1,213 research outputs found

    Peranan Komunikasi Institusi Bundokanduang dalam Melestarikan Nilai-nilai Budaya Minangkabau di Nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok Sumatera Barat

    Full text link
    Bundokanduang an institution or agency of indigenous women Minangkabau interpreted as true mother whose maternal instincts and leadership and womens role as an institution that plays a role in preserving the cultural values of Minangkabau. And this study aims to determine the role of communication Bundokanduang institutions in preserving the cultural values of Minangkabau.The method used in this study is a qualitative method approach symbolic interaction. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Informants contained in this research consisted of seven people is determined by purposive sampling.Role of Information Bundokanduang institutions have in the preservation of cultural values of Minangkabau, through programs run Bundokanduang role information. divided into three programs, namely in the areas of organization, education, and the field of customary law, in addition Bundokanduang also provides preservation of cultural values in the form of nature and daily behavior. Deciding role Bundokanduang Nagari Alahan Panjang, was seen on the termination respond to reality in society, and policies are being made to use the inheritance.Keywords: Bundokanduang, The Role of Communication, Culture Minangkaba

    Perkembangan Behavioral Accounting Wujud Open Ended Ilmu Akuntansi Sebagai Sosok Social Science

    Full text link
    The shift of accountancy dicipline has been clearly marked over the past two decades. Normative accountancy that has triumphed for a few decades and has been an icon in accounting practices has gained criticism from many parties, both practitioners and academics. It wa due tothe fact that normative accountancy which is based on researches cannotbe implemented in every day lives. Concequently, a new insight is offering a new understanding of descriptive accountancy in real life.The shift of behaviour accounting is closely related to its epistemology underpinnings, where accounting is not a mono method in nature, but it is actually multi method. That is, whitin its epistemology design, which is the way dicipline is designed,accounting is recognizingand embracing many paradigms.Therefore, accounting is an open ended dicipline that is openended in nature toward social science theories, such as sociology, anthropology and psychology,especially when it is the non positivistic epistemology that is being used as its cornerstone in accounting development researches. This is where normative accounting emerged and developed to explain the phenomenon naturally.The area of behaviral accounting development into: (1) The antecedents and consequences of using acoounting information to evaluate subordinate performance; (2) The role of budget participation in organization control; (3) The consequences of incentive compensation contrancting; (4) The antecedents and consequences of effective control and budgetting system design

    Municipal Bonds as the Financing Strategy for Urban Infrastructure : Case Study of Jakarta Mrt

    Get PDF
    The construction of Jakarta MRT Phase I has been carried out by using funds from foreign debt. Meanwhile, Jakarta MRT Phase II or other local infrastructure projects are still waiting for new funding scheme. One alternative is municipal bonds. This study investigate the possibilities of using municipal bonds to finance urban infrastructure project with the case study of Jakarta MRTPhase I. The analyzed use three perspectives including financial aspect, legal aspect, and Jakarta financial capacity aspect. financial analysis using discounted cash flow (DCF), net present value (NPV) and internal rate of return (IRR).Secondly, study literature is used in the legal analysis by exploring specific regulations regarding the municipal bonds. Finally, the Jakarta Regional Budget and Jakarta Budget Audit Report is examined to get insight and depth information regarding its financial capacity. The result is municipal bonds are feasible as the source of financing Jakarta MRT Project

    Kompetisi Gulma Kremah (Alternanthera Sessilis) Dengan Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleraceae Var. Botrytis L.) Pada Berbagai Tingkat Pemupukan Nitrogen

    Get PDF
    Masalah yang sering muncul dalam kegiatan budidaya yaitu keberadaan gulma yang tumbuh di area tanaman budidaya. Salah satu gulma yang mendominasi di area tumbuh tanaman kubis bunga yaitu gulma kremah. Keberadaan gulma kremah di area tanaman kubis bunga dapat menyebabkan kompetisi nutrisi terutama unsur nitrogen. Peningkatan dosis pupuk nitrogen pada tanaman kubis bunga dapat dilakukan sebagai salah satu metode pengendalian gulma kremah yang hidup berdampingan dengan tanaman kubis bunga. Tujuan dari penelitian untuk mempelajari kemampuan bersaing tanaman kubis bunga dengan gulma kremah pada berbagai tingkat pemupukan nitrogen. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalimanis, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama populasi gulma dengan taraf K0 = 0 tumbuhan m-2, K45 = 45 tumbuhan m-2, K90 = 90 tumbuhan m-2 dan K135 = 135 tumbuhan m-2 faktor ke dua dosis pupuk niterogen dengan taraf N35 = 35 kg N ha-1 N70 = 70 kg N ha-1 dan N105 = 105 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetisi tanaman kubis bunga dan gulma kremah terjadi pada umur pengamatan 20 hst. Penambahan dosis pupuk nitrogen 35 kg N ha-1 hingga 105 kg N ha-1 mampu meningkatkan competitive ability tanaman kubis bunga sebesar 12,19 %. Pemupukan nitroegen yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga 105 kg N ha-1 dan populasi gulma kremah yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga adalah 0 tumbuhan m-2 hingga 45 tumbuhan m-2

    Pengaruh Juvenilitas Entres Terhadap Karakter Tunas Bibit Okulasi Dini Tanaman Karet

    Full text link
    Secara umum, keturunan klonal dari tanaman karet belum tentu menunjukkan performa sesuai dengan ortetnya meskipun sifat genetisnya sama. Hal tersebut terjadi karena entres yang digunakan sebagai sumber batang atas pada perbanyakan klonal tidak lagi memperlihatkan tipe juvenil. Perbaikan juvenilitas bibit antara lain bisa diupayakan melalui penggunaan entres tipe juvenil yang diokulasikan pada batang bawah usia dini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini. Penelitian disusun secara RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 perlakuan entres (tipe juvenil dan tipe dewasa). Setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan, dengan masing-masing ulangan menggunakan 10 tanaman. Jenis entres yang digunakan yaitu cabang primer usia muda sebagai sumber mata tunas tipe juvenil dan wiwilan cabang tersier sebagai sumber mata tunas tipe dewasa klon IRR 112. Entres selanjutnya diokulasikan pada batang bawah usia 2,5 bulan. Pengamatan dilakukan pada karakter tunas, yaitu panjang tunas payung I dan payung II, sudut tunas, bobot basah dan bobot kering tajuk-akar, dan rasionya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter tunas bibit okulasi dini dari kedua perlakuan menunjukkan beda nyata kecuali rasio bobot basah dan bobot kering tajuk-akar. Karakter tunas payung I dan payung II bibit asal mata tunas cabang primer (Juvenile Budding atau JB) nyata lebih panjang dari bibit asal mata tunas cabang wiwilan (Mature Budding atau MB). Sudut tunas bibit JB nyata lebih kecil dari bibit MB. Bobot basah dan bobot kering tajuk-akar bibit JB nyata lebih besar dibandingkan bibit MB. Adapun rasio bobot basah dan bobot kering tajuk akar kedua perlakuan tidak berbeda nyata. Diterima : 2 Januari 2013; Disetujui : 14 Maret 2013 How to Cite : Admojo, L., Prasetyo, N. E., Afifah, E., & Hadi, H. (2013). Pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 31(1), 13-19. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/12

    Penggunaan Algoritma Multi Criteria Decision Making Dengan Metode Topsis Dalam Penempatan Karyawan

    Get PDF
    The employees are a major asset in the company so that the company can operate properly. In employees pacement, often a mismatch between the positions of the competence of employees. As a result, many employees resigned because of the mismatch. MultiCriteria Decision Making (MCDM) algorithms can be used to overcome these problems. This research builds on a Decision Support System (DSS) to assist managers in the process of employees placement . DSS is built by one of the methods contained in MCDM, which is Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. Results from this study indicate TOPSIS method appropriate to be used as a method to determine the ranking of candidates deserves to be placed. This is evidenced by the level of accuracy of up to 85%. While the execution time of methods TOPSIS while given 20 the data only reaches 0.7444 seconds

    Pengaruh Konsentrasi Etanol dan Lama Penderaan pada Viabilitas Benih Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.) Varietas Oval

    Full text link
    Benih yang bermutu adalah benih yang memiliki vigor yang tinggi. Metode uji untuk menguji vigor benih adalah dengan pengusangan cepat secara fisik maupun kimiawi. Secara fisik, benih didera dengan suhu sedangkan secara kimiawi benih didera dengan etanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi etanol untuk mendera benih yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat, mengetahui lama penderaan dengan menggunakan larutan etanol yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat, dan untuk mengetahui kombinasi antara konsentrasi larutan etanol dan lama penderaan yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat. Perlakuan terdiri atas konsentrasi etanol 0, 3, 6, dan 9%, dan lama deraan etanol 6, 12, dan 18 jam. Perlakuan disusun secara faktorial pada rancangan kelompok teracak sempurna. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderaan benih tomat dengan etanol konsentrasi 6% selama 18 jam atau konsentrasi 9% selama 12 jam sudah menurunkan viabilitasnya secara nyata. Oleh sebab itu cara ini dapat digunakan untuk melihat penurunan viabilitas benih tomat

    Studi Perancangan Kapal Wisata Trimaran Hybrid Untuk Perairan Kepulauan Karimunjawa

    Full text link
    Kegiatan pariwisata di Karimunjawa yang mulai meningkat harus didukung dengan fasilitas transportasi laut yang memadai. Sedangkan ketersediaan energi fosil yang kian menipis, membuat harga bahan bakar fosil terus merangkak naik. Karena itu muncul ide untuk merancang kapal yang dapat menggabungkan dua sumber energi yang berbeda, yaitu mesin diesel dan solar cell. Kapal yang seperti ini disebut dengan kapal hybrid. Dalam penilitian ini, fungsi utama kapal yang akan dirancang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan yang sesuai dengan mode hybrid yang akan dirancang. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah LOA =14 m, B= 7,94 m, H= 1,64 m, T= 0,75 m. Kapal ini menggunakan motor listrik 75 kW, dengan sumber generator 55 kW, solar cell 2 kW, dan baterai 12,6 kW. Dalam sistem hybrid, ada tujuh mode yaitu mode solar cell, baterai, generator, solar cell + baterai, solar cell + generator, baterai + generator, dan gabungan solar cell + baterai + generator. Dalam proses analisa, mode hybrid dapat menggerakan kapal dengan kecepatan maksimal 10,86 knot dengan hambatan 6,24 kN dan membutuhkan daya sebesar 69,6 kW

    Pengaruh Suhu dan Lama Penderaan secara Fisik pada Viabilitas Benih Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui suhu yang efektif menurunkan viabilitas benih, (2) mengetahui lama penderaan yang efektif menurunkan viabilitas benih, (3) mengetahui pengaruh kombinasi suhu dan lama penderaan yang efektif menurunkan viabilitas benih. Penelitian ini dilaksanakan di desa Jatimulyo dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Juni 2012 sampai Agustus 2012. Rancangan yang digunakan adalah faktorial (2x6) dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan faktor utama adalah suhu 39°C dan 41°C dan faktor kedua adalah lama penderaan yang terdiri dari: 0 jam (kontrol), 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam. Jika asumsi terpenuhi analisis data dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 95%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh lama penderaan nyata menurunkan viabilitas benih buncis, sedangkan pengaruh suhu dan pengaruh interaksi suhu dan lama penderaan memberikan pengaruhtidak nyata. Viabilitas benih buncis sudah menurun secara nyata setelah didera selama 24 jam yang ditunjukkan oleh variabel kecepatan perkecambahan, sedangkan variabel kecambah normal total, kecambah normal kuat, dan benih mati mengalami penurunan viabilitas setelah didera selama 48 jam
    • …
    corecore