1 research outputs found

    STRATEGI KONSERVASI TERINTEGRASI ANTAR KELEMBAGAAAN DALAM MENDUKUNG PELESTARIAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU DI KABUPATEN BOYOLALI

    Get PDF
    Kawasan konservasi diantaranya Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) sebagai benteng terakhir kawasan hutan yang memiliki manfaat secara ekologis, sosial dan ekonomi baik untuk lingkup lingkungan lokal maupun global. Hal tersebut perlu mendapat perhatian dan dukungan tidak hanya pengelola kawasan namun juga integrasi peran lembaga-lembaga terkait. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa persepsi dan keterlibatan atau peran pemerintah daerah dan lembaga terkait serta menyusun strategi terintegrasi antar kelembagaaan terkait dalam mendukung pelestarian kawasan TNGMb di Kabupaten Boyolali. Metode penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif dalam menentukan persepsi dan peran kelembagaan serta analisis SWOT digunakan dalam penentuan strategi konservasi terintegrasi antar kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan yang ada di Pemda, POLRI, swasta, dan kelompok masyarakat di Kabupaten Boyolali memiliki persepsi yang baik tentang kawasan TNGMb yait terkait potensi sumber daya alam dan pengelolaan kawasan di TNGMb dengan prosentase sebesar 73,91%. Tingkat keterlibatan kelembagaan dikategorikan masih rendah dengan rata-rata sebesar 65,89% baik dalam aspek konservasi/lingkungan, sosial budaya, ekonomi maupun organisasi. Peranan stakeholder lembaga dalam mendukung pelestarian TNGMb hanya sebatas pelibatan program dan kegiatan yang merupakan implementasi kebijakan pengelolaan TNGMb yang bersumber pada anggaran APBN Kementerian LHK melalui Balai TNGMb, dan belum memadukan program antar sektor yang diinisiasi dan dianggarkan oleh masing-masing lembaga. Strategi peran terintegrasi antar kelembagaan dalam mendukung pengelolaan TNGMb yaitu (1) Mensinergikan kebijakan dan program pembangunan didaerah penyangga TNGMb dengan pengelolaan kawasan TNGMb; (2) Mengintegrasikan pengelolaan potensi wisata di dalam dan luar kawasan berbasis masyarakat melalui pengembangan tata ruang wisata daerah; (3) Pembentukan forum multisektoral dalam mendukung pengelolaan kawasan TNGMb dan sekitarnya; (4) Mitigasi gangguan atau bencana kawasan TNGMb secara kolaboratif; (5) Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan TNGM dengan melibatkan stakeholder lembaga terkait; (6) Inventarisasi potensi di dalam dan luar kawasan serta penyusunan desain tapak wisata alam di zona pemanfaatan melibatkan masyarakat; (7) Pengembangan kawasan penyangga TNGMb; (8) Peningkatan sadar lingkungan kawasan TNGMb lintas sektor; (9) Pengaktifan kembali forum pemanfaat air dalam TNGMb; (10) Peningkatan kapasitas SDM stakeholder mitra demi pengelolaan kawasan yang efektif. Kata kunci : Taman Nasional Gunung Merbabu, kelembagaan, konservasi, Boyolal
    corecore