6 research outputs found

    Kaji Eksperimental Permukaan Dalam Falling Film Evaporator dengan Humidifikasi

    Get PDF
    Produktivitas dan kuantitas garam produksi masih sangat rendah. Produksi garam secara tradisi di provinsi Aceh dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : tahap produksi ie kuloh atau ie iku (larutan garam) dan tahap perebusan sehingga terbentuk kristal garam. Produktivitas produksi larutan kosentrat garam masih sangat rendah, karena proses evaporasi yang terjadi lamban. Pengembangan dan penerapan teknologi distilasi dengan evapotar terpisah dapat meningkatkan laju penguapan. Pada penelitian tahap pertama akan dikembangkan falling film evaporator dengan efek humidifikasi. Falling film evaporator dengan efek humidifikasi telah dibuat dari pipa stainless steel dengan diamter ½ inchi dan panjang 1000 mm. Air laut sebagai bahan baku dikondisikan pada 60oC dan diumpankan ke  evaporator melalui bagian atas evaporator. Udara dihembuskan dari bagian bawah evaporator dengan bantuan blower. Permukaan bagian dalam pipa evaporator divariasikan, yaitu pipa tanpa hambatan (pipa polos) dan pipa dengan hambatan bagian dalam (pipa dengan meshing pada permukaan dalam). Pengujian mengukur kehilangan massa air untuk menghitung laju penguapan dan mengukur kadar garam di dalam larutan yang dihasilkan. Hasil pengujiam menunjukkan bahwa penggunaan meshin pada bagian dalam falling film evaporator dengan efek humidifikasi telah meningkatkan laju penguapan secara signifikan dibandingkan dengan tanpa menggunakan meshing. Laju penguapan meningkat seiring dengan semakin tinggi kadar garam dalam larutan. Laju penguapan untuk permukaan evaporator dengan hambatan rata-rata  4,216 L/h sedangkan evaporator tanpa hambatan rata-rata 2,792 L/h.

    Analisis Kinerja Ruas Jalan Akibat Hambatan Samping: Studi Kasus Pasar Tradisional di Kota Medan

    Get PDF
    Road of Kapten Muslim Medan City is quite congested. due to the road is located in the area of many shops and trades that are not efficient in conducting buying and selling transactions. Primary data such as road geometrics, traffic volume, side obstacles, and speed. Based on the results and discussion, the highest side obstacle on this section of Jalan Kapten Muslim has an event weight frequency of 1087.8. This value is included in the class of very high side obstacles. The effect of obstacles on capacity is seen from the decrease in capacity before the side obstacle of 6,600 skr / hour with a Dj value of 0.47 and with side obstacles to 6,072 skr/ hour with a Dj value of 0.51. Thus, the level of road service for both is C. Thus, there is a decrease in capacity due to side barriers that can affect the performance of the road
    corecore