1 research outputs found

    Pola Ruang dan Aktivitas pada Desain Alun-alun Ujung Berung

    No full text
    ABSTRAK Alun – Alun merupakan sebuah lapangan terbuka di pusat kota (Katam, Sudarsono. Album Bandoeng Tempo Doeloe.2005) dan mempengaruhi aktivitas masyarakatnya. Pakar Sejarah Bandung Haryoto Kunto, dalam buku “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” menyebutkan bahwa Bandung dulu dikenal sebagai Kampoeng Bandoeng atau West Oedjoengbroeng sehingga dapat diartikan Bandung merupakan bagian dari wilayah Ujung Berung. Pesatnya ekspansi Kampung Bandung hingga mendominasi teritorial Oedjoengbroeng ini menggesser lokasi alun-alun kota dari daerah Ujung Berung ke pusat Kota Bandung. Lalu pada tahun 2014 dilakukan revitalisasi alun-alun Ujung Berung oleh pemerintah setempat. Fenomena ini mengarahkan pada pertanyaan bagaimana pola ruang dan aktivitas pada desain alun-alun Ujung Berung saat ini. Keluaran analisa ini berupa analisa terpenuhinya kebutuhan aktivitas alun-alun oleh desain alun-alun Ujung Berung setelah revitaslisai dengan cara pengamatan aktivitas sehari-hari (kualitatif) dan pengukuran ruang aktivitas pada desain alun-alun yang disesuaikan dengan standar aktivitas ruang (kuantitatif). Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagaimana desain alun-alun yang baik sebagai ruang publik suatu kawasan. Kata kunci: alun-alun, aktivitas, pola ruang, desain, ruang publik.. ABSTRACT Town Square is a open space in central city (Katam, Sudarsono, Album Bandoeng Tempo Doeloe, 2005) that affect people’s activity. Bandung Historian, Haryoto Kunto, in a book “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” said that Bandung in a past is known as Kampoeng Bandoeng or West Oedjoengbroeng so it can be interpreted Bandung is a part of Ujung Berung territory. The rapid expansion of Bandung dominate Ujung Berung territory then move town square location from Ujung Berung to central city of Bandung. Then in 2014, Ujung Berung square have been revitalized by goverment. This phenomenon leads to question how spacial scheme and people’s activity in Ujung Berung square design now. The analysis results is analysis of fulfillment square activity needs by Ujung Berung square design after revitalization with daily activity observation (qualitative) and measurement of activity space in square design with activity space standard (quantitative). This research result can be used as reference how good square design for public area. Keywords: square,activity, spacial scheme, design, public area.
    corecore