5 research outputs found
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM PENGEMBANGAN PRODUKSI SAPI POTONG PADA USAHA PETERNAKAN RAKYAT
Indonesian cattle farming has the potential to support national food security. Beef produced domestically comes from people's farms, using a household-scale rearing system with various ownership strata. Cattle farming management needs to be studied further so that it can survive and increase production and produce quality beef cattle. The aim of this research is to select important attributes in formulating a strategy for developing and improving cattle farming by analyzing system requirements, use case diagrams and Business Process Model and Notation (BPMN). System analysis in research using the BPMN business flow diagram shows that the important important variables are the calculation of tillers and feed mixing with a support value of 0.500 with a ratio of 1.714. It is hoped that this research can describe the design and model for developing the productivity of smallholder cattle farming based on existing environmental conditionsKeywords: ARM, BPMN, Relief, Rural AreaINTISARI Peternakan sapi Indonesia berpotensi mendukung ketahanan pangan nasional. Daging sapi yang diproduksi di dalam negeri berasal dari peternakan rakyat, menggunakan sistem pemeliharaan skala rumah tangga dengan strata kepemilikan beragam. Pengelolaan peternakan sapi perlu dikaji lebih lanjut agar dapat bertahan dan dapat meningkatkan produksi serta menghasilkan sapi potong yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih atribut-atribut penting dalam merumuskan strategi pengembangan dan peningkatan peternakan sapi dengan menganalisis kebutuhan sistem, use case diagram dan Business Process Model and Notation (BPMN). Analisis sistem pada penelitian mengunakan diagram alur bisnis BPMN menunjukkan bahwa variabel peting yang berpengaruh adalah perhitungan anakan dan pencampuran pakan dengan nilai dukung sebesar 0,500 dengan rasio sebesar 1,714. Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan desain dan model pengembangan produktivitas peternakan sapi rakyat berdasarkan kondisi lingkungan yang ada. Kata Kunci : ARM, BPMN, Relief, Peternakan Rakya
PENGARUH PERBEDAAN KECEPATAN PUTARAN MESIN (RPM) TERHADAP KINERJA MESIN PENCACAH LIMBAH JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK SAPI DI NUSA TENGGARA TIMUR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan putaran mesin pencacah terhadap kualitas hasil cacahan dan menentukan kecepatan putaran mesin dengan hasil cacahan yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental untuk menganalisis ragam pengaruh perlakuan terhadap pengaruh perbedaan kecepatan putaran mesin. Dengan metode ini dapat menganalisis dan diketahui perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas kerja tertinggi terdapat pada RPM 3400 sebesar 13,11 gr/menit yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kapasitas kerja alat terbaik terdapat pada perlakuan C dengan nilai rata rata sebesar 5,43 gram/menit. Hasil uji jarak berganda duncan terhadap keseragaman hasil cacahan menunjukkan bahwa pada pada kecepatan putaran 3400 rpm menghasilkan ukuran cacahan terbaik dengan ukuran 2 cm paling besar yaitu sebanyak 5,43 gram, yang berbeda nyata dengan kecepatan putaran mesin lainnya
ANALISIS KUALITAS AIR DAN BEBAN PENCEMARAN AIR PADA SUB DAS BOENTUKA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Rivers in the Boentuka Sub-watershed of Timor Tengah Selatan Regency have been shown to experience pollution caused by domestic and agricultural activities. This study aims to assess water quality and identify river water pollution loads based on water quality according to Government Regulation Number 82 of 2001 concerning water pollution management and control. The parameters analyzed were physical, chemical, and biological, the length of the river in the Boentuka Sub-watershed was 15km. The method of river water pollution index from upstream to downstream in 6 sampling points with test parameters such as the biological oxygen demand, chemical oxygen demand, fecal coliform and total coliform in the downstream has exceeded the criteria of class I water quality standards according to PP No. 82 of 2001. Pollution index of 1.11 to 4.62. This shows that the quality of river water has been polluted with mild pollution status. While the pollution load of domestic waste dumped into the river is on the biological oxygen demand parameter of 6297,584 kg / day and chemical oxygen demand of 7871.98 kg / day, fecal coliform pollution load of 458.0108 MPN / day and totalcoli 1210.121 MPN / da
IDENTIFIKASI HAMA PADA TANAMAN PADI INPARI 30 (Oriza sativa L) DI DESA PAPE KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA
This study aims to determine and identify pests that attack Inpari 30 rice plants in Pape Village, Bajawa District, Ngada Regency, East Nusa Tenggara Province by making direct observations in the field. This research was carried out starting from February to May 2023. The research object was in the rice fields owned by farmers. This research was descriptive qualitative, namely observing and identifying 30 inpari rice pests that were seen during direct observation on 25 acres of farmer's land in Pape Village. Sampling by cluster sampling method Pest sampling technique is determined by saturated sampling method because all members of the pest population are used as samples. The results of observations in the field indicate that observations in the morning are the first detection of pests in the field. Types of pests include: False white pests, golden snails, grasshoppers, white stem borer (Scirpophaga innotata), green leafhoppers, brown planthoppers, stinging bugs (Leptocorixa acuta) and sparrows. Keywords: Identification, Pests, Diseases of Inpari 30 Rice Plants INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman padi Inpari 30 di Desa Pape Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada Provinsi Nusa tenggara Timur dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Penelitian ini telah laksanakan terhitung mulai Februari sampai dengan bulan Mei 2023. Obyek penelitian di lahan sawah milik petani. Penelitian ini deskriptif kualitatif yakni mengamati dan mengidentifikasi jenis hama padi inpari 30 yang terlihat pada saat pengamatan langsung di lahan milik petani seluas 25 are di Desa Pape. Pengambilan sampel dengan metode cluster sampling teknik pengambilan sampel hama ditentukan dengan metode sampling jenuh karena semua anggota populasi hama digunakan sebagai sampel. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pengamatan di pagi hari merupakan pendeteksi awal keberadaan hama di lapangan. Jenis hama yang diantaranya: Hama putih palsu, keong mas, belalang, penggerek batang putih (Scirpophaga innotata), wereng hijau, wereng coklat, walang sangit (Leptocorixa acuta) dan burung pipit. Kata kunci: Identifikasi, Hama, Penyakit Tanaman Padi Inpari 3
Analisis Kualitas Air Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Pada Sub DAS Boentuka Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sub DAS Boentuka merupakan bagian utama yang terletak di Kabupaten
Timor Tengah Selatan diindikasikan telah mengalami penurunan kualitas air akiat
tekanan berupa pemanfaatan lahan dan berbagai aktivitas manusia seperti
pemukiman dan pertanian yang melakukan pembuangan limbah cair domestik,
limbah peternakan dan penggunaan pupuk.
Penelitian ini bertujuan mengkaji kualitas air dan mengidentifikasi beban
pencemaran yang masuk ke Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Boentuka,
menganalisis faktor yang menyebabkan penurunan kualitas air pada Sub Daerah
Aliran Sungai Boentuka berdasarkan Mutu Air menurut PP No. 82 Tahun 2001 dan
merumuskan rekomendasi strategi pengendalian pencemaran air kepada
pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam pengelolaan kualitas air dan
upaya pengendalian pencemaran air sungai yang perlu dilaksanakan. Parameter
yang dianalisis adalah fisika, kimia, dan mikrobio dengan panjang Sub DAS
Boentuka 15 km da luas Sub DAS Boentuka 19.072 Ha.
Analisis kualitas air sungai dilakukan dengan penentuan status mutu air
menggunakan metode indeks pencemaran, metode Storet, analisis kegiatan
masyarakat dengan deskriptif kualitatif, serta strategi pengendalian pencemaran
dengan analisis SWOT. Hasil analisis kualitas air pada Sub DAS Boentuka
menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter yang di peroleh adalah (1)
Kualitas air Sub DAS Boentuka untuk parameter BOD, COD, nitrit, faecal coliform
dan total coliform dari hulu ke hilir pada titik pengambilan 1,2,3,4,5,6 menunjukkan
bahwa parameter BOD, fecal coliform dan total coliform di hilir pada titik pantau 5
dan 6 telah melebihi kriteria baku mutu air kelas I menurut PP No 82 Tahun 2001.
(2) sedangkan untuk nilai indeks pencemaran (IP) air sungai di Sub DAS Boentuka
mengalami penurunan dari hulu ke hilir berkisar antara 1,01 sampai 4,71 yang
menandakan terjadi peningkatan kualitas air sungai pada titik pantau 4,5 dan 6
dengan status mutu air cemar ringan. Selanjutnya dengan menggunakan metode
STORET untuk membanding hasil hasil analisa dengan baku mutu dengan
beberapa parameter seperti BOD, Fecal coliform, dan Total coliform menunjukan
bahwa telah melebihi baku mutu dengan nilai terendah -26 dan tertinggi -46
sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi air sungai di Sub Boentuka tercemar
ringan.
Aktivitas permukiman merupakan penyumbang tertinggi beban pencemaran
ke Sub DAS Boentuka. Beban pencemaran BOD dari permukiman sebesar 5775
kg/hari dan beban pencemaran Fecal coli dan total Coli Masing - masing Fecal
coliform sebesar 458.0108 MPN/Hari dan Total Coliforn 1210.121 MPN. Aktivitas
masyarakat yang menggunakan air di Sub DAS Boentuka sebagai tempat mandi,
cuci dan buang besar, kegiatan pertanian akibat penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan dan memberikan masukan beban pencemar organik ke sungai
Boentuka. Sebagai salah satu upaya yang dilakukan menjaga agar kualitas air di
Sub DAS Boentuka sesuai dengan kriteria mutu air dan sesuai dengan
vi
peruntukannya maka diperlukan Strategi pengendalian pencemaran air dalam
rangka menjaga kualitas sumber daya alam dan lingkungan adalah Peningkatan
identifikasi dan inventarisasi sumber pencemar air seperti memetakan lokasi dan
jenis industri, Pembinaan kesadaran masyarakat seperti penyuluhan kepada
masyarakat dan mengadakan pendidikan usia dini khususnya bagi masyarakat di
sekitar sungai. Pengawasan dan pembinaan terhadap penanggungjawab usaha
yang kegiatannya berpotensi mencemari air dan pengendalian pencemaran air
sungai yang direkomendasikan yaitu (a) menjaga zona perlindungan sempadan
sungai yang melibatkan kader lingkungan dan komunitas hijau dalam proses
pemantauan, pengawasan dan pengendalian pencemaran air di sepanjang daerah
aliran yang melintasi Sub DAS Boentuka. (b) meningkatkan pemantauan kualitas air
pada Sub DAS Boentuka dan pengawasan terhadap pembuangan air limbah ke
sungai