20 research outputs found

    Lysinibacillus sphaericus Isolated from Palm Oil Waste Land as Lipase Producer

    Get PDF
    In this research, lipolyic bacteria have been isolated from palm oil waste land for the production of lipase. Species of potential lipolytic bacteria were identified based on their morphology and sequences of 16 rRNA gene. Enzymes are produced by growing bacteria in a medium with various vegetable oils and nitrogen sources. The enzyme produced by the bacteria measured its lipolytic activity against the substrate para-nitrophenylpalmitate. The lipolytic bacteria was recognized as Lysinibacillus sphaericus L49a based on morphological and phylogenetic analysis. Mineral media with different vegetable oils as carbon sources, and different nitrogen sources were suitable for growth and production of lipase enzymes of L. sphaericus L49a. Culltivation of L. sphaericus L49a in medium containing ammonium sulfate and olive oil produced lipase with the highest lipolytic activity

    Penggandaan Gen Glukoamilase (GLUJ) Emlomycopsis Fl.Buligera Melalui Polymerase Chain Reaction (PCR)

    Get PDF
    Enzim glukoamilase (α-14: 1.6 - glukan glucohydrolase) mengkatalisis pemutusan eksoamilolitik substrat amilum menjadi glukosa . Enzim α-amilase mengkatalisis pemutusan endoamilolitik substrat amilum menjadi oligosakarida. Kedua enzim ini bekerja secara sinergis mengubah amilum menjadi glukosa. Upaya meningkatkan kualitas enzim perlu dilakukan antara lain dengan studi mutasi gen dan kloning gen, pengkode α-amilase maupun glukoamilase ke dalam Saccharomyces Sereviciae dalam mencerra substrat amilum menjadi etanol dalam satu tahap reaksi

    Karakterisasi fragmen DNA gen glukoamilase (GLU1) produk PCR dengan analisis restriksi

    No full text
    Characterization used retriction enzyme on the 1784 bp (base pairs) DNA fragmen of glucoamylase gene (GLUI) of E. fibuligera ITB. R. cc. 64 has been done. The rectriction enzyme usage was Stu 1, Eco RI, Eco RV, Bam HI and Sau 3A. The purpose of this research were: First was to know recognition site of 1784 bp DNA fragmen of glucoamylase gene (GLUI) by the restriction enzyme above. The second was to know homologyst the glucoamylase gene (GLUI) E. fibuligera ITB. R. cc. 64 and the glucoamylase gene (GLUI) Saccharomycopsis fibuligera HUT 7212 (pSf GLUI). The result of amplification glucoamylase gene (GLUI) indicated that 1784 bp DNA fragmen on GLUI locus has succesfully isolated and gave the same size with the positive control pSf GLUI. Analysis of those DNA fragmen by StuI, Eco RV, Eco RI, Bam HI and Sau 3A indicated that 1784 bp of DNA fragmen from E. fibuligera ITB.R.cc.64. has the same result with 1784 bp of DNA fragmen from pSf GLUI. The result of the fragments after incubated by restriction enzymes are as follows: ± 997 bp and 787 bp by Eco RI, 1000 bp and 1780 bp by Bam H) and 850 bp and 760 bp by Sau 3A. Digestion using Stu I and Eco RI was failed. To ensure that the DNA fragmen 1784 bp has characteristic as glucoamylase gene, it should be expressed into S. cerevisiae and/or should be determined the nucleotide sequence by DNA sequencing

    Penggandaan Gen Glukoamilase (GLU1) Endomycopsis fibuligera melalui Polymerase Chain Reaction (PCR)

    Get PDF
    Proses penggandaan target DNA lokus gen glukoamilase melalui PCR diawali dengan penyiapan DNA template (cetakan DNA) dengan cara mengisolasi DNA kromosom Endornycopsis fibuligera R.cc.64. Kemudian menentukan urutan nukleotida sepasang pemicu (primer) berdasarkan urutan nukleotida gen glukoamilase GLU1 dari Saccharomycopsis fibuligera HUT7212 dengan bantuan program Genmon 4.1 dan Pieter Detective 1.0. Sepasang pemicu yang dirancang terdiri dari P1 (20 pb) dan P2 (22 _ pb) dengan urutan (P1):5'GCGAGUTTCTCT1GGITTGG3', (P2)5'TGCATGTTCTCCACAAAGG3' Target DNA lokus GLU1 berukuran 1784 pb (urutan nukleotida nomor 144 sampai dengan 1927)

    PROSPEK GETAH PEPAYA SEBAGAI SUMBER ENZIM PROTEOLITIK UNTUK BERBAGAI INDUSTRI

    Get PDF
    Papain (EC 3.4.22.2) merupakan enzim proteolitik yang terkandung dalam tanaman tanaman pepaya. Walaupun bermacam-macam bahan sintetik serta protease dari bakteri dan jamur, papain masih tetap populer dan dimanfaatkan dalam pengolahan bahan makanan/minuman karena diyakini sebagai produk alami. Papain digunakan sebagai pelunak daging, pembuatan protein hidrolisat, penggumpal susu pada pembuatan keju dan pengembang kue dan roti. Manfaat lain dari papain adalah sebagai bahan campuran kosmetik, penghalus barang-barang dari kulit, penghalus kain/tekstil, bahan penghilang gum pada benang sutera dan bahan pencuci lensa kontak Papain merupakan enzim yang menarik, di samping aktivitasnya sebagai protease yang menghidrolisis substrat alami protein, juga mempunyai aktivitas mengkatalis hidrolisis amida, ester karboksilat, transamidasi, transpeptidasi dan esterifikasi dengan substrat sintetik. (Muhidin, 1999; CPAS, 2003). Tanaman pepaya (Carica pepaya L) merupakan tanaman buah yang mudah tumbuh di daerah tropis, sehingga tanaman ini dapat dijumpai di seluruh Indonesia. Sentra produksi pepaya antara lain : Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Luasnya lahan tanaman pepaya di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi sebagai negara produsen papain dunia. Berdasarkan latar belakang di atas maka pada mata kuliah Enzimologi disisipkan materi tentang Prospek Getah Pepaya Sebagai Sumber Enzim Proteolitik Untuk Berbagai Industri. Materi ini merupakan pengembangan dari pokok bahasan : Jenis-jenis enzim dan aplikasinya di industri pada materi kuliah enzimologi. Informasi yang berkaitan dengan papain, pengolahan getah pepaya dan pemanfaatannya, diambil dan berbagai sumber informasi dan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Modul ini dapat membekali/ menambah wawasan mahasiswa kimia dalam berwiraswasta setelah lulus kuliah. Kelak jika lapangan pekerjaan sulit diperoleh, mahasiswa yang telah lulus tersebut mampu berkreasi menciptakan lapangan pekerjaan, minimal bagi dirinya sendiri. Mengingat bahwa saat ini lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Pada kegiatan ini juga dihasilkan bahan ajar untuk mata kuliah Enzimologi, yang disusun berdasarkan silabi yang telah ada dan ditambah dengan informasi terbaru yang berkaitan dengan materi perkuliahan. Bahan ajar yang dihasilkan nantinya dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari materi kuliah Enzimologi

    BIODEGESTOR SEDERHANA MENGGUNAKAN STARTER MESOFIL DAN TERMOFIL UNTUK KONVERSI SAMPAH MENJADI BIOGAS.

    Get PDF
    Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau di buang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis"(http://www. iptek.net.id). Dalam kurun waktu beberapa tahun ini timbunan keseluruhan sampah di Indonesia mencapai 22,5 juta ton, sehingga membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) yang sangat luas. Tahun 1995, lahan yang digunakan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) di Indonesia mencapai 675 ha di mana pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 1.610 ha. Berikut ini adalah data-data sampah per hari yang dihasilkan oleh beberapa kota besar di Indonesia: Jakarta 6,2 ribu ton, Bandung 2,1 ribu ton, Surabaya 1,7 ribu ton, Makassar 0,8 ribu ton (Daman huri,2002). Menurut perkiraan volume sampah perkotaan di Indonesia akan meningkat menjadi lima kali lipat pada tahun 2020 (Asisten Deputi Limbah Domestik,2000 dalam Affaf). Menurut data BPS pada tahun 2001 timbunan sampah yang diangkut hanya 18.03%, selebihnya: 10,46% tertimbun, 3,51 % di buat menjadi kompos, 43,7% di bakar, 24,4% di buang ke sungai dan perkarangan kosong. Dari persentase tersebut jelas bahwa masih besar jumlah sampah yang belum di proses dan diangkut sehingga mempunyai andil besar sebagai sumber pencemaran tanah, air, dan udara. Selain itu juga merupakan sumber untuk berkembangnya wabah penyakit. Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki permasalahan dalam penanganan masalah sampah, karena dibutuhkan biaya yang sangat mahal untuk penanganan sampah yang baik. Sebagai contoh 13 oktober 2004 lalu, tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih telah ditutup oleh warga sebagai akibat penanganan TPA yang tidak baik sehingga meresahkan warga, begitu pun dengan TPA Benowo dengan luas wilayah 26 ha yang dirancang dengan sistem sanitary landfill. TPA ini tidak dapat berjalan dengan baik karena sistem operasional pelaksanaan yang sulit dilakukan (htp:1/www.kompas.com). Data-data sampah di wilayah Surabaya adalah sebagai berikut: sampah domestik 72%, sampah pasar 12,3%, sampah industri 9,35%, sampah perkotaan 0,33%, sampah sapuan jalan 0,86%, sampah faslitas umum 0,86% dan sampah toko atau hotel 3,3% (Tchobanogus,1993 dalam Tyas). Sampah perkotaan mempunyai karakteristik sebagai sampah organik dengan bahan kandungan bahan organik lebih dari 80%. Sampah organik merupakan biomassa yang sangat berpotensi menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan konversi sampah menjadi salah satu sumber energi alternatif, yaitu biogas. Tujuan khusus meliputi: pembuatan starter biogas termofil dan mesofil, optimisasi suhu, serta pengkajian aplikasi starter terbaik pada biodigestor sederhana untuk konversi sampah sayur menjadi biogas dalam reaktor sederhana yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat. Reaktor sederhana dirancang dari tabung plastik (polietilen). Contoh untuk pembuatan starter mesofil diambil dari lumpur rawa (di obyek wisata Pacet-Jatim) dan feses hewan (di rumah hewan FKH Universitas Airlangga), sedang contoh untuk pembuatan starter termofil diambil dan lumpur sumber air panas (di obyek wisata Pacet -Jatim). Contoh sampah sayur diambil dari Pasar Keputran Surabaya. Optimisasi suhu untuk proses mesofil dilakukan pada suhu kamar/28, 35 , dan 40 °C, sedang untuk proses termofil dilakukan pada suhu 40, 50 dan 60 °C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu optimum untuk starter dari lumpur rawa adalah suhu kamar (28 °C), untuk starter dari lumpur sumber air panas adalah 60 °C, dan untuk starter dari feses hewan adalah 40 °C. Pada kondisi optimum ini dihasilkan biogas total berturut-turut 153,5 , 400,5, dan 440 mL. Pada percobaan aplikasi biodigestor mesofil dengan starter lumpur rawa pada suhu kamar, 5 kg sampah Pasar Keputran (TS =7,51 ) dikonversi menjadi 9175 mL selama 14 hari proses fermentasi anaerob

    Upaya Meningkatkan Translokasi Amilase Lingkungan Ekstraselular Selama Proses Fermentasi Endomycopsis fibuligera

    Get PDF
    Amilase dihasilkan oleh Endomycopsis fibuligera sebagai enzim ekstraselular yang biosintesisnya diinduksi oleh molekul pati. enzim ekstraselular adalah enzim yang selama biosintesisnya melewati membran sitoplasma. sedang lokasi akhir ditentukan oleh struktur sel

    Konstruksi Bakteri Lipolitik Unggul Dalam Produksi Enzim Lipase Untuk Aplikasi Industri

    Get PDF
    Enzim mempakan salah satu produk bioteknologi yang potensial dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya pertanian, pangan, kertas dan pulp, pembersih, remediasi lingkungan dan peningkatan daya guna limbah. Penggunaan enzim dalam berbagai bidang dapat menggantikan peranan bahan-bahan kimia yang selama ini dipakai industri. Oleh karena itu kebutuhan enzim cenderung meningkat setiap tahunnya, dan di Indonesia diperkirakan mencapai 2.500 ton dengan nilai impor sekitar 200 Milyar Rupiah pada tahun 2017, dengan laju pertumbuhan volume rata-rata 5-7% per tahun. Suatu nilai yang cukup besar untuk mendorong upaya kemandirian dalatn produksi enzim nasional. Enzim lipase merupakan salah satu enzim yang banyak digunakan pada riset dan berbagai industri, antara lain industri detergen, pengolahan rnakanan dan minuman, makanan kesehatan, minyak, bahan kimia, kosmetik, kulit, pulp dan kertas, tekstil dan industri obat-obatan. Enzim lipase mampu mengkatalis reaksi hidrolisis, esterifikasi dan transesterifikasi, sehingga dapat digunakan pada sintesis organik, biokonversi dalam pelarut organik, dan resolusi campuran rasemat. Berbagai penelitian eksplorasi dan pengembangan telah dilakukan untuk mendapatkan mikroorganisme unggul sebagai penghasil enzim lipase yang potensial. Pada penelitian pendahuluan, telah dilakukan eksplorasi bakteri penghasil enzim lipase dari sampel tanah yang terkontaminasi POME (Palm Oil Mill Effluent). Beberapa isolat bakteri lipolitik yang berpotensi menghasilkan enzirn lipase dapat diisolasi. Namun demikian, isolat bakteri ini masih perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan potensinya dalani produksi enzim lipase, sehingga dapat diperoleh bakteri lipolitik yang unggul dalam produksi enzim lipase, yang dapat digunakan untuk produksi enzim lipase skala industri. Pada penelitian tahun pertama ini telah dilakukan beberapa tahapan penelitian, meliputi karakterisasi isolat bakteri lipolitik asal tanah terkontaminasi Palm Oil Mill Effluent, dan optimasi produksi enzim lipase dan karakterisasi enzim lipase. Karakterisasi isolat bakteri lipolitik potensial dilalafican melalui observasi morfologi dengan pewarnaan Gram, observasi sifat biolcimiawi dan secara molekuler melalui analisis sekuen gen 16S rRNA. Optimiasi produksi enzim lipase dari bakteri potensial dilakukan untuk mendapatkan komposisi medium terbaik untuk produksi enzim lipase. Hasil karakterisasi morfologi menggunakan pewamaan Gram menunjukkan bahwa isolat bakteri L49a adalah bakteri Gram positif (+), berbentuk batang dan 4 μm. Berdasarkan data karakteristik mikroskopis dan fisiologis yang diperoleh, isolat bakteri L49a mempunyai karakter fisiologi yang mirip dengan Bacillus sphaericus (78%). Berdasarkan perbandingan sekuen gen 16S rRNA menunjukkan bahwa isolatbakteri L49a mempunyai hubugan kekerabatan paling dekat dengan Lysinibacillus sphaericus strain DSM 28 (99%). Oleh karena itu, diusulkan nama isolat bakteri dari tanah yang terkontaminasi POME (Palm Oi1 Mill Effluent) sebagai Lysinibactilus sphaericus strain L49a. Urittan nukleotida gen 16S rRNA isolat bakteri L49a telah tersimpan di GenBank dengan nomor aksesi MH879783. Medium modifikasi dengan variasi swnber nitrogen (amonium sulfat, pepton dan urea) dan variasi minyak tumbuhan (minyak kelapa, minyak zaitun dan minyak munga matahari), merupakan medium yang baik untuk prodnksi enzim lipase dari bakteri Lysinibacillus sphaericus L49a

    RESISTANCE LEVEL OF Pseudomonas stutzeri AGAINST MERCURY AND ITS ABILITY IN PRODUCTION OF MERCURY REDUCTASE ENZYME

    No full text
    Mercury reductase is an enzyme that is able to reduce Hg2+ to Hg0 non toxic. This enzyme is usually produced by mercury resistant bacteria. The research wanted to determine the resistance of indigenous Pseudomonas stutzeri isolate toward mercury and to explore the mercury reductase activity which is produced by the bacteria. The results of resistance assay of the Pseudomonas stutzeri toward mercury ion showed that the isolate could survive in media containing HgCl2 up to a concentration of 80 µM. The bacteria could produce mercury reductase optimally at the 24th of fermentation time. The enzyme showed optimum activity at pH 7 and temperature of 45 o

    Optimalisasi Produksi Glukosa Isomerase Dari Streptomyces Griseus

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil produktivitas glukosa isomerase dari strep tomy ces griseus yang di induksi dengan innduser glukosa xylosa, mentukan komposisi glukosa xylosa dan waktu fermentasi optimum selama fermentasi strep tomy ces griseu
    corecore