2 research outputs found

    Inovasi Produk Sanseviera sebagai Pengharum dan Penyerap Asap

    Full text link
    Pencemaran udara merupakan salah satu akibat dari aktivitas Perubahan manusia sehingga udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa Perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Keanekaragaman hayati di Indonesia dapat menjadi solusi dari permasalahan pencemaran udara yang semakin memperihatinkan. Terdapat banyak jenis tumbuhan yang berpotensi dalam menyerap polusi udara diantaranya tanaman lidah mertua (Sanseviera). Sansevieria mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok,Tanaman sansevieria mampu mengurangi pencemaran udara baik di luar maupun di dalam ruangan terutama pencemaran yang disebabkan oleh CO dari asap rokok dan menurut penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, trichloroethylene, Sehingga dapat mengurangi polusi dari bahan beracun tersebut. (Lestari, 2013). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dan perbandingan yang lebih baik dalam menyerap polusi udara antara yang menggunakan sanseviera yang hidup dengan sanseviera yang kering. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 tahap. Tahap pertama persiapan sanseviera yakni sanseviera dipotong-potong kemudian di keringkan dan penentuan jenis sanseviera. Tahap kedua adalah proses pemasukan dalam toples yaitu sanseviera kering dikontakkan dengan asap rokok dan bauh tidak sedap dengan dosis 10, 20 dan 30. Tahap ketiga merupakan tahap melihat hasil penelitian dengan dengan dosis 10, 20 dan 30 setelah kontak dengan asap rokok dan bauh tidak sedap. Adapun Variabel proses dalam toples sanseviera meliputi dosis dan waktu menyerap sanseviera. Dari hasil percobaan diperoleh perbandingan dan penyerapan sanseviera adalah 30 gr sedangkan waktu terbaik selama proses penyerapan adalah 24 jam selama 1 minggu

    Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil Di Masa Pandemi Covid 19

    Full text link
    Masa pandemi COVID-19 merupakan kejadian wabah virus terbesar yang terjadi di dunia. Dampak klinis dari COVID-19 menyerang keluarga, komunitas, bahkan negara termiskin akan terkena dampak paling parah. Jika digabungkan, dampak-dampak ini kemungkinan besar akan memiliki konsekuensi besar pada gizi ibu hamil dalam jangka pendek, menengah dimana wanita yang paling rentan terkena dampak kekurangan gizi pada ibu hamil. Tujuannya untuk memberi edukasi pada ibu hamil bahwa pentingnya gizi pada ibu hamil selama pandemi COVID 19. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan cara penyuluhan. Mitra kerjasama yaitu dengan Puskesmas Caile Kabupaten Bulukumba. Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Evaluasi formatif yang mencakup evaluasi awal (pre-test) dan evaluasi akhir (post-test). Para ibu hamil sangat antusias selama kegiatan berlangsung, banyaknya yang ingin bertanya setelah pemaparan materi diberikan. Sebaliknya, pemateri memberikan umpan Balik kepada peserta untuk melihat sejauh mana pemahaman ibu hamil terkait materi yang telah diberikan. Dari 20 peserta untuk soal pretest adapun hasil yang didapatkan yaitu 65% dari total keseluruhan jawaban yang benar dijawab oleh peserta. Sedangkan untuk posttest didapatkan hasil 94%. Dilihat dari peningkatan hasil posttest dapat dilihat bahwa ibu mendapatkan beberapa ilmu terkait gizi ibu hamil selama di masa pandemi covid 19, karena adanya peningkatan dari 65% menjadi 94%
    corecore