11 research outputs found

    ARTIFICIAL INTELLEGENCE IN NURSING: A LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) saat ini menjadi bagian di kehidupan kita sehari-hari, tidak terkecuali di dunia keperawatan, seperti penggunaan Personal Digital Assistant (PDA) contohnya pada proses pendokumentasian. Meskipun kita mungkin berpikir tentang suatu imajinasi seperti yang ada di film fiksi, ketika mendengar tentang kecerdasan buatan, masa depan kecerdasan buatan dalam keperawatan sungguh sangat nyata. Dengan peningkatan besar dalam informasi terdokumentasi dan data pasien, perangkat lunak intelijen dan perhitungan data ini adalah suatu keharusan. Sementara kemajuan dalam kecerdasan buatan, cara pengkajian, proses keperawatan, dan sistem pendokumentasian, telah mengubah bidang keperawatan dalam banyak hal yang menjadikan berbagai hal tersebut menjadi suatu keuntungan ataupun peluang. Namun sejumlah tantangan juga harus direspon dan diatasi, sebagai prediksi dan antisipasi dari penerapan teknologi AI dalam keperawatan, sehingga meningkatkan efektifitas kinerja, mengefisiensikan pelayanan keperawatan, serta dapat menjaga keamanan dan kerahasiaan data pasien.Kata kunci: Artificial Intelligence, Keuntungan, Peluang, Tantanga

    Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia Hipertensi di Puskesmas Balaraja

    Get PDF
    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal yaitu tekanan darah systole > 140 mmHg dan diastole > 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan hipertensi di Puskesmas Balaraja. Desain penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kualitas hidup yang telah diuji validitas dan reabilitas. Sampel berjumlah 88 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi-square dan Pearson Product Moment Correlation Coefficient. Penelitian ini menunjukan bahwa 51,1% responden memiliki dukungan keluarga baik, sedangkan 48,9% responden memiliki dukungan keluarga kurang baik, dan kualitas hidup baik 56,8% responden, sedangkan kualitas hidup kurang baik 43,2% responden. Hasil uji statistik Chi-square p= 0,000 (< 0.05) maka dapat dinyatakan Ha diterima yang menyatakan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan hipertensi di Puskesmas Balaraja. Selain itu, didapatkan pula Pearson Product Moment Correlation Coefficient sebesar 0,80 yang artinya hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan hipertensi memiliki korelasi kearah positif yang sangat kuat. Hal ini berarti dukungan keluarga memiliki peran dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan hipertensi. Diharapkan pada tenaga kesehatan perlu untuk mempertahankan dukungan keluarga agar lansia dengan hipertensi mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Hipertensi, Kualitas Hidup Lansi

    The Effect of Aroma Lavender Therapy and Progressive Muscle Relaxation (PMR) on Decreasing Blood Pressure in Hypertension Patients in the Gandasari Area of Puskesmas Manis Jaya

    Get PDF
    Hipertensi merupakan salah satu faktor pemicu utama penyakit kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal. Kondisi tekanan darah yang tinggi dapat menimbulkan komplikasi dan kematian. Salah satu penatalaksanaan dasar dari hipertensi yaitu aroma terapi lavender dan progressive muscle relaxation (PMR) merupakan cara non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi takanan darah karena memberikan efek relaks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi lavender dan PMR terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Gandasari Puskesmas Manis Jaya Kota Tangerang. Desain penelitian yang digunakan, yaitu quasi experiment dengan pendekatan pre and post test without control. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi ceklis dan sphygmomanometer digital untuk mengukur takanan darah. Sampel berjumlah 20 responden yang diambil dengan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Uji normalitas menggunakan shapiro wilk dan teknik analisis menggunakan uji paired t-test. Hasil uji statistik menjelaskan tekanan darah sebelum diberikan intervensi diperoleh hasil rata-rata tekanan darah sistole 155,7 mmHg dan tekanan darah diastole 100,25 mmHg. Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah setelah diberikan intervensi hasil rata-rata tekanan darah sistole 132,75 mmHg dan tekanan darah diastole 88,7 mmHg. Dapat disimpulkan ada pengaruh dalam penurunan tekanan darah sistole pada penderita hipertensi yang diberikan intervensi dengan Pvalue 0,000 dan tekanan darah sistole dengan Pvalue 0,000.Kata Kunci: Aroma Terapi Lavender; Hipertensi; PMR; Tekanan Dara

    HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG RAWAT JALAN DI RSIA PKU MUHAMMADIYAH CIPONDOH

    Get PDF
    Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan setiap penduduk serta pelaksanaannya sesuai dengan standar pelayanan dan kode etik profesi. Salah satu indikator dari mutu pelayanan keperawatan adalah apakah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien itu memuaskan atau tidak, Karena minat pelanggan untuk memakai jasa dari pemberi jasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan sebelumnya. Pelayanan keperawatan pada dasarnya ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien. pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit harus berkualitas  dan  memenuhi lima dimensi mutu utama yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan minat kunjungan ulang Rawat Jalan di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh. Desain Penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan   Cross Sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner mutu pelayanan dan minat kunjungan ulang yang telah di uji Validitas dan reliabilitas. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Rawat Jalan RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh yang berjumlah 57 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Teknik analisa menggunakan uji Chi Square. Didapatkan hasil bukti fisik nyata pelayanan baik sebesar 71,9%, kehandalan pelayanan  baik  sebesar  78,9%,  daya  tanggap  pelayanan  baik  sebesar 98,0%, jaminan pelayanan baik sebesar 70,2% dan empati pelayanan baik sebesar 82,5%. Terdapat hubungan mutu pelayanan keperawatan bukt fisik nyata (P value=0,024), kehandalan (P value=0,041), daya tanggap (P value=0,016), jaminan (P value=0,030) dan empati (P value=0,040) dengan minat kunjungan ulang di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh. Saran agar lebih memperhatikan kembali mutu pelayanan yang ada untuk meningkatkan minat kunjungan ulang dari setiap pengunjung rumah sakit

    Pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Dilakukan pada Pasien Halusinasi: Pendengaran

    Get PDF
    Latar Belakang:  Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah terapi yang menggunakan aktivitas mempersepsikan sebagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Tujuan: penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok (TAK) terhadap kemampuan mengontrol halusinasi dilakukan pasien halusinasi pendengaran diyayasan reahibilitasi mental griya bakhti medika jakarta Barat 2018. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan one group pretest-posttest, dengan teknik pengambilan sampel, yaitu menggunakan total non-probability sampling (sample non-random) yaitu 10 pasien yang mengalami gangguan jiwa halusinasi pendengaran. Hasil: Kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran di ukur sebelum dan sesudah dilakukan intervensi TAK menggunakan lembar observasi. Hasil analisa menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari TAK terhadap kemampuan mengontrol halusinasi. Kata kunci : Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok , Keampuan Mengontrol, Halusinasi pendengara

    OPTIMALISASI SUPERVISI BERJENJANG SECARA SISTEMATIS DAN TERSTRUKTUR DI RUMAH SAKIT X

    No full text
     AbstrakSupervisi merupakan fungsi manajemen pengarahan yang perlu dilakukan oleh perawat manajer secara terstruktur dan sistematis. Supervisi adalah aktivitas dari fungsi pengarahan yang memerlukan perencanaan seperti pembuatan jadwal yang tersusun secara terstruktur, agar dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara tepat serta profesional. Tujuan penelitian ini untuk mendorong optimalisasi kegiatan supervisi berjenjang secara lebih sistematis dan terstruktur. Metode yang digunakan adalah pilot study dengan pendekatan program inovasi dan problem solving. Pengumpulan data dilakukan dari bagian Substansi Pelayanan Keperawatan, kepala ruangan, Clinical Instructor (CI), Primary Nurse (PN), dan Perawat Asosiet (PA) dengan teknik  dengan wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tahap identifikasi masalah, perlu peningkatan dalam pelaksanaan supervisi keperawatan berjenjang; 2) tahap pelaksanaan, perlu adanya pengembangan panduan, Standar Prosedur Operasional (SPO), dan format penilaian, pembuatan jadwal, sosialisasi, dan uji coba pelaksanaan supervisi keperawatan berjenjang; 3) tahap evaluasi, perlu pendampingan, monitoring evaluasi, dan penyebaran kuesioner terkait pelaksanaan uji coba supervisi keperawatan berjenjang. Simpulan, optimalisasi pelaksanaan supervisi keperawatan berjenjang perlu adanya kebijakan dan dukungan dari pihak manajemen rumah sakit dan manajer keperawatan yang ada di RS X. Diharapkan agar hasil dari kegiatan supervisi keperawatan berjenjang yang belum optimal dapat ditindak lanjuti dengan program Pengembangan Profesional Berkelanjutan. Kata kunci: Supervisi Berjenjang, Sistematis, Terstruktur, Perawa

    STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK PADA MAHASISWA KEPERAWATAN : STUDI LITERATUR

    No full text
    Konflik merupakan suatu keadaan yang dapat menimpah kepada siapa saja, dan bisa terjadi dimana saja, seperti terjadi pada area pendidikan keperawatan. Konflik yang terjadi biasanya dialami oleh mahasiswa keperawatan dengan sesama mahasiswa atau dengan lainnya. Pemilihan strategi manajemen konflik pada masalah yang terjadi antara mahasiswa keperawatan harus didasarkan atas penyebab, jenis konflik, dan dampak konflik yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi manajemen konflik yang paling tepat terhadap masalah yang terjadi pada mahasiswa keperawatan. Metode penelitian ini yakni dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian ini diketahui bahwa gaya manajemen konflik yang paling banyak digunakan yakni gaya kombinasi, sementara gaya manajemen konflik yang paling sedikit digunakan yakni gaya dominan. Gaya manajemen konflik juga dipengaruhi kecerdasan emosional, semakin rendah kecerdasan emosional, mahasiswa keperawatan cendrung menggunakan strategi menghindar. Dan semakin tinggi kecerdasan emosional, mahasiswa cendrung menggunakan strategi pengelolaan konflik dengan kompromi. Sedangkan Mediasi digunakan apabila konflik yang terjadi cenderung terbuka, maka dibutuhkan pihak ketiga untuk menyelesaikannya. Kesimpulannya bahwa strategi pengelolaan konflik pada mahasiswa keperawatan dapat digunakan sesuai dengan penyebab, jenis, dan dampak konflik yang terjadi pada mahasiswa kepewatan itu sendiri. Diharapkan agar dapat memilih dan menerapkan strategi pengelolaan konflik tersebut secara tepat ketika dihadapkan pada situasi terjadinya konflik di area pendidikan pada mahasiswa keperawatan. Kata kunci: Strategi, Manajemen Konflik, Mahasiswa Keperawata

    PENGETAHUAN IBU MENGENAI MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU MELATI IV KOTA TANGERANG

    No full text
    Masalah status gizi pada Anak Usia di Bawah Dua Tahun (BADUTA) merupakan salah satu persoalan yang perlu mendapat perhatian karena dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Masalah gizi pada BADUTA dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai MPASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu mengenai MPASI dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Posyandu Melati IV, Kota Tangerang. Metode penelitian ini yaitu analitik observasional dengan pendeketan Cross-Sectional. Pengumpulan data ini menggunakan kuesioner dan pengukuran secara langsung berdasarkan berat badan dan panjang badan. Teknik pengambilan sampel total sampling yaitu ibu beserta anak usia 6-24 bulan berjumlah 56 responden. Teknik analisa data yang digunakan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar  53,6% ibu berpengetahuan baik dan sebagian besar 73,2% status gizi anak normal. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu mengenai MPASI dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Posyandu Melati IV, Kota Tangerang dengan P value 0,011 (<0,05). Diharapkan kader Posyandu dapat memberikan informasi kepada ibu tentang pentingnya pemberian MPASI pada umur yang tepat dan mensosialisasikan cara pembuatan MPASI secara audiovisual sesuai kebutuhan gizi yang sesuai usia
    corecore