1 research outputs found

    Mikroplastik pada Jaringan Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) dan Ikan Kembung (Rastrelliger brachysoma) dari Perairan Teluk Jakarta, DKI Jakarta

    No full text
    Mikroplastik yang melimpah di laut dapat masuk ke dalam jaringan tubuh ikan komersial. Mikroplastik (< 5 mm)—partikel plastik yang sudah terdegradasi hingga menjadi kecil—dapat dengan mudah termakan oleh biota laut, terutama ikan. Keberadaan mikroplastik pada tubuh ikan komersial telah diamati hampir di seluruh dunia. Hal tersebut membuatnya menjadi ancaman juga bagi masyarakat yang mengkonsumsi ikan komersial dari perairan yang tercemar limbah plastik. Oleh karena itu dalam skripsi ini, kelimpahan dan karakteristik mikroplastik yang ditemukan pada ikan komersial dan juga pada jaringan tubuhnya dari perairan Teluk Jakarta, yaitu ikan tembang (Sardinella fimbriata) dan ikan kembung (Rastrelliger brachysoma) diinvestigasi. Identifikasi karakteristik pada mikroplastik dari sampel ikan dilakukan menggunakan metode visual dan spektroskopi Raman. Sebanyak 15 ikan untuk tiap jenisnya (n=30) diambil dari perairan Teluk Jakarta secara random menggunakan jaring insang dengan bantuan nelayan setempat. Dari ikan tersebut, diambil tiga jaringan tubuhnya, yaitu insang, saluran pencernaan, dan otot, untuk dianalisis kandungan mikroplastiknya. Metode destruksi bahan organik menggunakan reagen H2O2 30% pada suhu 65°C selama 1-2 minggu. Mikroplastik yang ditemukan diidentifikasi secara visual menggunakan mikroskop berdasarkan klasifikasi ukuran, tipe, dan warna. Identifikasi polimer pada subsampel mikroplastik dilakukan dengan menggunakan spektrometer Raman untuk mengonfirmasi polimer plastik yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya mikroplastik pada setiap individu ikan pada kedua jenisnya, dengan kelimpahan yang lebih tinggi pada ikan tembang. Kelimpahan mikroplastik pada ikan tembang mencapai 11,40 ± 1,81 partikel/individu, sementara pada ikan kembung adalah 8,8 ± 0,95 partikel /individu. Terlepas dari jenis ikan, karakteristik partikel mikroplastik yang didapatkan mayoritas berukuran 100-500 μm (50%), bertipe fiber (79%), dan berwarna hitam (34%). Identifikasi polimer menunjukkan lima jenis polimer didapatkan dari sub-sampel, yaitu polyethylene terephthalate (PET), polyethylene-co-vinyl acetate (PEVA), polyethylene-co-ethyl acrylate, polyamide (nylon), dan cellulose. Jaringan insang memiliki kelimpahan mikroplastik tertinggi di antara tiga jaringan pada kedua jenis ikan. Kelimpahan pada jaringan insang mencapai 7,17 ± 1,39 partikel/g untuk ikan tembang dan 2,01 ± 0,37 partikel/g untuk ikan kembung. Kelimpahan terendah didapatkan pada jaringan otot dengan jumlah 0,94 ± 0,25 partikel/g dan 0,46 ± 0,09 partikel/g secara berurutan pada kedua jenis ikan. Keberadaan mikroplastik pada otot ikan pada penelitian ini membuktikan bahwa proses translokasi (perpindahan) partikel mikroplastik ke dalam jaringan otot ikan tembang dan kembung telah terjadi
    corecore