2 research outputs found

    Beberapa Parameter Penting Untuk Mengontrol Tegangan Tanah Pasir Tersementasi Tiruan

    Full text link
    Cara-cara tradisional pada stabilisasi tanah seringkali menghadapi kendala ekonomi dan lingkungan. Penambahan semen untuk stabilisasi tanah akan merupakan suatu hal yang menarik bilamana suatu proyek akan meningkatkan kekuatan tanah pada skala lokal. Peningkatan kekuatan tanah dengan semen dapat diterapkan dilapangan, sebagai contoh pada konstruksi tanah dasar pada jalan raya, stabilitas lereng dan lapisan pendukung pada pondasi dangkal. Namun demikian, belum ada hasil penelitian yang mengemukakan berapa prosen semen harus ditambahkan pada tanah agar diperoleh kukuatan yang optimal, tidak seperti pada teknologi betaon dimana faktor air semen merupakan faktor yang sangat menentukan pada kuat desak beton. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor seperti: kadar air, porositas, jumlah semen didalam campuran tanah pasir tersementasi tiruan; dan juga untuk asesmen penggunaan rasio volume air dan volume semen; volume pori dengan volume semen terhadap kuat tekan bebas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian-pengujian kuat tekan bebas, triaksial, dan tekanan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan semen pada tanah akan meningkatkan kuat tekan tanah. Peningkatan kuat tekan bebas linier tehadap kenaikan kadar semen yang diberikan pada tanah sampel. Kenaikan kuat tekan bebas yang ditunjukkan oleh gradien dari kurva-kurva meningkat dengan kenaikan kepadatan kering tanah yang menunjukkan bahwa tambahan semen akan efektif pada kondisi padat. Semakin rendah rasio antara volume pori dengan volume semen, tegangan ultimit tanah sampel akan meningkat. Penurunan porositas pada campuran padat akan meningkatkan kekuatan tanah. Kuat tekan ultimit tanah meningkat secara eksponensial dengan penurunan porositas. Pada kondisi kepadatan kering tertentu, variasi kadar air akan berpengaruh terhadap kuat tekan bebas tanah sampel. Tidak ada hubungan yang jelas antara kuat tekan bebas dengan rasio antara kadar air dan semen

    Pengaruh Perubahan Kadar Air pada Sifat-Sifat Tanah Organik yang Distabilisasi dengan Limbah Karbit dan Abu Ampas Tebu

    Full text link
    Research on organic soil stabilization utilizing materials such as cement, lime, rice husk ash, fly ash, bagasse ash to change soil shear behavior has been widely carried out to this date. However, not many researchers have studied the changes in water content in organic soils that have been stabilized with such materials, especially on the changes in soil physical properties. This study aims to find out the effect of changes in water content in physical properties including: volume weight (γ), specific gravity (G), water content (w), void ratio (e), degree of acidity (pH) and content organic (O). A series of tests was conducted, namely the chemical composition of: organic soil test (TO), carbide waste (CCR), and bagasse ash (AAT), and testing for the physical properties of organic soil. Further, additional material (60% CCR and 40% AAT) was added to the soil in proportions: 5, 10, 15, 20, 25 and 30% combined with different initial water contents (498, 548 and 598%) and curing time: 7, 14, 21 and 36 days. Then, we conducted test for physical properties of the soil that has been stabilized. The physical and chemical properties of the soil change subject to added material content and ripening time. At high water content, the change is more significant than at lower water content. The volume weight, specific gravity, and acidity of the soil increases while the void ratio and soil organic content decrease. The optimal content of added material is 20% with an optimal time of curing 21 day
    corecore