1 research outputs found

    The Media's Paradox Towards Democracy a Case of the Clash Between Media Indonesia and Vivanews in Munas Golkar 2009

    Full text link
    Persaingan antara Aburizal Bakrie dan Surya Paloh dalam menduduki kursi ketuaumum Golkar tidak hanya terjadi di internal partai Golkar saja. Lebih dari itu, persaingan inidibawa ke hadapan public dengan terlibatnya Media Indonesia Grup yang dimiliki oleh Palohdan Vivanews yang dimiliki oleh Bakrie. Kedua Perusahaan media tersebut berlomba-lombauntuk mencuri perhatian publik untuk mengkampanyekan pemiliknya. Hal ini menyebabkanmedia yang seharusnya netral, non-partisan dan independen hanya menjadi alat darikekuasaan, tak ubahnya seperti peran militer di masa lalu. Oleh karena itulah, kehadiranmedia yang dianggap sebagai pilar keempat demokrasi patut untuk dipertanyakan. Semakinbesarnya kekuatan yang dimiliki oleh media menjadi sebuah paradoks dari nilai-nilaidemokrasi itu sendiri, dimana semakin kuat suatu media maka ia dapat dengan mudahdijadikan alat oleh pemiliknya untuk mengebiri nilai-nilai demokrasi yang melahirkannya.Dalam Munas Golkar yamg telah selesai digelar tersebut, publik benar-benar dicekokidengan segala macam pemberitaan tentang persaingan dalam munas walaupun hal itubukanlah sesuatu yang urgent atau berpengaruh secara signifikan terhadap kehidupanmereka
    corecore