7 research outputs found

    Mikroorganisme Pendegradasi Tph (Total Petroleum Hydrocarbon) Sebagai Agen Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi (Review Article)

    Full text link
    Exploitation and exploration activities will produce sewage sludge and crude oil spills that cause pollution to the environment and upgrading to the environment, biology and soil chemistry. Monitoring of oil pollution conditions on the soil can be done by detection of all hydrocarbon components, or what is called the total petroleum hydrocarbon (TPH). According to its components, this total petroleum hydrocarbon (TPH) can be classified into 3 points, aliphatic, alicyclic, and aromatic. One of the biological efforts that can be used to overcome petroleum pollution is by using bioremediation technology. There are several methods in bioremediation, one of which is the biostimulation method, where the growth of the original hydrocarbon decomposers is stimulated by adding nutrients, oxygen, pH optimization and temperature. Hydrocarbonoclastic microorganisms have characteristic not possessed by other microorganisms, namely their ability to excrete hydroxylase enzymes, which are hydrocarbon oxidizing enzymes, so that these bacteria can degrade petroleum hydrocarbons. Biodegradation can be formed if there is a structural transformation so that cahnges in molecular integrity occur. This process is a series of enzymatic or biochemical reaction that require ideal environmental conditions with the growth and proliferation of microorganisms. Something that need to be known before remediation are pollutants (organic or inorganic), degraded/ not, dangerous/ not, how many pollutants pollute the soil, the ratio of carbon (C), Nitrogen (N), and phophorus (P), soil type, soil conditions (wet dry), and how long pollutants have been deposited in these location

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum) terhadap Staphylococcus Aureus

    Full text link
    Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus dan parasit semakin sering dilaporkan di Indonesia. Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit yang Staphylococcus aureus. Obat antibakteri yang paling penting dalam penggunaan klinis antibiotik, yang kebanyakan adalah senyawa yang berasal dari alam, bahan alami yang dapat digunakan adalah Ganoderma lucidum. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak Ganoderma lucidum terhadap zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian menggunakan metode difusi kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan zona hambat bakteri pada konsentrasi 20 μg/ml (8,8 mm) dengan kategori tidak aktif, 40 μg/ml (11,5 mm) dengan kategori kurang aktif, 60 μg/ml (13,4 mm) dengan kategori kurang aktif, 80 μg/ml (15,4 mm) dengan kategori aktif, and 100 μg/ml (17,0 mm) dengan kategori sangat aktif. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak Ganoderma lucidum berpengaruh terhadap bakteri Staphylococcus aureus

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum) Menggunakan Pelarut Etanol terhadap Escherichia Coli.

    Full text link
    Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum) merupakan herbal yang memiliki aktivitas antibiotik atau antibakteri. Triterpenoid dalam Jamur Lingzhi mengandung senyawa yang menunjukkan aktivitas antibakteri melaluimekanisme pengikatan polimer yang kuat terhadap porin (protein transmembran) pada membran luar dari dinding sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan pada porin. Tujuan penelitian ini adalah menentukan efek ekstrak etanol Jamur Lingzhi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan adalah metode cakram dengan mengamati zona hambat yang muncul disekitar cakram. Kosentrasi ekstrak yang digunakan adalah 20 µg / ml, 40 µg / ml, 60 µg / ml, 80 µg / ml, 100 µg / ml. Kosentrasi ekstrak 20µg / ml dan 40 µg / ml menghasilkan zona hambat masing-masing 10,5 mm dan 12,4 mm yang dikategorikan sebagai kurang aktif, sedangkan kosentrasi 60 µg / ml, 80 µg / ml, dan 100 µg / ml menghasilkan zona hambat 13,65 mm, 14,9 mm, dan 16,5 mm yang dikategorikan sebagai aktif. Hasil menunjukkan ekstrak etanol Jamur Lingzhi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli

    Pengaruh Perendaman Umbi dan Tepung Porang dalam Sari Buah Belimbing Wuluh terhadap Sifat Fisik dan Kadar Kalsium Oksalat

    Full text link
    Umbi porang merupakan tanaman umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia khususnya di daerah Saradan Madiun Jawa Timur. Dalam pengolahan pascapanen, umbi porang diolah menjadi keripik dan tepung untuk memperpanjang waktu simpannya. Baik umbi maupun tepung porang masih mengandung kalsium oksalat dengan kadar yang cukup tinngi. Kalsium oksalat dapat menyebabkan rasa gatal pada lidah saat dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman umbi dan tepung porang dalam larutan sari buah belimbing wuluh. Tepung porang yang direndam dalam larutan sari buah belimbing wuluh mengalami gelatinasi. Konsentrasi larutan sari buah belimbing wuluh mempengaruhi kadar kalsium oksalat pada umbi dan tepung porang. Penurunan kadar kalsium oksalat paling besar pada umbi dan tepung porang terjadi setelah sampel direndam larutan sari buah belimbing wuluh 7% v/v
    corecore