (Arius thalassinus) merupakan salah satu produk perikanan pantai di Laut Jawa yang termasuk dalam kelompok ikan demersal dan jenis ikan lepas pantai. Produksi ikan Manyung (Arius thalassinus) terbanyak di Kabupaten Pati didaratkan di TPI Bajomulyo Unit I Juwana. Total produksi ikan Manyung (Arius thalassinus) yang didaratkan di TPI Bajomulyo Unit I selama tahun 2008 – 2012 adalah 1.720.389 kg dengan rata-rata produksi per tahun 344.077 kg. Ikan Manyung (Arius thalassinus) di TPI Bajomulyo Unit I memiliki harga yang tinggi tetapi tidak stabil. Faktor - faktor yang mempengaruhi harga yang akan diteliti untuk penelitian antara lain jumlah produksi (X1), jumlah bakul (X2), mutu ikan (X3) dan ukuran berat ikan (X4). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga ikan Manyung (Arius thalassinus) yang didaratkan di TPI Bajomulyo Juwana unit I dan menganalisis margin pemasaran ikan Manyung (Arius thalassinus) di TPI Bajomulyo Juwana unit I. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan produksi ikan Manyung (Arius thalassinus) di TPI Bajomulyo Juwana unit I tahun 2008 - 2012 mengalami peningkatan yaitu 214.363 kg (2008); 334.020 kg (2009); 517.504 kg (2010); 324.423 kg (2011); dan 330.079 kg (2012). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai hubungan berbanding lurus dengan harga rata-rata ikan Manyung (Arius thalassinus) adalah mutu ikan dan ukuran berat ikan Manyung (Arius thalassinus) dengan persamaan regresi Y = 7347,557 - 0,096 X1 + 286,301 X2 +132,055 X3 + 928,037 X4. Lembaga pemasaran yang memperoleh margin terbesar dalam saluran pemasaran ikan Manyung (Arius thalassinus) di TPI Bajomulyo Unit I adalah di restoran dengan harga jual Rp. 18.000,

    Analisis Kelayakan Finansial USAha Perikanan Tangkap Jaring Insang Permukaan ( Surface Gill Net) di Pangkalan Pendaratan Ikan (Ppi) Banyutowo Kabupaten Pati

    Full text link
    Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang strategis di bidang perikanan. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui tingkat pendapatan USAha alat tangkap Gillnet, mengidentifikasi aspek-aspek ekonomi dan menganalisis aspek finansial USAha alat tangkap Gillnet di PPI Banyutowo Pati. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2015 di PPI Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan penentuan jumlah sampel ini menggunakan rumus pengambilan sampel menurut Suparmoko dengan jumlah responden 12 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis finansial dan kelayakan USAha yaitu NPV, IRR, B/C ratio, dan Payback Periode (PP). Dari analisis finansial yang dikaji untuk USAha perikanan tangkap jaring insang (Gillnet) di PPI Banyutowo diperoleh hasil sebagai berikut NPV dengan nilai Rp.11.553.698,-, IRR 30% dengan nilai B/C 1,10 dan nilai PP 6,15. Dari penelitian ini kesimpulan yang diperoleh adalah USAha perikanan tangkap jaring insang Permukaan (Surface Gillnet) di PPI Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, dikatakan layak dan menguntungkan. Pati Regency is one of regencies in Central Java province, a strategic area in the field of fisheries. Purpose of this study are to determine the income level of the Gillnet fishing bussiness, identified echonomy aspect and analysis financial aspect Gillnet fishing bussiness in PPI Banyutowo Pati. This research was conducted on February and March 2015 in PPI Banyutowo Dukuhseti District of Pati regency, Central Java Province. The method used in this research is descriptive, and the sampling method used is purposive sampling method and determining the amount of this sample using the formula Suparmoko sampling according to the number of respondents 12 people. The analytical method used is the method of financial analysis and feasibility namely NPV, IRR, B/C ratio, and Payback Period (PP). The results of the financial analysis for the studied fishery business gill net (gillnet) in PPI Banyutowo Dukuhseti District of Pati regency, Central Java Province as follows NPV of Rp. 11.553.698,-,IRR value 30%, B/C value 1,10 and PP 6,15 The Conclusions of this study were obtained from business fishery capture Surface gill nets in PPI Banyutowo Dukuhseti District of Pati regency, said to be viable and profitable

    Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Ikan Layang (Decapterus Russelli) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur

    Full text link
    Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga ikan Layang (Decapterus russelli) dan menganalisis variabel-variabel yang paling berpengaruh terhadap harga ikan Layang (Decapterus russelli) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan. Waktu dan tempat dilaksanakannya penelitian November-Desember 2013. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan analisis deskriptif, dimana data yang mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan korelasi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 16. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan harga ikan layang adalah mutu/kualitas dan jumlah bakul sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh adalah jumlah produksi dan berat ikan layang. Variabel mutu dan dan jumlah bakul adalah fakotr yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap pembentukan harga ikan layang karena memiliki nilai koefisien korelasi (r) mendekati +1. Price is one determinant of success because the price determines how much profit to be derived from sales of its products in the form of goods or services . This research was held November to December 2013, with the purpose of research is to analyze the factors that affect the price of Indian scad fish (Decapterus russelli) in Brondong Fishing Port Lamongan and analyze the variables that most affect the price of Indian scad fish (Decapterus russelli) in Brondong Fishing Port Lamongan. The method used in this study was the case study method with a descriptive analysis, where the data are first arranged, described, and then analyzed . The sampling methode was purposive sampling. Data was analyzed by multiple linear regression and multiple linear correlation (used by software SPSS 16). Research results showed that the price factor forming Indian scad fishwere the quality and the number of fish trader, and than factors that did not make a price were the amount of production and weight of Indian scad fish. Quality and amount of production factors that have strong correlation of Indian scad fish because it has a correlation coefficient (r) close to +1
    corecore