2 research outputs found
Immanuel Kant’s Ethical thought and Its relevance in Islamic Religious Education
Penelitian ini membahas tentang pemikiran Immanuel kant tentang etika. Banyak para filsuf yang membahas soal etik. Etik sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, salah satunya yaitu Etik Immanuel Kant. Etika Kant merupakan etika kewajiban yang tidak menuntut adanya kebahagian atau faktor-faktor yang datang dari luar. Etika Immanuel Kant berlandaskan kepada kehendak baik. Etika ini menilai suatu tindakan baik berdasarkan kepada kehendak baik atau keinginan baik. Berbeda dengan filosof Barat lainnya, tujuan atau konsekuensi bukanlah penilaian terhadap baik buruknya suatu perbuatan. Kehendak baik yang berdasarkan kewajiban sebagai penentu tindakan yang bermoral. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan buku-buku, artikel, dan dokumen yang mengkaji tentang penelitian yang dibahas oleh peneliti. Pemikiran Immanuel kant tentang etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat dari perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Immanuel Kant khususnya etika bersifat analitis dan tajam. Sistem etika Immanuel Kant berkisar pada soal kewajiban atau etika deontologi. Deontologi merupakan pemikiran etis yang menyatakan baik buruknya tindakan tidak diukur dari akibat yang ditimbulkan tetapi berdasar kepada sifat tertentu dari hasil yang dicapainya. Relevansinya terhadap pendidikan Islam dengan pendidikan islam diatas agar manusia bertaqwa dan mendapatkan kehidupan bahagia dunia dan akhirat dalam hal ini taqwa yang dimaksud adalah kewajiban bagi manusia untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjahui segala larangannya
PENERAPAN METODE SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS PADA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI GUNUNGSITOLI
Pada saat ini masalah yang sedang dihadapi dunia pendidikan adalah permasalahan tentang lemahnya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran para siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir mereka. Hal ini diikuti dengan adanya penggunaan metode dari pembelajaran yang monoton. Salah satu metode yang mampu memicu keaktifan siswa adalah metode saintifik. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Al-Qur’anَّ Hadisَّ kepadaَّ siswa
di Madrasah Aliyah Gunungsitoli adalah dengan menggunakan metode saintifik. Setelah dilakukannya penerapan metode saintifik pada mata pelajaran Al-Qur’anَّ
Hadis di Madrasah Aliyah Negeri Gunungsitoli siswa terlihat begitu aktif dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan penerapan metode saintifik dalam pembelajaran Al-Qur’anَّ Hadis.
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru Al-Qur’anَّ Hadis dan siswa kelas XI
agama. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Tahap analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan dari keseluruhan aspek penerapan metode saintifik dalam pembelajaran Al-Qur’anَّ Hadisَّ padaَّ siswaَّ kelasَّ XIَّ
Madrasah Aliyah Negeri Gunungsitoli sudah terlaksana dan dikriteriakan sangat baik. 2) Adanya beberapa Faktor penghambat dan pendukung. Faktor Penghambat yaitu pengamatan objek metafisik, siswa yang pasif, dan guru maupun siswa belum memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Faktor Pendukung diantaranya guru memberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan, siswa aktif dalam proses diskusi, guru menugaskan siswa mencari dan menalar informasi, guru membimbing siswa dalam membangun keberanian berargumentasi