2 research outputs found

    KEPADATAN DAN DISTRIBUSI SPASIAL ZOOPLANKTON DI SELAT BALI

    Get PDF
    Selat Bali lebih dikenal karena melimpahnya ikan lemuru (Sardinella lemuru) yang bernilai komersial dan merupakan sumber mata pencarian nelayan dan lapangan kerja. Makanan utama ikan lemuru adalah zooplankton sehingga peranan zooplankton sangat penting dalam menunjang kehidupan ikan lemuru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan zooplankton, dan distribusi spasilnya di Selat Bali, menggunakan scientific hydroacoustic, BioSonic DT-X yang didukung dengan teknologi split-beam. Data dasar akustik diakuisisi pada tujuh transek parallel dan enam leg. Hasil penelitian meninjukan bahwa kepadatan zooplankton yang tinggi di Selat Bali terdapat di perairan bagian selatan dengan variasi tinggi dan kepadatan zooplankton terendah terdapat di bagian barat dengan variasi yang rendah. Secara vertikal distribusi zooplankton di Selat Bali mulai dari lapisan permukaan hingga kedalaman terdalam 40 m di bagian utara dan barat dan kedalaman terdalam 45 m di bagian selatan dan timur. Kepadatan zooplankton yang tinggi umumnya terdapat pada lapisan permukaan dan terus berkurang sejalan dengan bertambah kedalaman, tapi kepadatan yang tertinggi djumpai di bagian selatan dan bagian barat. Secara horizontal, kepadatan zooplankton yang rendah tersebar menempati ruang perairan yang luas bagian di utara sedangkan di kepadatan zooplankton yang lebih tinggi menempati ruang yang sempit, sebaliknya, di bagian selatan kepadatan zooplankton yang tinggi tersebar pada ruang yang lebih lua

    PEMETAAN HABITAT BENTIK PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN

    Get PDF
    Ekosistem pesisir yang meliputi tiga bagian penting yakni mangrove, padang lamun dan terumbu karang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pemetaan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan habitat secara geomorfologi di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Bali. Pengumpulan data lapangan dilakukan pada bulan Februari, April dan Agustus 2017.Ā  Total 104 titik sampling telah dikumpulkan, dan dilakukan analisis perbedaan tekstur menggunakan program ENVI v4.7 dari data citra satelitĀ  Worldview 2 dengan resolusi spasial 2 m, tanggal 14 Oktober 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara geomorfologi, kawasan pesisir Pulau Menjangan terbagi dalam 6 tipe habitat yakni mangrove, terumbu depan, lereng terumbu, rataan terumbu, pecahan karang (rubble), pasir dan teras. Berdasarkan hasil foto transek habitat dengan pendekatan skala medium (Medium Scale Approach) khususnya pada daerah rataan terumbu dan terumbu depan (fore reef/crest) dapat diklasifikasikan dalam 12 jenis habitat dengan komposisi bentik dominan karangĀ  adalah 30% yang meliputi beberapa jenis karang keras (Scleractinia) yakni Acropora sp, Montipora sp, Porites lutea dan Porites cylindrica; Rubble & Alga (dari divisi Chlorophyta dan Phaeophyta) masing-masing sebesar 16 %; PasirĀ  12%; Lamun (diantaranya Syringodium sp, Cymodocea sp dan Thalasia sp) 11% dan sisanya adalah asosiasi karang Heliopora coerulea (non Scleractinia), karang mati dan teras. Daerah rataan terumbu memiliki kategori rugosity berada pada level 1 - 2, sedangkanĀ  terumbu depan dengan rugosity level 3 - 4
    corecore