2 research outputs found

    Factors Related to the Event of Stunting in Toddlers Aged 24 – 59 Months in the Work Area of the Katobu Community Health Center, Muna Regency

    Get PDF
    One of the Sustainable Development Goals (SDGs) is to end hunger and all types of malnutrition by 2030 and to ensure that everyone has access to sufficient, safe, and nutritious food. Stunting, a developmental delay that often manifests itself in children older than 2 years old, is caused by persistent malnutrition throughout pregnancy and the first few years of life. In 2018, 27.7% of toddlers in Southeast Sulawesi were stunted, making it a significant public health issue. The goal of this study is to identify risk factors for stunting among children between the ages of 24- and 59-months old living in the catchment area of Katobu Health Center. Research method combining analytical observing with a case-control setup. Information collected via surveys, in-person interviews, the use of a height chart for children, and files from Katobu Health Center were analyzed. Birth weight and maternal upper arm circumference (LiLA) during pregnancy were not associated with a higher risk of stunting (each p value = 0.5). However, the odds ratio for stunting was significantly lower among children who were exclusively breastfed (p = 0.03). One of the ways to prevent children from becoming too short is to nurse them exclusively. Therefore, promoting advice on exclusive breastfeeding is important to improve toddlers' nutritional condition

    HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI TIDAK TERATUR PADA MAHASISWI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

    No full text
    Remaja putri seringkali mengalami gangguan menstruasi, terutama gangguan pada siklus menstruasi. Studi pendahuluan yang telah dilakukan pada mahasiswi Akademi Kebidanan Paramata Raha didapatkan hasil dari 30 orang yang telah mengalami haid, 18 orang mengatakan siklus haidnya tidak teratur dan 12 orang mengatakan siklus haidnya teratur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan aktivitas fisik terhadap siklus menstruasi tidak teratur pada Mahasiswi Kebidanan Akademi Kebidanan Paramata Raha. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dan timbangan badan manual Statue Meter. Status gizi dalam penelitian ini dihitung dari IMT, Olahraga adalah aktivitas fisik seseorang yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Analisis univariat pada penelitian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Analisis bivariat pada penelitian ini melihat adakah hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi dan dianalisis secara komputerisasi (SPSS) menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini diketahui bahwa siklus menstruasi normal terbanyak pada mahasiswi yang mempunyai indeks massa tubuh normal sebanyak 58 mahasiswi (69,04%) sedangkan siklus menstruasi. Kemudian dapat diketahui hasil uji Chi Square diperoleh  nilai p= 0,11 (<0,05).  Kemudian dapat diketahui hasil uji Chi Square didapat nilai p= 0,30 (<0,05). Kesimpulan dari peneltian ini yakni bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada mahasiswa di Akademi Kebidanan Paramata Raha
    corecore