7 research outputs found

    Financial Disclosure Based on Web-ICT Determinants: Its Implications for Local Government Financial Performance in Indonesia

    Full text link
    The purpose of this research is to analyze the influence of local government characteristic and accountability performance on the financial disclosure based on WEB-ICT and how it's implications for local government financial performance as a response to the public information disclosure requirements. Using 307 regencies and cities local government in Indonesia as samples based on purposive sampling and analyze by SEM-PLS technique. The result shows that local government characteristic and accountability of local government performance has a positive influence on financial disclosure based on web-ICT. It indicates that local governments with better performance accountability levels and have greater or more mature characteristics will disclose wider financial information through the website. These findings are consistent with the signaling theory which states that organizations tend to provide a signal in the form of information disclosure to stakeholders to describe positive conditions. This study also found that financial disclosure based on web-ICT has a negative influence on local government financial performance, public sector characteristics that are nonprofit oriented cause disclosure of financial information does not encourage the financial performance of local government. Unlike the private sector, the disclosure of information encourages better corporate financial performance

    Study of The Initiation of Green Banking Practices at State-owned Bank

    Get PDF
    AbstractThis study aims to describe the initiation of green banking practices at state-owned banks by identifying reporting issues and the level of green banking disclosure as well as formulating the reporting domain and indicators of its activities. Content analysis is carried out on information related to green banking activities report in the annual report of BUMN banks for the period 2015-2017. The research findings reveal that state-owned banks have initiated green banking practices. The practices come in various forms of activity due to the absence of reporting guidelines and the trend to report green banking activities that have been increasing over the past 3 years.Ā  Indicators of green banking activities in state-owned banks can be grouped into several reporting domains namely, green products, green operations, green customers and green policies. The implications of the study argue that the initiation of green banking practices in the practice of green banking at state-owned banks can be a role model for initiating environmentally friendly bank practices. Moreover, it is expected that environmentally friendly bank practices can minimize business risks by reducing environmental and social risks by harmonizing economic, environmental and social interests in towards achieving sustainable finance. Ā  Keywords: state-owned bank, green banking, sustainable finance Ā  Kajian Tentang Inisiasi PraktikĀ Green BankingĀ Pada Bank BUMNAbstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inisiasi praktikĀ green bankingĀ pada bank BUMN dengan mengidentifikasi isu-isu pelaporan dan tingkat pengungkapanĀ green bankingĀ serta merumuskan domain pelaporan dan indikator kegiatannya. Analisis isi dilakukan terhadap informasi yang berkaitan dengan pelaporan aktivitasĀ green bankingĀ pada laporan tahunan bank BUMN periode 2015-2017. Temuan penelitian mengungkapkan bank BUMN telah melakukan inisiasi praktikĀ green bankingĀ dengan bentuk aktivitas yang beragam karena belum adanya pedoman pelaporannya dan terjadi kecenderungan pelaporan aktivitasĀ green bankingĀ yang semakin meningkat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.Ā  Indikator kegiatanĀ green bankingĀ pada bank BUMN dapat dikelompokkan dalam domain pelaporan yang meliputiĀ green product, green operational, green customer,Ā danĀ green policy.Ā  Implikasi dari penelitian mengargumentasikan bahwa inisiasi praktikĀ green bankingĀ pada bank BUMN dapat menjadi role model inisiasi praktik bank ramah lingkungan untuk meminimalkan risiko bisnis dengan mengurangi risiko lingkungan dan sosial dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial dalam mewujudkan keuangan berkelanjutan. Ā  Kata kunci:Ā bank BUMN, perbankan hijau, keuangan berkelanjuta

    Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan dan ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat

    Full text link
    This study aims to provide empirically the effect of the human resources quality, utilization of information technology, accounting internal control, and financial control on reliability and timeliness of financial reporting on Local Government of West Sumbawa. The sample of this study is 76 respondents that work as civil servants at finance departments of 38 units at Local Government of West Sumbawa which taken by purposive sampling. This study shows that human resources quality, internal control of accounting, and financial control have positive and significant effect on reliability of financial reporting. This study also reports that human resources quality, utilization of information technology, accounting internal control, and financial control do not have effect on timeliness of financial reporting. On those findings, this study implies that the agency theory is consistent with the efforts of Local Government of West Sumbawa in term to present reliable financial information. Otherwise, this study implies that the compliance theory is not applicable to Local Government of West Sumbawa as human resources quality, utilization of information technology, accounting internal control, and financial control are not as determinants of timeliness on their financial reporting

    Penggunaan Pemasaran Digital pada Usaha Home Industry Kopi Lombok di Desa Sigerongan Kabupaten Lombok Barat

    Full text link
    Permasalahan mendasar dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah berkaitan dengan pemodalan, manajemen usaha, pengelolaan keuangan dan pemasaran produk yang dihasilkan.  Sebagian besar UMKM terutama skala usaha mikro pada industri rumahan (home industry) masih mengalami masalah dalam memperoleh dan meningkatkan penjualan secara kontinu karena pemasaran produk yang mengandalkan cara-cara pemasaran konvensional, seperti penjualan melalui pameran, konsinyasi maupun penjualan secara langsung.  Dengan manajemen usaha yang dilakukan ini berdampak pada biaya operasional penjualan yang cukup tinggi, perputaran modal menjadi lambat dan terhambatnya proses produksi serta volume penjualan relatif stagnan sehingga menyebabkan peluang dan potensi memperoleh pendapatan dan meraih pangsa pasar menjadi berkurang. Usaha mikro Kopi Lombok merupakan home industry yang berada di Desa Sigerongan  Kabupaten Lombok Barat yang mengusung produk unggulan daerah.  Kegiatan pengabdian masyarakat kemitraan ini melakukan pendekatan edukasi dan pendampingan pemasaran secara digital sebagai terobosan strategi pemasaran untuk menjual produk kopi Lombok dengan memanfaatkan penggunaan teknologi. Hal ini karena pemasaran tradisional tidak sepenuhnya lagi efektif bagi pasar yang sebagian besar masyarakat sudah beralih ke pemanfaatan teknologi komunikasi.  Model pemasaran berbasis digital diharapkan dapat diadopsi oleh pelaku home industry dalam memasarkan produknya sehingga dapat berdampak pada peningkatan pendapatan usaha mikro sehingga sektor UMKM dapat semakin berkembang.  Adopsi model pemasaran digital dalam implementasinya menyesuaikan dengan keterpahaman dan kemampuan pengguna dalam pemanfaatannya sehingga hasil akhir diharapkan pelaku usaha mikro Kopi Lombok maupun home industry lainnya dapat mengaplikasikan secara mandiri untuk mendukung pemasaran produk yang dihasilka
    corecore