2 research outputs found

    Analisis Sistem Pengendalian Internal Pengembangan Sistem Informasi Desa

    Get PDF
    Information systems are expected to help securing assets and minimizing theft, destruction, and data loss. However, actions such as hacking and data theft are still rife because of the weak management of the organization's internal control system. Village Information System is a means to collect, process and communicate various information related to the state of the village so that the need for monitoring, identifying and analyzing periodically about how the function of the internal control system runs to minimize fraud and misuse of information in order to achieve organizational goals. This community service is a form of active participation of academics to help villages identify and evaluate internal controls that have been applied in developing village information systems effectively. With descriptive qualitative research methods using data triangulation analysis techniques with interviews to village officials, it is able to give the result that increasing village government knowledge about the importance of implementing internal control systems related to the efficient and effective use of village information systems to avoid and minimize risks that allow to occur.Sistem Informasi diharapkan dapat berfungsi untuk mengamankan asset serta meminimalisir tindakan pencurian, perusakan, dan kehilangan data. Namun, tindakan seperti peretasan dan pencurian data masih marak terjadi karena masih lemahnya pengelolaan sistem pengendalian internal organisasi. Sistem Informasi desa adalah sarana untuk mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan berbagai informasi yang berhubungan dengan keadaan desa sehingga perlunya pemantauan, identifikasi dan analisis berkala mengenai bagaimana fungsi sistem pengendalian internal berjalan untuk meminimalisir adanya kecurangan dan penyalahgunaan informasi demi mencapai tujuan organisasi. Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk partisipasi aktif akademisi untuk membantu desa mengidentifikasi dan mengevaluasi pengendalian internal yang telah diterapkan dalam mengembangkan sistem informasi desa secara efektif. Dengan metode penelitian kualitatif deskriptif menggunakan teknik analisis triangulasi data dengan wawancara kepada aparat desa mampu memberi hasil bahwa meningkatnya pengetahuan pemerintah desa mengenai pentingnya penerapan sistem pengendalan internal terkait penggunaan sistem informasi desa dengan efisien dan efektif guna menghindari serta meminimalisir risiko yang memungkinkan untuk terjadi

    THE EFFECT OF SELF-CONTROL AND SITUATIONAL PRESSURE ON THE TENDENCY TO COMMIT ACADEMIC FRAUD

    Get PDF
    ABSTRACTThe spread of the Covid-19 virus in Indonesia in early 2020 changed the form of learning at various levels of education. Initially, learning is done face-to-face, then replaced with online learning (e-learning). It leads to a change in pressure that triggers an increase in the number of academic frauds. However, other factors contribute to the act of academic fraud, namely the level of self-control that a person has. Therefore, this study was conducted to know the influence of self-control and situational pressures on the tendency to commit academic fraud. The study used a 2x2 factorial experimental design with a sample of 80 students. Based on the results of this study, firstly, differences in a person's self-control level affect the tendency to commit academic fraud. Second, situational pressures affect the propensity to commit academic fraud. Third, there is no relationship between self-control and situational stress on the tendency to commit academic fraud.ABSTRAKSejak terjadi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia pada awal 2020 lalu, terjadi perubahan bentuk pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Semula pembelajaran dilakukan secara tatap muka, kemudian digantikan dengan pembelajaran secara daring (e-learning). Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan tekanan yang memicu peningkatan angka kecurangan akademik. Namun, terdapat faktor lain yang turut menimbulkan tindakan kecurangan akademik, yaitu tingkat kontrol diri yang dimiliki seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kontrol diri dan tekanan situasional terhadap tendensi untuk melakukan kecurangan akademik. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen faktorial 2x2 dengan sampel sebanyak 80 mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa: perbedaan tingkat kontrol diri seseorang mempengaruhi tendensi untuk melakukan kecurangan akademik; kehadiran tekanan situasional berpengaruh terhadap tendensi untuk melakukan kecurangan akademik; tidak terdapat hubungan antara kontrol diri dan tekanan situasional  terhadap tendensi untuk melakukan kecurangan akademik
    corecore